part 7

12.8K 465 5
                                    

Tidak terasa sudah 2 bulan berlalu. Besok adalah hari dimana Fecya akan melepas status singlenya. Hubungan Fecya dan Lucas bisa dibilang lebih baik, tapi Fecya masih saja gengsi.

Suamiku😘
Tidur.

Fecya Fedora
Masih jam 9 pak. Bapak kira saya anak umur 4 tahun yang masih disuruh-suruh tidur.

Suamiku😘
Kalau besok tidak bangun. Saya nikahin kamu dirumah.

Fecya tertawa melihat balasan Lucas.

Fecya Fedora
Mending sekarang saya tidur kalau begitu.

Suamiku😘
Bagus. Nama saya tidak kamu ganti kan?

Ah iya Fecya lupa mengganti nama Lucas pada kontaknya.

Suamiku😘
Kalau berani kamu ganti, saya sebarkan berita kita akan nikah:b

Balasan Lucas membuat Fecya mendengus kesal.

Fecya Fedora
Kejam!

Suamiku😘
Katanya mau tidur. Tidur sana.
Selamat malam, Cia.
Mimpi indah:)

Fecya tersenyum sebentar lalu membalas

Fecya Fedora
Selamat malam juga, pak.
Sampai bertemu besok:)

Suamiku😘
Saya tidak sabar:))

Lagi lagi Fecya tersenyum, gadis itu segera menyimpan ponselnya dan memejamkan matanya.

Fecya menatap pantulan wajahnya di cermin lalu menghembuskan napas menghilangkan rasa gugup. Tamu yang diundang kebanyakan rekan dekat Lucas, walaupun Fecya tidak mau pernikahannya tersebar dikampus, tetapi Lucas memaksa untuk mengundang dosen. Katanya dosen-dosennya bisa menjaga rahasia.

Fecya sedikit menyesal tidak memberitahukan hal ini pada sahabat-sahabatnya.

"Fecya, ayo siap-siap habis ini masuk ke gerejanya." Ucap ayu.

"Iya ma." Fecya sudah mulai membiasakan memanggil ayu dengan sebutan mama.

Fecya berdiri, kemudian berjalan pelan dibantu oleh kinan dan ayu.

Albert sudah berdiri didepan pintu masuk gereja. Fecya rasanya ingin menangis melihat wajah papanya yang tersenyum padanya.

"Cia cantik sekali." Ucap papanya merangkul Fecya.

Lalu Albert menyodorkan lengannya untung dipegang. Fecya mengaitkan tangannya pada lengan Albert.

Mereka berjalan perlahan memasuki ruangan gereja. Semua saudara Cia dan Lucas ada disana untuk melihat pemberkatan pernikahan.

Lucas terlihat gagah dengan jasnya. Laki-laki iru tersenyum kearahnya membuat Fecya mau tidak mau membalas senyumnya.

Sampai didepan Albert menyerahkan Fecya pada Lucas. Papanya itu menepuk-nepuk pelan tanga Fecya seolah berkata tidak apa-apa.

Fecya dan Lucas menghadap sang pendeta.

"Kedua mempelai bisa bergandengan tangan." Ucap sang pendeta.

Catch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang