10

303 30 116
                                    

Untuk menenangkan hatinya atas apa yang diperbuat sang istri Rizky mengemasi barang-barangnya yang kemarin sempat ia gunakan selama berada di kamar Dinda.Beberapa saat kemudian pandangannya jatuh pada separangkat alat salat yang terbungkus indah sebagai maharnya untuk meminang Dinda.Rizky meraih bingkisan mahar itu dan memangkunya sambil duduk di ranjang.

Fikirannya berkelana tentang arti mahar dan pernikahan.Rizky mendesah memohon pada sang Pencipta,sekiranya Dinda jodoh yang memang harus dijaganya sampai akhir hayat,semoga dirinya sabar menghadapi dan menuntun Dinda ke jalan yang lebih baik.

Rizky bangkit membawa bingkisan mahar itu,diletakkannya disamping tas ranselnya agar tidak tertinggal saat dia dan Dinda kembali ke rumah Rekha nanti.Kemudian Rizky berinisiatif menghubungi Dinda,untuk meminta izin menyiapkan bawaan Dinda nanti.

Dinda yang asyik duduk dalam rengkuhan Zayn terhenyak karena suara dering handphonenya.Dinda menarik diri dari rengkuhan Zayn dan segera mengeluarkan handphonenya dari tas slempangnya.

Mendapati nomer yang tak tersimpan dalam kontak handphonenya sedang melakukan pemanggilan ke nomernya,Dinda mengernyitkan keningnya.

"Siapa Beib?"tanya Zayn,Dinda hanya menggidikkan bahunya tanda tak tahu lalu segera mematikan panggilan itu.

Di tempatnya Rizky mendesah karena Dinda tidak mengangkat panggilannya.Lalu Rizkypun mencoba mengirim pesan untuk Dinda,berharap Dinda mau menanggapinya.

"Apa saja yang ingin kamu bawa untuk tinggal di rumah nenek?,aku akan membantumu berkemas!"tulis Rizky

Dinda kembali merogoh tasnya untuk mengambil benda pipih yang kembali berdering.Hati Dinda resah mengetahui Rizky yang mengirim pesan,dan itu berarti yang menelfonnya tadi juga Rizky.Dinda berfikir jika dia membalas pesan Rizky,dia takut Rizky akan semakin mengusik hidupnya,namun jika tidak di balas dia merasa itu perbuatan salah.

"Siapa Beib?"tanya Zayn lagi yang melihat ekspresi dilema Dinda

"Hah?"Dinda seolah terkejut karena pertanyaan Zayn,lalu seperkian detik kemudian Dinda segera menguasai dirinya"tidak tahu,nomor nyasar!"jawab Dinda,segera mematikan handphonenya dan menyimpan kembali ke dalam tasnya.

Zayn curiga,dia tahu kapan saat Dinda berbohong padanya.Namun Zayn berusaha menutupi rasa curiganya demi tidak merusak suasana hati Dinda.Zayn tersenyum,kembali merengkuh tubuh Dinda.Dindapun mencari kenyamanan dalam rengkuhan Zayn,yang tak dapat memberinya ketenangan seperti dulu.

Rizky terus menunggu balasan Dinda,hingga adzan salat dzuhur terdengar ditelinganya.Rizkypun menghembuskan nafas beratnya,seolah melepaskan keresahannya,lalu meletakkan handphonenya,dan bergegas mengambil wudhu.

*******
Siang ini Universitas Indonesia dibuat geger karena 4 lembar foto pernikahan Dinda dan Rizky terpajang sempurna di papan pengumuman.Meski dalam foto itu Dinda sedikit menunduk,namun semua penghuni Universitas Indonesia yang mengenali Dinda,dapat mengenali gambar wajah cantik Dinda yang sedikit menunduk itu.

Para mahasiswi yang menjadi pengagum Zayn bersorak gembira,tak peduli siapa yang menempelkan foto itu dan untuk apa foto itu ditempel.Mereka terlampau bahagia karena harapan untuk memiliki Zayn terbuka lebar.

Sedangkan para mahasiswa merasa aneh dengan pernikahan Dinda,mereka tak percaya Dinda menikah dengan pria lain.Hubungan Dinda dan Zayn sangat tersohor di kalangan warga Universitas Indonesia.Dari para mahasiswi/mahasiswa,beberapa dosen,dan beberapa karyawan/karyawati Universitas Indonesia,tahu pasti bagimana hubungan sepasang insan itu.

Segala macam perumpanan tentang gambaran betapa rapatnya Dinda dan Zayn,selalu terucap dari semua orang yang mengetahui kisah cinta Dinda dan Zayn selama ini.Namun kali ini foto-foto itu seolah melenyapkan semua perumpaan itu.

Risalah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang