''Pulanglah Zayn,aku mohon!"pinta Dinda,sebelum kedua pria itu kembali terlibat pertikaian.Zayn menatap lekat wajah panik Dinda,rasa iba merayapi hatinya melihat keresahan Dinda.Iapun mengalah
Cup____bukan Zayn jika membiarkan lawannya menang,dengan kilat ia mengecup singkat bibir Dinda,yang seketika membulatkan matanya karena terkejut akan perbuatan Zayn.Jangan tanya bagaimana api cemburu kembali melahap hati Rizky yang belum lama mendingin itu.Rizky bersiap untuk turun dari motornya dan siap menunjukkan kewenangannya sebagai suami Dinda.
"Aku pulang ,selamat malam!"ucap Zayn mengusap lembut puncak kepala Dinda,Rizkypun menahan langkahnya dan kembali hanya bisa menjadi penonton atas drama istrinya bersama pria yang menurutnya tak tahu norma itu.
"Iya!"jawab Dinda datar berusaha menunjukkan senyum lembutnya demi Zayn yang sudah mau mengalah padanya,seraya sesekali melirik suaminya yang nampak murka.Entahlah meski wajah Rizky itu tidak bisa terlihat sangar namun mendapati tatapan tajam Rizky,Dinda merasa terintimidasi.
Zayn segera menaiki motornya.Sembari menghidupkan mesin motornya Zayn melirik Rizky.Kedua pria yang selalu memberi tatapan lembut pada Dinda itu,kini sama-sama menunjukkan tatapan paling mematikan mereka.Dengan 1 uliran gas yang sedikit dimainkan hingga suara mesin motornya meraung,Zayn melintasi Rizky seolah meninggalkan ejekannya.
Tinggallah Rizky dan Dinda yang saling bertatapan dengan pandangan penuh duka.Rizky begitu kecewa mengetahui kenyataan betapa intimnya Dinda dan Zayn.Sedangkan Dinda diliputi rasa bersalah pada suaminya,meski ia masih tak mengerti kenapa ia harus merasa bersalah?.
Rizkypun memilih mengabaikan Dinda dan membawa motornya masuk ke halaman samping.Dinda menunggu Rizky di teras rumah dengan hati yang resah.Saat Rizky sudah kembali ke teras,keduanya kembali dilanda kecanggungan.
"Ehm...kau mampir ke klinik ya?,bagaimana apa ada luka yang serius?"tanya Dinda mencairkan suasana
"Aku tidak ke klinik,dan aku rasa Allah masih melindungiku dari kejahatan kekasihmu itu!"saat mengucap kata 'kekasihmu',Rizky seolah mencemooh Dinda.Dindapun merasakan kesarkasan kalimat itu.Seketika dirinya dirundung rasa malu atas hubungannya dengan Zayn.Meskipun dia berfikir tak ada yang salah dengan hubungannya dan Zayn,yang jauh lebih dulu terjalin sebelum pernikahannya dan Rizky terjadi.
"Aku...aku tidak bermaksud membela Zayn,tapi....."Dinda kehilangan arogansinya saat hendak menegaskan hubungannya dengan Zayn"Zayn lebih dulu memilikiku,harusnya kau mengerti soal itu!"ucap Dinda lembut seolah memohon pengertian Rizky
"Kalian belum menikah,itu artinya kau bukan miliknya saat aku menikahimu!"tegas Rizky,Dindapun bungkam.Rizky benar-benar mampu mengusir arogansinya,dan memaksa Dinda untuk menyadari semuanya.
Diantara kebungkaman Dinda yang nampak resah karena pergulatan batinnya,Rizky mencoba mencairkan suasana"Ayo kita masuk!"ajaknya merengkuh tubuh mungil Dinda menuju pintu.Seketika Dinda mendongak menatap wajah datar Rizky sembari mengayunkan langkahnya mengikuti tuntunan Rizky.
Rizky menarik tangannya dari bahu Dinda,untuk mengambil kunci rumah di dalam tas kerjanya,lalu membuka pintu.Dinda hanya bisa memperhatikan wajah sendu Rizky dalam diam,lalu menikmati apapun perlakuan Rizky,termasuk saat Rizky meraih telapak tangannya menggandengnya masuk,lalu menutup kembali pintu.
Keduanya berjalan beriringan menuju kamar dengan perasaan masing-masing yang sedang berkecamuk.Dalam diamnya Rizky tengah nengatur emosinya,sedangkan Dinda diliputi rasa bersalah dan pertanyaan kenapa dia perlu merasa bersalah atas situasi tak nyaman ini? .
Hingga mereka tiba di depan pintu kamar Rizky baru melepaskan tangan Dinda.Ia membuka pintu lalu mempersilahkan Dinda masuk lebih dulu.Kemudian meletakkan tas kerjanya dan melepas sepatunya,lalu menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati
أدب الهواةKisah seorang gadis bernama Dinda Kirana, yang selalu membangkang pada sang ayah,harus terpisahkan dengan Zayn Malik,kekasihnya.Karena perjodohannya dengan Rizky Nazar,salah satu karyawan ayahnya yang begitu sempurna di mata ayahnya. Rizky Nazar: Me...