part 5

14.6K 536 2
                                    

Fecya menatap sebuah pusat perbelanjaan dan kemudian beralih menatap Lucas dengan pandangan tidak percaya.

"Bapak beneran gila!" Ucap Fecya.

"Mama kamu menyuruh saya untuk mengajak kamu mencari cincin pernikahan." Ucap Lucas santai diiringi senyuman.

"Saya belum pamit temen-temen saya pak." Ucap Fecya sabar.

"Maksud kamu teman laki-laki yang membuat kamu patah hati itu?" Lucas menyeringai menatap Fecya.

Fecya melirik kesal dosennya itu, "Bisa gak bapak lupain aja yang tadi?"

Lucas terkekeh, "Temani saya makan dulu, saya belum makan."

"Gakmau." Tolak Fecya.

"Itu bukan sebuah pertanyaan Fecya, itu pernyataan." Ucap Lucas tersenyum lalu menarik tangan Fecya menuju sebuah restoran.

"Bapak ngeselin banget" gumam Fecya yang masih bisa didengar oleg Lucas.

Mereka duduk berhadapan, kemudian seorang pelayan menghampiri mereka.

"Saya pesan ayam goreng mentega, udang bakar, tumis kangkung dan nasi putih 2 Minumnya lemon tea. Kamu Fecya minum apa?" Ucap Lucas kemudian beralih menatap Fecya.

"Saya es teh aja mas." Ucap Fecya teraenyum pada pelayan tersebut.

Pelayan tersebut membacakan ulang menu pesanannya kemudian tersenyum dan meninggalkan meja tersebut.

Lucas menatap fecya sejenak, "Mamamu sudah memberi tahu bahwa lusa kita akan fitting baju pengantin?" Tanya Lucas.

Fecya melirik Lucas malas lalu berkata, "sudah" lucas mengangguk-anggukan kepala.

Tiba-tiba seseorang datang dan merangkul Lucas dari belakang membuat Lucas kaget, sedangkan Fecya menatap orang tersebut heran.

"Quin? Ngapain disini?" Tanya Lucas setelah tau siapa orang yang merangkulnya. Perempuan tersebut duduk disebelah Lucas kemudian tersenyum pada Fecya.

"Aku habis shopping." Ucap wanita tersebut.

Fecya bergumam, "quin? Ngapain disini? Elehh quin quin mbahmu." Tapi gumaman itu masih bisa didengar oleh 2 orang dihadapan Fecya.

Perempuan didepannya melirik Fecya lalu berkata, "oh ini gadis yang dijodohin sama kamu itu ya lucas?"

Lucas mengangguk sambil melepas rangkulan perempuan itu ditangannya. Perempuan itu menatap kesal lalu berkata, "halo dek? Aku Quinsha, sahabatnya Lucas."

Fecya tersenyum paksa pada perempuan bernama quinsha itu.

"Nama saya Fecya tante, bukan dedek." Ucapan Fecya membuat quinsha mendengus sebal.

Quinsha mengabaikan Fecya lalu kembali mengajak bicara Lucas, "Kamu habis ini mau kemana?"

"Mau cari cincin sama Fecya." Jawaban Lucas membuat Quinsha mendengus.

Makanan datang tepat saat Quinsha akan berbicara lagi namun ia mengurungkan niatnya. Setelah makanan itu datang Quinsha pamit karena ia harus pergi karna ada acara.

Fecya dan Lucas makan dengan hening. Sampai Lucas bersuara, "kamu sudah tau kalau dia yang kamu sebut pacar saya?" Lucas tersenyum meremehkan. Sedangkan Fecya mendengus kesal.

Fecya menghabiskan makanan dan minumannya lalu berkata, "Nanti pulang saya dijemput sopir saja, saya masih mau jalan-jalan sampai malam."

Lucas menatap Fecya sejenak, "Saya temani." Ucap Lucas sambil tersenyum

"Gak usah pak, saya sendiri aja." Ucap Fecya kekeuh.

"Gapapa Fecya, bukannya kita harus saling mengenal?" Ucap Lucas menyeringai. Fecya memutar bola matanya malas.

Catch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang