Tiga puluh

27.4K 1.3K 4
                                    

"Papa datang!"

Triplet berlari saat mendengar suara orang yang begitu mereka rindukan terdengar di penjuru rumah mereka.

"Papa Stev!" seru ketiga bocah itu sembari berhambur ke pelukan Stev.

Stev memeluk ketiganya dengan sangat erat dan mencium pipi mereka secara bergantian.

"I miss you, Papa Stev," ucap Key.

"I miss you too, Princess," sahut Stev.

"Stev, kau sudah datang?"

Stev mendongak kala mendengar suara berat menyapanya. Ia berjalan menghampiri Al dan memeluk laki-laki itu. "Selamat atas kelahiran putramu, Al," ucap Stev.

"Terima kasih, Stev."

•••

Setelah menemui kedua bayi kembar yang diberi nama Gevin dan Gevan. Stev kembali ke ruang tengah untuk menghampiri tiga bocah kembar yang tengah asyik bercanda.

Zoe memukul kepala Key membuat Key menangis histeris. Zoe merasa kesal dengan tingkah Key yang selalu berteriak tepat di telinganya.

"Zoe, tidak boleh seperti itu, Sayang," ucap Lia.

"Key teriak di telinga Zoe, Mom," ucap Zoe membela diri.

Ia menatap adik kembarnya yang tengah menangis dengan tatapan kesal.

"Key sama Zoe minta maaf," titah Al.

Keduanya sama-sama diam. Zoe yang notabenenya tidak mau kalah pun jugas enggan meminta maaf lebih dulu.

"Daddy tunggu dua menit, kalau tidak ada yang minta maaf juga kalian daddy suruh hafalin perkalian saat ini juga," ucap Al tegas.

Zoe tidak bergeming. Bocah itu tetap diam sembari memperhatikan sang adik yang menunduk.

Zoe tetaplah Zoe. Tidak bisa di ganggu gugat jika ia merasa benar. Bahkan, bocah laki-laki itu tidak takut dengan hukuman yang Al berikan.

"Zoe sama Key punya telinga tidak?" sekali lagi tanya Al tegas.

Key langsung berlari menghampiri kakak pertamanya dan memeluknya dengan erat. "Kak, Key minta maaf," ucap Key.

Zoe mengangguk. Ia membalas pelukan adiknya. Bagaimana pun Zoe saat marah, bocah itu tetap akan memaafkan adiknya dengan mudah.

Al, Lia, Stev, dan Viona tersenyum bangga. Melihat keduanya berpelukan.

Al memang mulai mengajarkan anak-anaknya untuk mandiri dan bertanggung jawab.

Kehadiran dua bayi kembarnya membuat Al dan Lia harus ekstra sabar menghadapi ketiga anak kembarnya yang memiliki karakter yang berbeda.

Di mulai dari, Zoe yang dingin, tidak mau kalah, mudah terpancing emosi dan ringan tangan. Bisa di katakan seluruh sifat Al menurun pada Zoe. Kemudian Zie, putra keduanya yang memiliki sifat dingin, sangat sulit di ajak serius, selalu menyepelekan apa yang seharusnya di kerjakan. Sedangkan, Keyra. Putri satu-satunya yang benar-benar manja, dan suka ceplas ceplos.

Al dan Lia memang mendidik anak-anaknya untuk mandiri. Di mulai dari hal kecil misalnya. Al tidak ingin anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang manja.

•••

Al menutup pintu kamar anak-anaknya. Ketiganya sudah tertidur pulas setelah bermain bersama Stev dan Viona.

Al sangat beruntung, Stev sangat mau membantunya mengurus ketiga bocah kembar itu. Walaupun terkadang Stev mengeluh karena ketiganya yang begitu aktif.

Al memasuki kamarnya. Melihat sang istri yang tengah menyusui putra kembarnya secara bergantian.

Al meraih Gevin ke gendongannya. Menggendong bayi itu sembari berjalan kesana kemari berharap agar Gevin tertidur.

Al menatap sang istri yang terlihat sangat lelah. Al sudah berulang kali memaksa Lia untuk menyusui menggunakan botol. Namun, wanita itu bersikeras menolaknya. Ia ingin anak-anaknya meminum asi secara langsung. Tidak melalui perantara botol.

Setelah menidurkan dua bayi kembarnya. Lia langsung merebahkan diri di kasur empuknya.

Al menghampiri Lia dan memeluknya erat. "Istirahat, Honey," ucap Al sembari mencium pipi Lia.

DADDY [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang