part 14

10.3K 335 2
                                    

Sudah 1 minggu mereka ada di maldives dan hari ini jadwal mereka untuk pulang. Fecya sudah membereskan barang-barangnya dan barang-barangnya Lucas.

Lucas benar-benar membuat Fecya kewalahan. Pasalnya suaminya itu benar-benar membuat program pembuatan anak. Selama 1 minggu mungkin hanya 2 hari mereka berjalan-jalan. Sisanya mereka melakukan pergulatan panas.

Fecya menggeleng-gelengkan kepalanya menghilangkan pikiran kotornya.

"Sayang, udah belom? Ayok buruan" ajak Lucas.

Lucas sudah berdiri diluar villa dengan koper besar menunggu Fecya. Setelah Fecya keluar, mereka berangkat menuju bandara diantar oleh pegawai resort.

"Seneng gak disini?" Goda Lucas.

"Kayaknya lebih seneng kamu deh ya." Fecya mendengus melirik suaminya yang kini tertawa.

"Semoga cepet jadi deh." Ucap Lucas lalu merengkuh pinggang istrinya.

Fecya kini sudah sampai di bandara jakarta. Mukanya ditekuk saat dilihatnya sahabat suaminya ijut menjemput mereka dibandara. Lebih parahnya lagi, perempuan centil itu memeluk suaminya saat ada dirinya disamping Lucas. DISAMPINGNYA. Kesel gak tuh.

"Quin jangan gini." Lucas melepas pelukan Quinsha membuat Fecya menatap mengejek perempuan itu sedangkan si pelaku hanya menatap sinis Fecya.

"Kan aku kangen aja." Ucap Quinsha.

"Ya tapi ada batesnya juga, aku udah nikah sekarang." Jelas Lucas memberi pengertian.

Lagi-lagi Quinsha mendengus sebal.

"Udah ayok pulang dulu. Ini ke rumah kamu langsung aja ya." Ucap mama Ayu.

Setelah itu mereka semua pulang menuju rumah Lucas dan Fecya termasuk Quinsha yang juga ikut.

Sesampainya dirumah Fecya dan Lucas meletakkan barang-barang bawaannya kemudian berkumpul diruang tengah bersama keluarganya yang lain.

"Gimana honeymoonnya?" Tanya albert menggoda anaknya dan mantunya.

"Ya gitu." Ucap Fecya dibalas kekehan.

"Moga jadi deh cucu mama. Gak sabar nih." Ucap Ayu menggoda anaknya.

"Amin aja deh." Ucap Fecya.

"Eh udah makan belom?" Tanya Kinan.

"Yaudah deh mama masak dulu ya." Ucap Kinan berdiri bersama ayu.

"Quin bantu tante." Ucap Quinsha manis.

"Boleh. Fecya sama Lucas istirahat aja sayang." Ucap Ayu.

"Gapapa Fecya bantuin juga." Ucap Fecya lalu ikut menuju dapur.

Para cowok ditinggal diruang tengah karena sedang asik menonton bola.

"Fecya sama Quin potongin ayam sama bawang aja." Ucap Kinan dibalas anggukan.

Mereka berdua mulai memotong, Quin melirik sekilas Fecya.

"Aku kasian deh sama kamu Fecya." Bisik Quin.

"Kenapa?" Balas Fecya cuek.

"Lucas tuh gak tulus sama kamu, dia aja masih belom lupain mantan pacarnya dulu." Quin mengejek Fecya.

"Tau apa kamu emangnya?" Fecya mendengus.

"Ahh..kamu mau satu rahasia lagi?" Ucap Quin tidak dihiraukan Fecya.

"Sebenernya mantan Lucas tuh belum meninggal." Bisik Quin.

Kali ini ucapan Quin membuat Fecya menegang.

"Jangan bicara sembarangan." Ucap Fecya sedikit emosi.

Lucas tiba-tiba menghampiri mereka membuat Quin berhenti bersuara dan bersikap santai.

"Bikin apa hm?" Ucap Lucas pada Fecya sambil mengelus sayang rambut istrinya.

"Bikin tumis daging." Ucap Fecya.

"Pantes bauknya enak." Ucap Lucas lalu mendekatkan bibirnya ke telinga sang istri.

"Kayak bauk kamu enak." Ucap Lucas lalu mencium singkat pipi istrinya.

"Kakkk! Jangan gangguuuu, sana ah." Ucap Fecya malu.

Quinsha yang melihat adegan itu melirik sebal Fecya. Kemudian perempuan itu mengiris sedikit jarinya agar berdarah untuk menarik perhatian Lucas.

"Aduh." Ucap Quinsha dengan nada-nada yang dimanjakan.

"Eh kenapa?" Ucap Fecya menoleh.

"Bentar ak ambilin p3k." Ucap Lucas sigap lalu berjalan menuju kamarnya.

Quinsha lalu berjalan mengikuti Lucas.

"Ngapain ngikut? Ntar aku bawak kesana. Kamu diem disiti aja." Ucap Lucas.

"Gapapa aku ikut aja biar cepet." Ucap lembut Quinsha membuat Fecya mendengus kesal mekihat trik licik sahabat suaminya itu.

Lucas menghela napas lalu berjalan mengambil kotak P3K dan membawanya ke ruang tengah diikuti oleh Quin. Saat sudah mendudukkan diri, Fecya datang kemudian mengambil kotak P3K iti dari Lucas.

"Aku aja kak, kakak tiduran gih. Biar gak capek." Ucap Fecya.

Lucas mengangguk lalu meninggalkan Fecya dan Quin.

"Eh." Ucap Quin.

"Sini, nanti infeksi." Ucap Fecya cuek lalu menarik tangan Quinsha.

"Udah udah gausah. Gue bisa sendiri." Ucap Quin sewot.

"Yaudah." Ucap Fecya datar meninggalkan Quin yang kesal karna gagal modus pada Lucas.

Setelah itu mereka selesai masak, dan sekarang semua sudaj berkumpul dimeja makan untuk menyantap makanan.

Fecya sedang memainkan laptopnya ditempat tidur. Lucas bersandar disamping Fecya sambil memainkan ponselnya, tapi ada yang aneh. Laki-laki itu tampak tidak tenang, Fecya menolehkan kepalanya melihat sang suami.

"Kenapa sih kak?" Tanya Fecya membuat Lucas kaget.

"Gapapaa." Ucap Lucas cepat membuat Fecya mengerutkan keningnya.

"Kamu belum ngantuk?" Tanya Lucas lembut lalu ponselnya ia letakkan dimeja sebelah kasur.

"Belum terlalu, aku masih ada tugas juga. Bantuin dong kakkkk." Ucap Fecya manja.

Lucas terkekeh, "Gak boleh dong."

"Ah pelit." Ucap Fecya lalu perempuan itu mendekati Lucas dan duduk dipangkuan suaminya membuat laki-laki itu melotot kaget.

"Kak jadi suami gak boleh pelit sama istrinya." Ucap Fecya menatap lekat suaminya.

"Terus?" Tanya Lucas.

"Hayuk bantu aku bikin tugas." Ucap Fecya antusias.

"Gak ada ya, sejak kapan kamu pinter ngerayu kayak gini." Ucap Lucas menoel pipi istrinya.

Fecya cemberut lalu turun dari pangkuan suaminya.

"Tugas matkul apa sih? Perasaan aku gak kasih tugas." Ucap Lucas.

"Yeee emang kamu kira selama dikampus cuma ada matkul kamu doang. Ini matkul Pak Tyo, banyak banget ah." Keluh Fecya.

"Udah jam 10 loh, lanjut besok sayang." Lucas membaringkan tubuhnya.

"Yaudah deh, capek juga ini udahan." Ucap Fecya lalu ikut berbaring bersama suaminya.

Fecya mendekatkan dirinya untuk memeluk Lucas, suaminya itu menyambut dengan senang hati.

"Selamat tidur, Istri." Ucap Lucas mencium kepala Fecya.


Catch Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang