Zayn memperhatikan wajah Dinda yang serius memperhatikan Shraddha,salah satu mahasiswi yang bertugas di ruang kesehatan,tengah membersihkan luka Zayn.
"Apa tidak perlu dibawa ke klinik Dha?"tanya Dinda
"Kalau kau membawanya ke klinik itu lebih baik,tapi kalau tidak juga tidak apa-apa.Karena aku lihat tidak ada serpihan kaca yang tertinggal di tangan Zayn!"jawab Shraddha yang mulai mengoleskan obat penyembuh luka,Zayn meringis karena rasa perih yang sedikit ia rasakan,meskipun tak sebanding dengan luka di hatinya yang masih basah karena keraguannya pada cinta Dinda.
"Kita ke klinik ya Zayn?"ucap Dinda
Saat pandangannya menoleh ke arah Zayn,Dinda menyadari tatapan Zayn tidak seperti biasa.
"Zayn!"lirih Dinda seolah bertanya maksud tatapan Zayn"Tidak perlu,ini tidak apa-apa dibanding rasa sakitnya disini!"ucap Zayn menyentuh dadanya tanpa segan di hadapan Shraddha
"Apa maksudmu Zayn?"tukas Dinda
"Disini sangat sakit,saat kau tidak mengakui cintamu lagi!"saut Zayn
"Zayn,kau ini apa-apaan.Jangan mencari masalah disini,apa kau tidak malu pada Shraddha?"tegur Dinda
"Kenapa aku harus malu akan cintaku padamu?"Zayn begitu emosi sehingga menarik tangannya yang sedang dibalut perban oleh Shraddha,hingga perbanpun kembali terlepas.Shraddha merasa tidak enak berada diantara sepasang kekasih yang sepertinya tengah bermasalah.
Mata Dinda dan Zayn saling beradu,keduanya saling mencurahkan keresahan.Dinda menyadari kesalahannya sekarang,bahwa ada perubahan setelah ia menikah dengan pria lain.Terutama pandangan orang padanya yang telah resmi menjadi istri orang.
"Zayn,maafkan aku.Aku tidak tahu jika akan seperti ini!"ucap Dinda penuh sesal
"Bukan jawaban ini yang aku mau Din,tapi bukti dari janjimu!"tekan Zayn
"Janji apa Zayn?,kau masih menjadi kekasihku,apa itu tidak cukup?"saut Dinda
"Bukan hanya sekedar status Din,tapi CINTA...aku butuh cintamu yang dulu!"Zayn menekankan setiap permintaan hatinya akan cinta Dinda
Dinda terbungkam seketika,ditatapnya nanar mata penuh luka Zayn.Dinda menyadarinya sekarang,dia telah menorehkan luka yang sangat dalam di hati Zayn.
"Maafkan aku Zayn!"Dinda menunduk,tak berani lagi menunjukkan arogansinya.Bukan Dinda menyadari cintanya bukan untuk Zayn lagi,melainkan dia sadar betapa jahatnya dirinya.
Zayn yang salah mengartikan permintaan maaf Dindapun,semakin merasa tercabik-cabik.
"Aku kecewa padamu,Din!"Zayn beranjak dari duduknya melangkah pergi.Sungguh, Zayn terluka karena kehilangan cinta Dinda.Dinda menahan sesak dihatinya karena rasa bersalahnya pada Zayn.Sungguh Dinda tak bermaksud menyakiti Zayn,toh dirinya tidak mengkhianati cinta Zayn.Dia tidak berpaling mencintai suaminya,meskipun ada yang berbeda di hatinya.
Dindapun menyusul langkah Zayn.
Brugh____Dinda menubruk punggung Zayn,menumpahkan air matanya disana."Maafkan aku Zayn,maafkan aku!!.Aku akan tetap mencintaimu,meskipun aku sudah menikah dengannya!"racau Dinda yang dilanda dilema.Sungguh,Dinda tidak bisa menyakiti hati Zayn yang dulu pernah sangat berjasa dalam keterpurukannya.Tentu luka yang sama dirasakan Dinda,jika dia harus terpisah dari Zayn.Meskipun Dinda tak mampu lagi melawan takdirnya berjodoh dengan Rizky.
Zayn menahan nyeri di dadanya,melihat Dinda yang serapuh ini ada rasa tak tega menyusup di relung batinnya,dilepasnya tautan tangan Dinda lalu ia memutar tubuhnya memeluk Dinda.
"Aku takut kehilanganmu Beib,aku tidak bisa hidup tanpamu!"racau Zayn,diatas puncak kepala Dinda.Dinda meresapi setiap ucapan Zayn yang menggetarkan hatinya.Dinda dilema saat ini,dengan cara yang berbeda Zayn dan Rizky mampu menggetarkan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati
FanfictionKisah seorang gadis bernama Dinda Kirana, yang selalu membangkang pada sang ayah,harus terpisahkan dengan Zayn Malik,kekasihnya.Karena perjodohannya dengan Rizky Nazar,salah satu karyawan ayahnya yang begitu sempurna di mata ayahnya. Rizky Nazar: Me...