The Grand Reunion

16.1K 2.8K 91
                                    

Tahun ini adalah tahun ke-14 reuni angkatanku, dan terakhir kali aku datang...mungkin di tahun ke-5. Biasanya di bulan puasa ada buka-puasa bareng kelas, tapi jarang banget aku ikutan.

Gak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini diadakan di sebuah resort di Ciater, daerah yang terkenal karena sumber mata air panasnya. Gak di Bandung, tapi gak jauh juga. Karena aku masih harus kerja dulu, aku baru berangkat sore, nyetir sendirian. Dalin dan Prama pergi duluan, karena Sabtu mereka libur, dan tentu karena mereka pasangan baru.

Masa SMA-ku...well, it's fine. I met my two BFF there, along with some good friends to hang out with. Yang lumayan kubanggakan, aku bukan golongan populer, gak masuk 'geng' manapun, tapi aku berteman sama banyak banget orang. Dan karakterku masa SMA...jauh sih sama sekarang. I was this happy, cheerful, a bit eccentric, a bit crazy girl who doesn't give a damn about people's opinions bout me.
I was pretty cool, I guess.

Sejak pagi, teman-teman SMA-ku yang mau datang reuni menelpon gak berhenti, semuanya memastikan aku bakalan datang. Jadi, aku lumayan nge-hype dan bersemangat untuk pergi ke sana. Meskipun aku harus melewati hutan setelah langit gelap...sendirian pula pakai mobil kecil.

Aku sampai jam 19, check-in dan menaruh tasku di kamar, lalu bergegas mandi. Ada dua acara, yang pertama mulai jam 20an di hall, makan malam dan hiburan musik. Satu lagi, acara utamanya, besok pagi sampai sore dan dihadiri juga sama orang-orang yang gak nginep. Aku berharap bisa datang ke makan malam, lalu ngabur buat rendeman di hutan. Hihihi.

Aku mengeringkan rambut, merapikannya dalam messy bun, pakai gaun linen putih polos berkancing depan dengan kerah V dan lengan pendek yang cocok dengan birkenstock andalan, sebuah tas rotan berisi handuk, scarf dan baju renang, plus sepasang anting hoops dan kalung tipis. I looked...decent.
Satu sapuan lipstik terracota, and I'm ready.

Aku mengetuk kamar Dalin, dan dia juga sudah siap, dengan gaun merah-hitam pas badan, lipstik merah dan heels. My God.
"You looked so pretty!"
"Soalnya ini pertama kali gue bawa pasangan ke reuni. Gak akan ada lagi yang manggil gue gak laku!"
"Gak ada yang manggil lo gak laku..." aku mengingatkan, it's all in her mind.
"Sekarang udah laku gue."
Iye iye.

Prama adalah kakak kelas kami, jadi sebetulnya dia gak diundang dan di sini karena dia plus-one nya Dalin. Cuma karena dia termasuk kakak kelas baik, temennya pun banyak. Dia lagi ngobrol-ngobrol seru sama beberapa orang saat kami masuk hall, tapi tentu langsung menghampiri.

"Waow. Just...waow." ia berkomentar, memandang Dalin dengan kagum, "You're so beautiful."
Aaaw. Sweet banget sih. They're like, adoring each other. Aku memutuskan melipir sebentar sambil lihat-lihat makanan dan hai-hai ke teman-teman sekitar.

It's been a while since I attended social gatherings. Aku baru ngeh kalau aku kangen juga sama interaksi orang banyak. Aku ngumpul bareng beberapa teman sekelasku dulu, selfie sama anggota klub bahasa Inggris, tukar-tukaran nomor handphone, ngobrol basa-basi, cerita singkat soal kehidupan masing-masing. This is pretty fun.

Aku akhirnya ngambil makanan dan duduk dengan beberapa anggota Big Band dan Vocal Group. I can't sing and not a member of the group, but I was their main photographer, so we had good times together.

Perlahan, hall mulai penuh. Mungkin ada 150 orang di sini, dan panggung utama mulai diisi oleh para pemusik. Membawakan lagu-lagu yang ngetrend di tahun kami remaja.

 Membawakan lagu-lagu yang ngetrend di tahun kami remaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang