Fecya berjalan menuju taman belakang rumahnya. Tempat dimana sedang diadakan acara barbeque-an bersama orang-orang terdekatnya.
Terlihat Lucas sedang memanggang daging bersama Kenan dan saling berbincang. Vio sedang berbincang-bincang dengan Abel. Untunglah mereka semua memaafkan dan mau menerima Abel. Suami Abel sedang bermain bersama Bianca dan Achiel.
Sedangkan para orang tua sibuk makan hahahaha. Fecya berjalan menuju tempat Lucas.
"Nih kak, jangan lupa dipanggang juga." Fecya menyerahkan beberapa kotak berisi bahan-bahan yang akan dipanggang.
"Makasih sayang." Ucap Lucas tersenyum.
"Niat bantuin apa ngak dah lo Ken, masa cuma lo liatin doang tuh panggangan." Gerutu Fecya.
"Berisik banget lo. Sono kumpul ama ciwi-ciwi aje." Kenan menatap sinis Fecya.
"Sensi amat kek pantat Caca." Fecya memeletkan lidahnya membuat Lucas menggelengkan kepalanya sedamgkan Kenan melotot kearah Fecya yang sudah berlalu.
"Heeyyyy." Sapa Fecya pada Vio dan Abel.
"Duduk sini." Abel menepuk sofa sebelahnya.
"Lagi pada ngomongin apa?" Tanya Fecya sambil menyomot kentang goreng didepannya.
"Vio lagi tanya-tanya masalah rumah tangga." Balas Abel.
"Mau nikah lo ya?" Tanya Fecya pada Vio.
"Ngawur aja mulut lo. Lulus dulu baru nikah gue." Balas Violet.
Fecya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kak, suami kakak beda berapa tahun sama kakak?" Tanya Violet.
"Ehmm berapa ya, 4 deh." Ucap Abel.
"Enak gak dijodohin kak?" Tanya Violet lagi.
"Ya buat aku enak-enak aja sih. Apalagi suaminya kek gitu hahahah pengertian ples peka deh." Ucap Abel.
"Keknya kalo Kenan gak bakal begono deh. Peka nya dibawah rata-rata." Violet menggelengkan kepalanya dibalas kekehan geli oleh Abel dan Fecya.
"Achiel makin deket aja nih sama Caca. Besar jodohin pisan atuh." Ucap Violet menggoda Fecya dan Abel.
"Aku setuju aja sih, El kayaknya bukan tipe Fakboi gitu." Ucap Fecya membuat Abel tertawa.
"Emang Fakboi kek gimana?" Tanya Abel masih berusaha meredakan tawanya.
"Yang gitu lah banyak Cewek." Balas Fecya kali ini dia tertawa juga mendengar ucapannya sendiri.
"Gak lah, El anak baik. Nurun mamanya." Ucap Abel bangga.
"Baik apa dih, kakak gak inget kenak hasut kembarannya kakak?" Violet meledek Abel.
"Terpaksa itu yo, terpaksa. Aslinya mah baek." Bela Abel.
Fecya tertawa, "Masih gak habis pikir, drama banget dulu dah kita."
Abel mengangguk semangat, "Gatau diri juga ini padahal udah beranak juga." Abel membicarakan dirinya sendiri.
Fecya dan Violet tertawa.
"Udah lah ayo makan dulu. Ini Caca sama El kemana...udah ngilang aja." Ucap Fecya.
"Paling dikamar Ca sama Kak Rian." Ucap Abel.
Abel segera berdiri, "Aku panggilin deh ya."
Fecya mengangguk lalu berjalan menuju tempat Lucas bersama Violet. Mereka mengambil makanan yang sudah matang. Diletakkannya dimeja makan yang sudah disiapkan di halaman rumah.
"Maamaaaaa" Bianca berlari kearah Fecya.
Dengan sigap Fecya membawa Bianca dalam gendongannya.
"Aduh anak mama tambah berat." Ucap Fecya.
Bianca mengangguk semangat, "Caca udah 4 tahun." Bianca menunjukan 4 jarinya.
"Ca jangan minta gendong mama kamu dong, kan kamu udah besar." Terdengar suara Achiel yang sudah berdiri didepan mereka usai mengejar Bianca.
"Oh iya, ma turun." Ucap Bianca.
Bianca berdiri disebelah Achiel.
"Ciyel nanti kalo udah besar kamu yang gendong Caca yaaa." Ucap Bianca dibalas anggukkan Achiel.
Mereka semua terkekeh mendengar ucapan Bianca. Masih piyik juga udah mikir masa depan aja.
"Anak kamu kak." Ucap Fecya menggelengkan kepalanya saat Lucas merangkulnya.
"Ca papa aja yang gendong, jangan mau sama Achiel. Masih bocah." Ucap Lucas yang dijawab gelengan oleh Bianca.
"Nanti kan El jadi besar om. Jadi udah gak bocah." Ucap polos Achiel, Bianca mengangguk semangat.
"Iya deh." Lucas pasrah saat Bianca lebih membela Achiel.
"Udah ayo makan." Ajak Ayu.
Mereka semua berbincang menikmati malam itu. Malam kebersamaan yang mendekatkan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me!
RomanceJangan lupa follow🌈 Fecya Fedora Darmawan, terbiasa dengan hidup yang mewah dan di manja oleh orang sekitarnya. Lucas Abraham, laki-laki dengan wajah tampan dan tubuh kekar memiliki sifat ramah namun tegas. Fecya harus menghadapi sikap dosenya yang...