Tiga puluh tiga

28.5K 1.4K 15
                                    

Triplet dan twins memasuki rumahnya dengan sedikit berlari. Waktu masih menunjukkan pukul sebelas. Ya, adanya rapat guru membuat sekolah di pulangkan lebih awal.

"Kak, kalian siap-siap, ya. Kita makan siang di kantornya daddy," ucap Lia.

Ketiga bocah itu mengangguk dan berjalan ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri dan bersiap.

Di kamarnya, Lia tengah sibuk menyiapkan perlengkapan Ryan. Di mulai dari baju ganti, susu, tisu, perlengkapan mandi milik Ryan. Ya, mengingat bocah itu begitu menyukai mandi dan tidak suka jika tubuhnya lengket.

Lia hanya bersiap saja. Takut-takut sang anak meminta mandi di sana. Setelah semuanya siap. Lia meraih tasnya dan berjalan keluar dengan Ryan yang berada di genggamannya.

"Siap?" tanya Lia.

Triplet dan twins mengangguk kompak. Mereka langsung masuk ke mobil. Zoe mengendari mobil itu dengan kecepatan normal.

•••

Sedangkan di lain tempat, Al tengah merapikan meja kerjanya. Ia bersiap untuk mengisi perutnya sebelum kembali bekerja.

Tak lama, pintu terbuka lebar menampilkan sosok bocah laki-laki berjalan menghampiri Al.

"Daddy!" seru bocah berusia tiga tahun itu.

Al menoleh. Terkejut bukan main saat melihat kehadiran putra bungsunya. Ia berjalan menghampiri sang anak dan membawanya ke dalam pelukannya. "Hai, jagoan daddy," ucap Al sembari mengecup gemas pipi sang anak.

Bocah laki-laki itu hanya tertawa saat Al menciumnya.

"Sama siapa, hm?" tanya Al.

"Sama aku, Mas," sahut Lia.

Al menoleh. Melihat wanita yang begitu ia cinta berjalan dengan sangat anggun. Al berjalan mendekati sang istri. "Kenapa dadakan?" tanya Al sembari mencium pipi Lia.

"Biar surprise," jawab Lia.

Di belakangnya, ada triplet, twins, dan Vian yang tengah membawa kantung berisi makan siang mereka. Al tersenyum senang melihat anak-anaknya ikut ke kantornya.

Mereka duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Triplet mulai menata makanan yang mereka bawa.

"Papa Stev mana, Dad?" tanya Zoe di sela-sela kegiatannya.

"Papa Stev makan siang sama anak istrinya," sahut Al yang diangguki Zoe.

Key bersandar pada sofa dan mulai memainkan ponselnya. Sedangkan, Zie? Laki-laki itu sudah asyik dengan dunes gamenya.

"Makan dulu, keburu dingin nanti," ucap Lia.

Key dan Zie menyimpan ponsel mereka sebelum di rampas secara paksa oleh sang kakak.

Lia mengambil alih Ryan yang berada di pangkuannya. Memberikan satu botol susu yang langsung di minum bocah itu.

•••

"Stev, tolong kau urus semua kerjaanku," ucap Al saat tiba di meja Stev.

Stev mendongak. Menatap bosnya dengan tatapan kesal. Kerjaan yang tadi pagi Al berikan saja belum selesai, dan ini akan di tambah lagi?

Stev benar-benar jengkel dengan sifat Al. Dengan terpaksa ia mengangguk dan tersenyum.

"Papa Stev, kami pergi dulu, ya," ucap Zoe.

Stev menoleh, kemudian mengangguk. Tak lupa menunjukkan senyum terbaiknya di depan anak-anaknya itu.

"Papa Stev, semangat!" ucap Key.

Stev terkekeh. "Iya, Princess," sahut Stev.

Al berjalan keluar dengan Ryan yang berada di gendongannya. Sedangkan, tangan satunya merengkuh pinggang Lia.

Di belakang mereka, ada triplet, twins, dan Vian. Mereka memasang wajah datarnya sepanjang jalan.

Bisik-bisikan para karyawan mulai terdengar. Mereka begitu kagum dengan keluarga kecil Al. Terutama pada anak-anaknya dari bosnya yang begitu mewarisi sifat sang ayah.

Zoe melayangkan tatapan tajamnya saat ada karyawan pria yang menatap Keyra dengan tatapan lapar. Begitu juga dengan Zie.

DADDY [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang