Dinda memeluk erat tubuh Devi,merasakan aroma wangi bebungaan menguar dari tubuh sang ibunda,serta rasa hangat yang menjalar diseluruh tubuhnya.
"Mami,Dinda sangat bahagia bisa memeluk Mami lagi!"ucap Dinda,Devi nampak tersenyum sembari membelai rambut panjang sang buah hati
Tiba-tiba Devi menjauhkan tubuh Dinda dari tubuhnya dengan lembut.Kemudian Devi menangkup pipi putrinya,Dinda menatap lekat mata teduh sang ibunda yang tersenyum lembut kepadanya.Kemudian Devi bangkit dari duduknya,membuat Dinda ikut bangkit dan tiba-tiba dilanda keresahan.
Dinda menahan telapak tangan Devi yang hendak melangkah pergi.Tanpa bersuara Devi menggelengkan kepala,tanda melarang Dinda bersedih.Dindapun kekeh menahan kepergian sang ibunda,bahkan dia mulai menangis sembari bersuara"Jangan tinggalkan Dinda lagi,Mi!"mohonnya,Devi tersenyum kepada putrinya,kembali dibelainya puncak kepala Dinda.Seperkian detik kemudian Devi menarik tangannya dari pegangan Dinda.
"Dinda mohon Mi,jangan tinggalkan Dinda!"Dinda kekeh menahan Devi yang terus menarik tangannya dari genggaman Dinda,senyum teduh masih tercetak di wajah berseri Devi.
Dinda semakin kalut saat Devi berhasil menarik tangannya,dan berjalan mundur.Entahlah Dinda merasa langkah mundur Devi begitu cepat,hingga dia kelelahan mengejar Devi yang akhirnya menghilang di telan gumpalan asap.Dinda kalut,dia menoleh kesana kemari mencari ibunya.
"Mamiii.....!"teriak Dinda tersadar dari tidurnya dengan nafas tersenggal
Setelah berhasil mengatur nafasnya,Dinda mulai mencari keberadaan suaminya.Ah___suami?,lagi-lagi Dinda dibuat dilema jika menyadari hatinya yang mulai dihuni Rizky.Dinda tidak menemukan Rizky di ranjang sampingnya,ia juga tidak menemukan Rizky disetiap sudut kamar sederhana yang kini menjadi kamarnya itu.
Dindapun menyibak selimutnya berniat mengambil minuman.Suara puji-pujian yang mengingatkan kaum muslimin untuk beribadah salat subuh terdengar ditelinga Dinda,Dindapun kembali teringat Rizky.Akhirnya Dinda memutuskan mengecek kamar mandi.
Tak ada tanda-tanda ada orang di dalam kamar mandi,perlahan Dinda memutar knop pintu,hingga pintu terbuka,dan Dinda tidak menemukan Rizky disana.Dimana suaminya?,fikir Dinda.
Dinda tak menemukan jawaban kemana suaminya?,akhirnya iapun memilih keluar kamar menuju dapur untuk mengambil minum.
Setelah meneguk perlahan segelas air putih Dinda duduk sembari memainkan gelasnya yang sudah kosong.Fikirannya melayang merenungi arti mimpinya.Sudah lama sekali Dinda tidak memimpikan ibunya,apa arti mimpinya itu?.Dinda ingat benar wajah berseri sang ibunda dalam mimpinya tadi,juga senyumnya yang nampak damai.Apa ibunya ingin memberitahu Dinda akan kedamaian yang saat ini beliau nikmati?.Lalu___apa arti kebencian Dinda pada Salman dan Kharisma selama ini,jika ibunya saja telah damai di sisi Tuhan?.
Dinda terus merenungi arti mimpi itu mencari jawaban atas pertanyaannya,hingga telinganya mendengar suara deru mesin motor memasuki halaman samping rumah yang tepat berada di samping ruang makan,dimana saat ini Dinda berada.
"Hati-hati Nek!"suara Rizky terdengar di telinga Dinda,Dindapun mengintip dari jendela.Tampaklah pemandangan yang sangat indah dimata Dinda,Rekha yang mengenakan mukena berusaha turun dari boncengan motor Rizky,Rizky tampak mengulurkan satu tangannya untuk menjagai Rekha.
Kemudin Rizky turun dari motornya dan memarkirkan motornya.Rizky terlihat penuh kharisma dengan kemeja biru muda dan sarung berwarna biru tua.Di kepalanya bertengger peci hitam berhiaskan kaligrafi arab berwarna emas.
"Ingat baik-baik kata-kata Nenek,kau tidak berhak memaksa Dinda untuk melakukan apapun.Hakmu hanya mengarahkan Dinda,bukan memaksa!"ucap Rekha pada Rizky,terdengar ditelinga Dinda
KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati
FanfictionKisah seorang gadis bernama Dinda Kirana, yang selalu membangkang pada sang ayah,harus terpisahkan dengan Zayn Malik,kekasihnya.Karena perjodohannya dengan Rizky Nazar,salah satu karyawan ayahnya yang begitu sempurna di mata ayahnya. Rizky Nazar: Me...