Dua puluh delapan

25.5K 1.3K 11
                                    

Al memasuki mansion megahnya sembari menggeret koper. Kerjaan yang begitu numpuk membuat ia harus meninggalkan keluarga kecilnya selama dua minggu.

"Daddy!"

Al di sambut dengan teriakan ketiga anaknya. Bocah perempuan berlari ke arahnya mendahului bocah laki-laki kembar di belakangnya.

Al tersenyum. Ia meraih tubuh mungil putrinya. "Princessnya daddy," ucap Al sembari mencium dan memeluk Key. Begitu juga dengan Zie dan yang terakhir Zoe.

Setelah melepas rindu dengan ketiga anaknya, Al langsung menuju kamar untuk menemui istrinya yang tidak mengetahui kepulangannya.

Sesampainya di kamar, Al melihat wanita yang ia cintai tengah tertidur pulas. Al berjalan ikut bergabung dengan sang istri dan langsung memeluk erat istri tercintanya.

Lia yang merasa tubuhnya di peluk sontak terbangun. "Mas, kenapa tidak kabarin aku kalau pulang?" tanya Lia. Wanita itu duduk sembari menggulung rambutnya asal.

Al menciumi wajah sang istri. "Sengaja," jawab Al.

Lia tersenyum. "Kamu mau makan apa?" tanya Lia.

Al tersenyum jahil. "Makan kamu," ucap Al tepat di telinga Lia. Ia langsung menyerang istrinya dengan berbagai macam cumbuan.

•••

Setelah makan malam, Al kembali melakukan rutinitas wajibnya untuk menemani anak-anaknya belajar.

"Dad, udah selesai," ucap Zoe sembari menyodorkan buku tugasnya.

Al menerimanya dan multi memeriksa tugas putra sulungnya. "Sini cium," ucap Al.

Zoe tersenyum. Ia melangkah mendekati Al dan naik ke pangkuan sang ayah.

"Pinter anak daddy," ucap Al kemudian mencium pipi Zoe.

Al selalu mencium sang anak jika mereka mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Lia menyodorkan segelas susu pada Zoe. Bocah laki-laki itu menerimanya dan duduk di samping sang mommy dan meneguk susunya.

"Selesai!" pekik Zie dan Key bersamaan. Kedua bocah itu berjalan menghampiri Al dengan buku masing-masing di tangannya.

Al mulai memeriksanya dengan teliti. "Kak Zie, sini cium."

Mata Zie berbinar, bocah laki-laki itu naik ke pangkuan sang ayah. Ia tertawa saat Al menciumnya.

Lia langsung menyodorkan segelas susu pada Zie. Bocah itu mengambil posisi duduk di samping Zoe.

Kini tinggal Key, Al menatap putrinya yang menunduk takut. "Key, sini, Sayang," panggil Al lembut.

Key melangkah pelan mendekati sang ayah. Ia tahu ada yang salah dengan tugasnya. Terbukti karena sang ayah tidak menciumnya.

Al menjelaskan letak kesalahan Key, dengan sigap bocah perempuan itu kembali meraih buku tugasnya dan membenarkannya saat itu juga.

Jam belajar selesai, kini ketiga bocah itu sudah memasuki mimpinya masing-masing. Al dan Lia langsung bergegas kembali ke kamar karena hari sudah semakin malam.

•••

Lia terbangun pukul satu malam karena perutnya terasa sangat lapar. Ia membangunkan Al yang terlihat sangat nyenyak dalam tidurnya.

"Mas, bangun," ucap Lia sembari menepuk pelan pundak Al.

Dengan sangat terpaksa Al membuka matanya yang terasa sangat berat. "Kenapa, Honey?"

"Aku lapar, Mas," rengek Lia.

Al mengucek matanya kemudian melirik jam dinding. "Mau makan apa?" tanya Al.

"Terserah, yang penting itu masakan daddy," ucap Lia manja.

Al mencium istrinya sekilas. "Tunggu sini, biar aku yang ke bawah."

Al turun dari ranjang dan langsung memasuki kamar mandi untuk membasuh mukanya.

Lia tersenyum. Al benar-benar menjadi suami yang siaga. Ia mengelus perutnya. "Sabar, ya, Nak. Daddy lagi masak buat kita," gumam Lia.

Di dapur, Al meraih bahan-bahan yang akan ia olah. Dengan berbekal tutorial youtube yang ia tonton, kini sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi tersaji di depannya.

Al menatap seisi dapur yang terlihat sangat berantakan. Tanpa mempedulikannya, laki-laki itu bergegas ke atas dengan nampan yang berisi nasi goreng buatannya dan segelas air.


DADDY [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang