Risalah Hati

Part 23

Rizky menghembuskan nafas beratnya,mengatur gairahnya yang tengah menggebu.Ia tak boleh terus-terusan mengikuti gairahnya.Dia masih akan melewati waktu dhuhur dan ashar sebelum kembali ke rumah.Ia tak akan bisa bersujud menyembah Tuhannya di dua waktu itu andai ia menuruti nafsunya.Rizky tak tahu jika di ruangan Salman ada kamar mandi pribadi.

Setelah berhasil mengendalikan gairahnya,Rizky melangkah mendekati Dinda merapikan rok Dinda,meski rok sepaha Dinda tak bisa menutupi kulit kaki jenjang Dinda yang begitu indah.Kemudian Rizky duduk di lantai samping sofa,ia mulai memperhatikan wajah cantik istrinya.

Sungguh Rizky mengagumi bidadari kiriman Tuhan itu"Wahai bidadariku,bersediakah kau selalu bersamaku?"gumam Rizky,setelahnya Rizky terkekeh mengacak rambutnya.Sungguh, ia tergila-gila pada istrinya.

Entah berapa lama Rizky menikmati wajah cantik istrinya,hingga ia tertidur menumpangkan kepalanya di pinggir sofa.Dinda merasakan tubuhnya terasa sakit,iapun terbangun dari tidurnya dan menggeliat,hingga menyentuh kepala Rizky.Dinda sempat berjingkat karena terkejut merasakan gesekan rambut Rizky di kulit kakinya.

Perlahan Dinda mendudukkan tubuhnya agar tidak mengganggu tidur Rizky.Setelahnya Dinda ikut duduk dilantai,lalu ia mulai memperhatikan lekuk wajah tampan suaminya.Untuk pertama kalinya Dinda memperhatikan detail wajah Rizky,yang begitu tampan dan penuh kharisma.

Betapa bodoh dirinya,andai ia menyia-nyiakan pria tampan berbudi luhur itu,fikir Dinda.Adakah pria yang menerima semua keburukan wanita seperti Rizky?,keburukannya yang begitu fatal.Zayn?,apa Zayn akan selapang Rizky memaafkan setiap kesalahannya.Tentu tak akan mudah bagi Zayn memaafkan pengkhianatannya.Namun setidaknya Zayn pernah sangat sabar menghadapi sifat buruknya.

Betapa baik Tuhan padanya,memberikan 2 pria terbaik untuk mewarnai hidupnya.Dinda bersyukur Rizky membawanya kembali ke jalan Tuhan meski perlahan.

Tangan Dinda terulur membelai pipi Rizky.Ia semakin merasakan perasaan kasih dan sayang yang dalam untuk Rizky.Dia berharap akhir kisahnya bersama Rizky akan indah, tanpa menyakiti Zayn.

Belaian tangan Dinda mengusik tidur Rizky,mata Rizkypun terbuka.Untuk sesaat pandangan keduanya saling bertautan,hingga Rizky menegakkan tubuhnya.Keduanya tenggelam dalam tatapan lawannya yang seolah penuh jerat asmara.Perlahan Rizky mendekatkan bibirnya dengan bibir Dinda,Dinda memejamkan matanya tau apa yang akan dilakukan suaminya.Kecupan penuh kasih dihadiahkan Rizky di bibir Dinda,memanjakan bibir manis istrinya yang sudah bagai candu baginya.Tangannya sudah menarik pinggang Dinda agar tubuh mereka merapat,bahkan tak lama kemudian Dinda sudah berpindah kepangkuannya.Tangannya melingkar di tengkuk Rizky,mencari posisi ternyaman untuk menikmati perlakuan Rizky.

Setelah puas mencecap rasa bibir Dinda,Rizky melepas ciumannya.Dibelainya sudut bibir Dinda,dengan tatapan lekat menatap penuh damba."Aku selalu tak bisa menahan diri saat melihatmu!"ucap Rizky dengan nada serak,Dinda tahu gairah tengah menghampiri suaminya,begitupun dirinya.Dinda justru beringsut masuk dalam pelukan Rizky.

Rizkypun merengkuh tubuh mungil istrinya.Kini Dinda adalah alasan untuk Rizky bahagia setelah sang nenek."Kau tidak kuliah?"tanya Rizky

"Tidak!,ada yang membuatku kesal disana.Apalagi tidak ada Zayn sekarang...!"Dinda mengatupkan bibirnya setelah sadar akan ucapannya,ia merasa bersalah karena menyebutkan nama Zayn yang masih sulit terhapus dari ingatannya.

Dinda menarik diri dari pelukan Rizky,menatap penuh sesal wajah Rizky yang selalu terlihat tenang"Maaf,aku tidak bermaksud....
.!"ucap Dinda penuh sesal atas lidahnya yang tidak terkontrol itu,Rizky tersenyum mendengar ucapan Dinda,dia senang Dinda mulai tahu statusnya dan tahu bagaimana menjaga perasaannya.

"Tidak apa-apa,aku tahu tidak mudah bagimu menghapus dia dari ingatanmu!"ucap Rizky kembali merengkuh tubuh Dinda

"Kau tahu,Zayn pernah menjadi pelangi dalam hidupku.Meski sekarang cahayamu jauh lebih menerangi hidupku!"ucap Dinda sembari memainkan dasi Rizky,sungguh...dia merasa nyaman berada dalam pelukan Rizky, dan mengutarakan semua isi hatinya, tanpa bermaksud menyakiti hati Rizky