Nightmare and Breakfast

22.2K 3K 160
                                    

Aku bangun pagi ini dengan perasaan gak menentu. Setelah bertahun-tahun, aku kembali bermimpi buruk tentang...hari pernikahanku.

Aku pernah hampir menikah.
Hampiiiiiiir banget, sudah duduk di ruang belakang masjid, berpegangan tangan super excited dengan Dalin dan Prama, menunggu detik-detik salah satu budeku masuk dan memanggilku untuk akad nikah. Lalu yang masuk bukan bude, melainkan sepupuku. Dengan wajah panik, dia meminta Dalin membawaku kembali ke hotel.

Jadi...kebayang kan?
Yang ada di kepalaku adalah, pengantin priaku kecelakaan di jalan. Aku bersikeras gak mau kemana-mana, sampai ada yang kasihtau apa yang terjadi sebenarnya. Lalu satu budeku datang, menginstruksikan hal yang sama. Lalu satu lagi.
Saat Agas akhirnya datang dengan wajah muram yang cuma kulihat saat kami memakamkan Bapak dan Bunda, aku akhirnya menyerah.

It's over.
Calon suamiku membatalkan pernikahan, 30 menit sebelum akad nikah. Dalam proses persiapan yang panjang, detail dan stressful, dia menyadari kalau aku bukanlah perempuan yang diinginkannya. Galau, ia lalu menjalin keakraban dengan sepupuku yang juga teman kerjanya di RS...dan tentu saja jadi bridesmaid.

Few months later, they got married. He didn't back off like he did with me. Padahal, kami pacaran lama. Yang mengesalkan, aku dapat undangan DAN seragam bridesmaid untuk nikahan mereka. Aku membakarnya, masukin abu ke kotak sepatu, dan mengirimnya balik ke budeku.

Selama berbulan-bulan, setiap malam aku mimpi buruk. Gak selalu mimpi serem atau gak baik, sih, tapi sejak malam pertama semua mimpi dengan dia di dalamnya aku kategorikan nightmare.

Juga barusan.
Aku mimpi sedang duduk di belakang meja front office, dan melayani dia dan istrinya (sepupuku!) check-out. Aku gak ngeh sampai akhirnya sadar pas dia menghilang dari lobby.
Habis itu aku dikejar hyena.
I know. Most of my dreams are fantasy and sci-fi with a touch of weird supernaturals scenes.

Aku bangun pagi-pagi buta, dengan keringat membasahi kepala sampai kaki. Mau tidur lagi udah ilfeel, maka aku bikin air panas buat mandi, buka kulkas dan memutuskan bikin bekal makan siang.

Hampir setiap hari, aku buat bekal sendiri meskipun dapat makanan dari tim F&B, soalnya...aku suka memasak!

Well. Awalnya gak suka sih, tapi, harus. Kalau hidup sendiri, mau berhemat dan tetap sehat, ya mesti belajar masak. Lama-lama, jadi seru. Perkembangan belajar memasakku lumayan pesat, dari cuma telur dadar, sekarang makan siangku bisa menu lengkap: sayur, protein dan karbo yang rasanya lumayan lah. Weekend bisa bikin dessert sendiri juga. Tapi aku suka makanan Indonesia, meski ribetnya kadang-kadang overwhelming. Chef-nya Stanna, Blanc si bule Perancis yang terkenal judes, kini juga jadi temanku gara-gara kami suka tukaran resep.

Selain itu, aku jadi bisa ajakin Fitra atau Dalin makan di rumahku, hang out lama-lama cuma pakai baju santai, nonton streaming, kadang-kadang kami pakai taman belakang dan BBQ-an.

Hari ini, dari hasil lihat bahan-bahan di kulkas, aku akan bikin tumisan daun melinjo pakai teri, fillet ayam teriyaki, dan tempe goreng. Besok, aku libur 4 hari setelah 10 hari shift, jadi hari ini aku akan stand-by di hotel sampai malam untuk buat laporan. Makanya aku bikin porsi dobel buat dimakan siang dan malam, masuk ke ransel. Sekarang aku mandi dulu!

***

30 menit kemudian, aku sudah sampai Stanna. Langit masih belum sepenuhnya terang, it's only 5 after all. Tapi aku suka datang pagi-pagi, ngobrol sama staff shift malam, bantu laporan mereka.

Aku percaya, kalau seseorang jadi manajer, dia harus kerja lebih banyak ketimbang saat jadi staff. Juga mesti bisa take over, kasih contoh, hingga training semua kerjaan anggota timnya. Harus bisa, walau gak mesti dia juga yang lakuin.
Sudah cukup banyak tawaran dari hotel-hotel lain untukku pindah dan naik jabatan. Tapi sejujurnya aku nyaman di sini, tempatnya dekat dari keluarga dan temanku yang cuma sedikit. Stanna sendiri punya belasan hotel tersebar di Eropa dan Asia. Di Indonesia, hanya di Bandung dan Ubud. Yang terbaru di sebuah pulau privat di Pasifik, baru akan dibuka tahun depan, kelihatannya sih super keren, bertemakan tropical resort banget dengan villa-villa bergaya mediteran, fasilitas lengkap seperti main Holiday Island di PC, dan tentunya untuk staf, tawaran gaji gak main-main. In USD.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang