8

422 27 203
                                    

Hingga matahari pagi tiba fikiran Zayn tak berhenti memikirkan malam pertama Dinda dan Rizky.Begitu matahari terbit Zayn kembali menghubungi Dinda dan juga mengirimkan pesan untuk Dinda.Zayn begitu tidak sabar mendengar suara Dinda dan mendapat kepastian dari Dinda bahwa penantian Zayn selama ini tidak sia-sia.

Sedangkan Dinda yang terbiasa mencari handphonenya saat matanya terbuka justru menemukan dada bidang seorang pria disampingnya.

Degh___dia kembali ingat bahwa kini akan ada tubuh tegap ini di sampingnya setiap malam hingga pagi,seketika matanya terbuka menatap gelisah pada Rizky yang masih terpejam.Rizky sempat bangun untuk salat subuh tadi,dan mencoba membangunkan Dinda,namun Dinda tetap menolak ajakan Rizky untuk salat berjamaah seperti hari kemarin.

"Rizky,bangun....!"kali ini Dinda tidak bersikap kejam pada Rizky,meskipun cara membangunkannya tetap kasar.Lihatlah Dinda mengusik tidur Rizky dengan menggoyangkan kasar lengan Rizky.

"Apa sih Din?,aku masih ngantuk!"keluh Rizky mengubah posisinya memunggungi Dinda

"Rizky,aku bilang bangun!"teriak Dinda sembari membalik tubuh Rizky

"Astaga Din,ada apa sih?"keluh Rizky memaksa matanya sedikit terbuka

"Aku harus pulang sekarang,kau janji akan mengantarku hari ini kan?"rengek Dinda

"Iya,tapi sebentar lagi!"jawab Rizky kembali memejamkan matanya

"Rizkyyyyy!"teriak Dinda tepat di depan wajah Rizky,membuat Rizky tergeragap bangun dari tidurnya

"Astaga Din,kau tega sekali melakukan itu!"Rizky menggeliat kembali mencari posisi nyaman untuk melanjutkan tidurnya"Aku benar-benar masih ngantuk,aku terbangun 2 kali sebelum pagi ini,setelah malam yang kau buat semakin panjang semalam!"Rizky nampak mengeluh,dia benar-benar masih mengantuk,dia harus terbangun untuk salat tahajut,dan juga salat subuh tadi setelah dia tidur larut malam karena perebutan ranjang yang dimulai Dinda.

Semalam Dinda memperdebatkan mereka yang akan tidur 1 ranjang,karena tidak ada sofa di kamar Rizky,dan Rizky juga beralasan tidak ada tikar untuk tidur di lantai.Hingga Dinda menyerah mengizinkan Rizky tidur 1 ranjang dengannya meskipun Rizky tak butuh izin darinya untuk tidur di ranjangnya sendiri.Bahkan Dinda menerapkan batas wilayah untuk mereka yang nyatanya dilanggar sendiri oleh Dinda,karena tidur Rizky begitu tenang tidak seperti Dinda yang bergerak kesana kemari berkali-kali pula tanpa sadar memeluk Rizky.

Dinda tidak peduli dengan keluhan Rizky"pokoknya kau harus mengantarku pulang sekarang,aku butuh handphoneku.Zayn pasti menghubungiku!ucap Dinda tak peduli Rizky tercenung karenanya

Rizky merasakan dadanya berdenyut nyeri"kenapa harus nyeri?"fikir Rizky

"Kau mendengarku tidak?"sentak Dinda

"Iya,aku mendengarmu!"Rizky mendudukkan tubuhnya bersandar pada sandaran ranjang,mengumpulkan kesadarannya sekaligus mengusir rasa nyeri di dadanya yang tiba-tiba muncul saat Dinda begitu peduli pada Zayn.

"Kalau mendengarku kenapa masih diam disini?"gerutu Dinda

"Astaga Din,memangnya kau sudah mandi?"saut Rizky

"Aku akan mandi dirumah!"jawab Dinda seenaknya

"Tidak,kau mandi sekarang,atau kita tunda ke rumah Papi!"tekan Rizky

"Aku tidak membawa peralatan mandi!"saut Dinda

Rizky bangkit dari ranjang,menuju kamar mandi membungkuk di depan almari kecil mengambil handuk bersih dan mengambil sebuah sikat gigi baru,semalam Dinda tidak berniat membersihkan diri dulu sebelum tidur,dan Rizky juga tidak berhasil menyuruhnya, makanya pagi ini semua perlengkapan itu baru dibutuhkan Dinda.Kemudian Rizky kembali ke hadapan Dinda menyodorkan kedua benda itu pada Dinda,yang masih setia duduk diatas ranjang.

Risalah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang