Part 20

363 27 81
                                    

Di ambang kesadaran yang hampir tak dapat dikuasai Zayn,kisah cintanya bersama Dinda yang telah berantakan terputar jelas di angannya.Kematian mungkin akhir dari rasa sakitnya mencintai Dinda,fikirnya.Entah berapa meter motor Zayn menyeret Zayn hingga berhenti di samping pembatas jalan.

Beberapa orang segera mengerumuni Zayn untuk memastikan kondisi Zayn,Zayn yang sempat merasa akan segera bertemu malaikat maut tampak membuka matanya,dan merasakan tubuhnya yang terasa remuk redam.Tubuhnya yang memang sudah letih akibat perkelahiannya dengan Rizky kemarin dan pagi tadi,kini semakin terasa lemah.Zayn menahan rasa perih di kaki kanan dan tangan kanannya,serta mengatur nafasnya yang terasa berat.

Menyadari Zayn masih sadar,beberapa orang lekas membantu menyingkirkan motor Zayn yang menindih sebagian tubuh Zayn,lalu membantu Zayn.Zayn masih belum mengingat tentang wanita yang ditabraknya,ia masih fokus merasakan rasa nyeri dan perih di beberapa bagian tubuhnya,hingga pandangannya menangkap  kerumunan manusia tak jauh dari posisinya, Zaynpun teringat wanita yang sempat berteriak sembari melihat ke arahnya sebelum tabrakan terjadi.

Seolah mendapat tenaga ajaib,Zayn bangkit dan tertatih menuju kerumunan orang yang mengerumuni korban keliarannya dalam mengemudi.Zayn menyibak beberapa orang yang menghalangi jalannya,hingga ia melihat sosok wanita terbaring di aspal dengan pelipis mengucurkan darah.

Tanpa fikir panjang Zayn mendekati wanita itu,dan mengangkat tubuh wanita itu."siapapun tolong bantu aku membawanya ke rumah sakit!"ucap Zayn memohon pada semua orang yang kini menjadikannya tontonan layaknya pemain drama panggung

"Kenapa kalian semua diam?,cepat bantu aku.Wanita ini harus segera di bawa ke rumah sakit!"teriak Zayn,sembari memutar tubuhnya yang membopong korban kecelakaan kesana kemari mendekati orang-orang yang tampak ragu menolong Zayn.Semua orang tampak mengernyit ngeri melihat Zayn dan wanita yang berlumuran darah dalam gendongannya.

"Zayn!"suara seseorang membuat Zayn menatap pemilik suara

"Kak Imran!"seru Zayn dengan ekspresi terkejut,namun seperkian detik kemudian ia mulai meracau"Kak tolong aku kak,aku harus segera membawa wanita ini ke rumah sakit!"racau Zayn,hingga pria yang dikenali Zayn bernama Imran tadi menoleh  ke arah wanita yang digendong Zayn

"Kirana!"gumam Imran tampak mengenali wanita yang di gendong Zayn,tadi dia tak begitu memperhatikan wajah wanita yang di gendong Zayn,dan betapa terkejut Imran saat menyadari wanita itu adalah Kirana,wanita yang telah lama diidamkannya.

"Kak Imran mengenalnya?"tanya Zayn

"Iya,dia putri atasanku!"jawab Imran"Ayo kubantu,kita bawa dia kerumah sakit!"lanjutnya segera membantu Zayn

Imranpun membantu Zayn membawa tubuh Kirana ke mobilnya,lalu melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

Begitu tiba di UGD,beberapa tim medis sudah menyambutnya dengan sebuah brangkar.Zayn masih nampak kuat membantu mengangkat tubuh Kirana ke brangkar,lalu bersama Imran dan tim medis mendorong brangkar menuju IGD karena para tim medis melihat darah yang sepertinya mengalir dari pelipis Kirana.

Para tim medis melarang Imran dan Zayn ikut masuk,keduanyapun menurut.Imran nampak segera menghubungi ayah Kirana,sedangkan Zayn mulai merasakan pening di kepalanya.Zayn mencoba bertahan dengan menggapai sandaran kursi terdekat,namun tubuh Zayn sudah semakin lemah,rasa nyeri semakin terasa berdenyut di beberapa bagian tubuhnya.Hingga tubuh Zayn lunglai di kursi,Imran nampak terkejut mendengar debum tubuh Zayn meskipun tak begitu menggelegar.Imran segera meminta pertolongan tim medis yang berada disana.

*******
Dinda merutuk dirinya yang selalu tak bisa memegang janjinya pada Zayn.Setelah pergumulan panjangnya dengan Rizky,Dinda terisak menangisi kebodohannya yang lagi-lagi tak bisa menahan gairahnya.Dinda merasa sangat murahan sebagai seorang wanita,dulu dia selalu menggoda Zayn dan kini ia dengan mudahnya tergoda oleh sentuhan Rizky.

Risalah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang