Part 22

362 26 271
                                    

Dinda tergugu karena cercaan Zheva,Zheva sudah berbalik meninggalkan Dinda dan sisa kegaduhan yang dibuatnya.Aiman mendekati Dinda yang coba dibantu Rizky untuk bangun."Maafkan putriku ya Nak!"ucap Aiman,tak tega melihat kondisi Dinda.Apapun kesalahan Dinda tak seharuanya Zheva berbuat sekasar itu.

"Din,kau tidak apa-apa?"teman-teman wanita Dinda mendekati Dinda,diiringi teman-teman lelaki Dinda kecuali Maxime yang tengah membujuk Zheva agar tak sekejam ini pada Dinda.Semua bisa merasakan kesungguhan Dinda yang ingin melihat kondisi Zayn.

"Aku harus melihat kondisi Zayn!"ratap Dinda pada teman-temannya.Teman-temannya hanya bisa menatap sendu pada Dinda.

Dinda ingat benar jika mata indah Zayn tertutup saat ia melihatnya sekilas tadi."Katakan,apa Zayn baik-baik saja?"racau Dinda,semuanya tak dapat menjawab karena memang kondisi Zayn belum dapat dipastikan.

"Tenanglah Din,dia pria yang kuat.Dia pasti akan segera membaik!"kata-kata Rizky membuat semuanya tertegun,bagaiman bisa suami Dinda itu mengeluarkan kalimat sebaik itu untuk rivalnya.

Dindapun kembali dihadapkan pada kenyataan yang membuatnya sadar betapa istimewanya Rizky,dan betapa jahatnya ia telah mempermainkan hati pria sebaik itu.Oh...ini tamparan keras bagi Dinda sebagai asal dari permasalahan ini.Sungguh Dinda rela Zheva kembali menghukumnya asal setelah ini dia bisa dengan mudah melepaskan salah satu dari kedua pria istimewa dalam hidupnya itu,tanpa menyakiti salah satunya.

"Sabarlah Nak,Om akan membujuk Zheva agar mengizinkanmu masuk!"ucap Aiman ikut menenangkan Dinda,setelah Dinda tenang semuanya kembali ke ruangan Zayn.

Di dalam ruangannya mata indah Zayn baru saja terbuka,ia mengedarkan pandangan hingga mendapati wajah khawatir ibunya yang tak lepas menatapnya."Sayang,akhirnya kau bangun!"racau Zoya tepat saat Maeva dan Javad kembali masuk.Javadpun bergegas mendekati mantan istri dan putra pertamanya itu.

"S*al,kenapa si s*alan itu masih hidup sih!"gerutu batin Maeva yang tak suka melihat perkembangan Zayn.

Tak lama kemudian Aiman juga menyusul masuk,dan mendapati istrinya tampak menangis haru di samping Javad.Aiman menanggalkan rasa cemburunya membiarkan kedua orangtua kandung Zayn menyambut kesadaran Zayn.

"Dad...Mom...ada apa?"tanya Zayn bingung melihat kedua orangtuanya yang sudah tak bersatu dalam satu ikatan pernikahan itu menangisinya,seolah ia tak merasakan luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.

"Jangan seperti ini lagi Sayang,kau membuat Mommy cemas!"rintih Zoya

"Mommy benar,Zayn!"imbuh Javad seolah Zoya masih istrinya

Suasana kekeluargaan yang telah lama tak dirasakan Zayn rusak karena Maeva menarik Javad menjauh"Jangan berlebihan,Mas!"sentak Maeva

Suasana menjadi tegang,Zayn menatap jengah pada kelakuan ibu sambungnya itu.Namun seperkian detik kemudian wajah ayah sambungnya yang mendekati ibu kandungnya membuatnya tersenyum damai."Bagaimana keadaanmu,Boy?"Tanya Aiman mengusap salah satu lengan Zayn.Javad iri melihatnya,namun sudahlah dia memang telah kehilangan kebahagian bersama Zoya dan Zayn karena Maeva.Diapun memilih menjauh dibanding merusak kenyamanan putra pertamanya.Sadarnya Zayn sudah cukup membuat hatinya tenang.

Zacky dan juga teman-teman Zayn ikut bergabung dengan Aiman dan Zoya"Kau membuat kami semua cemas, Kak!"ucap Zacky,membuat Zayn tersenyum sendu.Dalam hati Zayn mengeluh kenapa keluarga baru ayahnya tak seindah keluarga baru ibunya?,Zayn merasa pengorbanannya meninggalkan Javad sia-sia.

"Mana Zheva?"tanya Zayn,semuanyapun teringat akan Dinda kekasih hati Zayn yang baru saja dihakimi Zheva,dan Zheva sendiri entah kemana saat ini?.Aiman sempat berfikir untuk segera memanggil Dinda,namun Aiman takut terjadi keributan lagi mengingat Zayn baru sadar dari tidur lamanya.

Risalah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang