Di pagi yang cerah ini, ibu muda berusia dua puluh dua tahun itu tengah bersiap menuju taman kanak-kanak bersama ketiga anak kembarnya, bagaimana dengan tiga bocah itu? Tentu saja, mereka sangat antusias menyambut hari pertama mereka masuk taman kanak-kanak. berbeda dengan dirinya yang sangat gelisah. Ya, gelisah karena takut bertemu lagi dengan pria itu. Pria yang dulu sangat ia nantikan kehadirannya. Namun, saat ini menjadi pria yang sangat ia hindari.
"Mom, ayo," ajak Zoe dengan semangat.
Lia menatap ketiga anaknya. "Bagaimana jika nanti bertemu dengan Aldren? Apakah ia akan menanyakan siapa ayah dari anak-anakku?" tanya Lia dalam hati.
"Mom," panggil Zoe kesal.
Lia tersadar dari lamunannya setelah Zoe menggoyangkan lengan wanita itu. Lia mengulas senyum tipis. "Ayo, Sayang," ajak Lia sembari keluar dari mobil menyusul Zie dan Key yang sudah menunggu.
Di mobil, ketiga bocah kembar itu sibuk berceloteh.
"Sayang, nanti jangan nakal, ya, Kak Zoe dan Kak Zie jagain Key, ya. Kalian semua harus saling jaga," ucap Lia kepada mereka.
Ketiga bocah itu mengangguk kompak. "Siap, mom," sahut mereka kompak.
Sesampainya di sekolah, Lia langsung memboyong ketiga anaknya menuju ruang kelas mereka.
"Paman."
Lia mengernyitkan keningnya. "Key manggil siapa, Nak?" tanya Lia.
"Paman Al, Mom," jawab Key sembari menunjukkan gigi putihnya.
Deg!
Tubuh Lia menegang di tempat mendengar ucapan Key. Sampai tak lama terdengar suara berat menyapa mereka.
"Hai,"
Key berlari menghampiri Al. Gadis kecil itu merentangkan tangannya pertanda minta di gendong. Dengan senang hati Al membawa tubuh gadis kecil itu ke dalam pelukannya.
Perlahan Lia menoleh dan memberanikan diri untuk menatap mata tajam milik Al sembari memberikan senyuman terpaksanya.
Kring! Kring!
"Sayang, udah bel, masuk, yuk. Nanti kalau telat dihukum, loh," ujar Lia yang di angguki triplet.
"Paman, kami masuk dulu, ya," ujar mereka sembari mencium punggung tangan Al.
Setelah mereka pamitan kepada Al, Lia bergegas mengantarkan mereka untuk masuk ke dalam kelas dan menemaninya sampai guru datang. Setelah guru datang, Lia bergegas pergi untuk bekerja. Namun, tangannya di tahan oleh tangan seorang pria, siapa lagi jika bukan Aldren.
"Lia, tolong beri aku kesempatan untuk jelasin semuanya, Lee," ucap Al memohon.
Lia memejamkan mata sejenak. Haruskah ia memberikan kesempatan pada pria yang dulu mencampakanku begitu saja?
Lia berbalik menghadap Al. "Apalagi yang harus dijelasin, Al?"
"Aku mohon, Lia," ujar Aldren sembari bertekuk lutut.
Suasana sekolah masih ramai. Banyak para orang tua murid yang mengantar anak mereka sekolah. Lia bergegas menyuruh Aldren untuk berdiri.
Lia menghela napasnya pelan. "Kapan?"
"Nanti malam, akan aku suruh anak buahku untuk menjemputmu pada pukul tujuh malam nanti."
Lia mengangguk. "Baiklah." Mendengar jawaban Lia, Al tersenyum senang.
Setelah berbicara pada Al, Lia bergegas pergi. Ia harus berangkat ke tempat kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY [ TAMAT ]
General FictionPLAGIAT MENJAUH!! # 2 triplet 15 Mei 2020 # 1 kenzo 14 Juni 2020 # 2 kenzie 27 Juni 2020 # 1 hits 21 Juli 2020 # 1 keyra 30 Agustus 2020 # 1 hits 12 September 2020 # 1 hits 22 September 2020 # 1 favorit 24 September 2020 # 1 penerbit 27 September 2...