Fecya sekarang mengikuti pelajaran Tyo, tetapi digantikan oleh suaminya. Sejak tadi suaminya itu terus mengganggunya dengan menanyainya beberapa pertanyaan.
"Suami lo kek orang baru jatuh cinta deh, dikit-dikit ngelirik lo." Bisikan Violet membuat Fecya menoleh kearah suaminya yang sedang duduk dimeja dosen.
"Ye biarin aja, sirik aje lo." Balas Fecya dengan bisik-bisik.
Kegiatan mereka ternyata menimbulkan rasa penasaran Lucas.
"Violet Fecya, bisik-bisik apa? Mau menggantikan saya?" Tanya Lucas menatap Fecya dan Violet.
Fecya dan Violet saling menyenggol membuat Lucas menghela napas.
"Perhatikan ke depan, jangan sibuk berbicara." Ucap Lucas tegas.
"Lo sih." Fecya mengisyaratkan lewat gerakan mulut.
Pelajaran selesai, tapi Fecya masih ada 1 matkul lagi hari ini. Lucas sudah kembali keruangannya, sekarang Fecya sedang berjalan menuju toilet bersama Violet saat seseorang tiba-tiba mencegat jalan mereka.
Fecya menatap kaget, saat tau siapa yang mencegatnya.
"Ka-kak Abel?" Gugup Fecya.
"Mana Lucas?" Pertanyaan Abel membuat banyak orang berbisik-bisik bingung.
"Aku kurang tau kak." Ucap Fecya pelan.
"Jangan bohong lo! Mana mungkin lo gaktau keberadaannya." Abel mendengus.
Beberapa mahasiswa berbisik-bisik menanyakan apa hubungan Fecya dengan Lucas sampai perempuan didepannya ini bertanya pada Fecya.
"Aku beneran gatau kak, tolong jangan buat keributan." Fecya mengecilkan suaranya.
Abel menyeringai saat tahu bahwa mahasiswa disini tidak tau bahwa Fecya dan Lucas sudah menikah. Perempuan itu memanfaatkan situasi untuk menyerang Fecya.
"Ah kayaknya temen-temen lo pada gatau dengan keadaan lo sekarang." Bisik Abel sambil menyeringai.
"Kak aku mohon jangan macam-macam, ini di kampus." Mohon Fecya dengan suara pelan.
"Let's see, what will I do to a bitch like you." Bisik Abel tajam.
"Lo harus tanggung semua resiko karna lo ngerebut milik gue." Desis Abel.
"Semua dengar!" Teriak Abel membuat suasana menjadi hening.
Fecya menggelengkan kepalanya, perempuan itu menoleh melihat Violet yang menatap tajam Abel.
"Lo bisa berhenti gak? Atau gue panggil security kampus." Ucap Tajam Violet pada Abel.
"Ah? Lo kayaknya sudah tau ya." Abel mengangguk-angguk.
"Perempuan ini!" Abel menunjuk Fecya yang terlihat menundukkan kepalanya.
Violet sudah menatap tajam Abel saat melihat sahabatnya dipojokkan.
"Stop it bitch!" Violet mendorong Abel.
"Yang pantes disebut bitch adalah temen lo! Paham lo?!" Abel menatap tajam violet lalu mendorong perempuan itu agar tidak menghalanginya.
"Jadi semua! Perempuan ini adalah jalang!" Abel tersenyum sinis pada Fecya.
"Kak stop!" Ucap Fecya.
Abel tertawa mengejek kearah Fecya, "Gadis ini, oh bukan, perempuan ini! Dia bermain dengan dosennya, how ewh right? Dia bermain sama dosen demi bisa berkuliah disini! Merebut milik orang, sungguh menyedihkan sekali." Ucap Abel tajam.
"Dia bahkan tidak pantas disebut jalang, karna dia lebih rendah dari itu!" Teriak Abel membuat Fecya sakit hati.
"Kak berenti plis!" Teriak Fecya.
"Lo mau gue berenti? No I won't stop." Ucap Abel sinis.
"Denger semua! Dia rela merebut pacar gue dan dia menjilat pacar gue demi berkuliah dan mendapatkan uang, menjijikan bukan?" Abel tertawa seperti orang gila.
Orang-orang mulai berbisik membicarakan Fecya membuat Fecya menutup telinganya.
Perempuan itu berjalan mendekati Abel lalu menarik tangan perempuan itu."Don't you dare to touch me bitch!" Ucap Abel keras.
Abel mendorong pelan bahu Fecya, "Lo ga lebih dari perempuan murah."
Abel mendorong lagi bahu Fecya, "yang tidur sama dosennya sendiri."
Fecya mengepalkan tangannya lalu melayangkan tamparan pada perempuan didepannya membuat suasana yang sebelumnya ramai menjadi hening.
Abel menatap marah Fecya yang berani menamparnya. Ditamparnya balik perempuan itu membuat ujung bibirnya berdarah.
"Lo tuh gak pantas kuliah disini!" Teriak Abel mendorong kasar Fecya membuat perempuan itu terjatuh dilantai.
Violet membulatkan matanya saat melihat sahabatnya ditampar dan didorong.
"Lo perempuan gila!" Teriak Violet menjambak rambut Abel.
"Lepas! Argh!!" Teriak Abel membalas jambakkan Violet.
"Vio..vio.." rintih Fecya membuat perempuan itu menoleh kearah sahabatnya.
"Ahh...perut gue...Vio..a-anak g-gue.." rintih Fecya membuat Violet melepas kan jambakkannya lalu menghampiri cepat Fecya.
"Cia..cia tahan plis. Astaga!" Violet semakin histeris saat melihat darah mengalir dari paha Fecya.
"Ah gue--gue harus ngapain!shit!" Umpat Violet panik.
Disaat itu juga terlihat Lucas yang baru keluar ruangan dan hendak berjalan berlawanan arah dengan tempat mereka.
"Pak Lucas!!" Teriak Violet.
"Pak!" Violet berteriak semakin keras saat Lucas tidak mendengarkan suaranya karena teredam suara berisik beberapa mahasiswa.
Violet meletakkan pelan Fecya yang sedang merintih. Gadis itu berlari menerobos kerumunan mengejar suami sahabatnya itu.
Lucas menoleh saat seseorang berteriak memanggil namanya.
"Fecya pak tolong cepetan." Tarik Violet membuat Lucas melebarkan matanya saat melihat seseorang yang dikenalinya terlihat kesakitan bersandar ditembok dikerumuni orang-orang.
Laki-laki itu berlari cepat menerobos kerumunan menghampiri istrinya. Matanya menggelap saat melihat darah mengalir dari paha istrinya.
"Sayang!" Teriak Lucas panik memegang pipi istrinya.
"Bangun baby! Bertahan sayang kumohon." Lucas menggendong tubuh Fecya lalu berlari menuju parkiran dengan panik.
Membuat semua yang berada disana menatap heran.
"Gue bakal bunuh lo sampai terjadi sesuatu sama Fecya!" Desis Violet pada Abel yang mematung lalu menyusul Lucas dan Fecya.
Setelah Violet masuk dan menyandarkan kepala Fecya dipundaknya, Lucas langsung menjalankan mobilnya dengan cepat.
Laki-laki itu berlari menggendong Fecya begitu sampai dirumah sakit. Beberapa perawat langsung menghampiri mereka dan membawakan tempat tidur pasien.
Mereka langsung memasukkan Fecya ke ugd. Lucas ditahan diluar tidak boleh ikut masuk keruangan.
Violet menelpon Kenan dan juga keluarga Fecya, melihat keadaan Lucas yang kacau meyakinkan dirinya bahwa suami sahabatnya itu tidak akan mungkin ingat menghubungi orang tua Fecya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me!
RomanceJangan lupa follow🌈 Fecya Fedora Darmawan, terbiasa dengan hidup yang mewah dan di manja oleh orang sekitarnya. Lucas Abraham, laki-laki dengan wajah tampan dan tubuh kekar memiliki sifat ramah namun tegas. Fecya harus menghadapi sikap dosenya yang...