Fecya sedang berada di rumah Violet. Perempuan itu langsung ke rumah Violet setelah selesai kuliah. Niatnya untuk pergi ke mall bersama.
"Kok perut gue masih rata ya yo." Ucap Fecya yang sedang memperhatikan perutnya dikaca kamar Violet.
"Ya nanti kalau udah 5 bulan baru keliatan." Ucap Violet santai.
Fecya mengangguk-angguk, "Berangkat jam berapa ini?"
Violet mengangkat bahunya tanda tidak tahu, "sekarang juga gue ayo."
"Yaudah yok berangkat cus!" Ajak Fecya.
"Eh lo udah ijin sama suami lo? Ntar gue yang kenak semprot ngajak istrinye jalan-jalan pas hamidun begini." Tanya Violet disertai kecerewetannya.
"Udah ish. Udah ayok buruan berangkat ah." Ajak Fecya dibalas anggukan oleh Violet.
•
•
•
•
Setelah acaranya jalan-jalannya bersama Violet, Fecya memutuskan untuk segera pulang saja untuk menyambut kepulangan sang suami.
Jam menunjukkan pukul 7 malam tapi suaminya itu belum pulang. Membuat Fecya yang memang akhir" ini moodnya berubah-ubah menjadi bete.
Suara pintu terbuka membuat Fecya menoleh dari ruang tengah. Terlihat suaminya berjalan masuk dengan wajah berbinar begitu melihat Fecya.
Tapi tanpa disangka Fecya malah menangis membuat Lucas menjadi bingung dan panik.
"Sayang kenapa? Hei?" Tanya Lucas lalu memeluk istrinya itu.
"Kenapa baru pulang sih kak! Aku kan kesel." Teriak manja Fecya disertai dengan tangisannya yang belum reda.
"Hei hei, jangan nangis sayang. Aku tadi kenak macet." Jelas Lucas menghapus air mata istrinya.
"Maaf ya." Ucap Lucas mencium puncak kepala istrinya.
Lucas paham semenjak kehamilan, istrinya itu menjadi lebih sensitif dan mudah menangis. Oh jangan lupakan kemanjaan istrinya yang membuat Lucas gemas sekali.
"Aku pengen es krim kak." Ucap Fecya tiba-tiba.
"Hah?" Ucap Lucas kaget, pasalnya tiba-tiba istrinya itu berhenti menangis dan meminta eskrim dengan wajah berbinar.
"Aku mau es krim kakkkkk" rengek Fecya kesal dengan kelemotan suaminya.
"Ohh iya, yaudah kakak beliin dulu ditoko depan kompleks." Ucap Lucas.
Mata Lucas melotot saat Fecya malah duduk dipangkuannya.
"Kamu ngapain?" Tanya Lucas bingung.
Bukan menjawab tapi Fecya malah memeluk Lucas. Tangannya melingkar erat dileher suaminya itu.
"Sayang, katanya mau eskrim. Aku ga bisa beli kalau kamu kayak gini." Ucap Lucas lembut.
"Aku ikut." Balas Fecya singkat.
"Yaudah ayok, turun dulu." Ucap Lucas.
"Gendong." Balas Fecya lagi singkat membuat Lucas melongo.
Lucas terdiam beberapa saat sebelum kesadarannya kembali saat Fecya menggigit keras pundaknya.
"Aduh yang, sakit." Pekik Lucas.
"Habis kamu lama! Modus ya mau beginian terus." Ucap Fecya menatap tajam suaminya.
"Kalau modus aku tuh gak setengah-setengah ya! Langsung aku ajak kamu ke kamar." Ucap Lucas lalu berdiri menggendong Fecya dan berjalan menuju kamar membuat Fecya panik.
"Kak stop!!! Beliin eskrim dulu buat anaknya ih! Papanya mesum banget Ya Tuhan." Ucap Fecya panik membuat Lucas terkekeh lalu mendusel-duselkan wajahnya diceruk leher istringa itu.
"Iya-iya sayang." Ucap Lucas lalu berjalan masih dengan menggendong Fecya menuju mobil.
Didudukannya istrinya itu dijok mobil lalu Lucas berjalan menuju jok pengemudi.
"Yok kak! Tancap gas! Es krim mama datang!!!" Fecya berteriak lucu membuat Lucas tertawa lalu mengacak rambut Fecya.
Lucas menjalankan mobilnya meninggalkan rumah menuju ke tempat es krim permintaan istrinya.
•
•
•
•
"Kak aku tambah gendut gak?" Tanya Fecya yang sedang memakan es krimnya.
"Nggak sayang." Balas Lucas.
Mereka kini sedang berada diruang tengah. Duduk santai disofa dengan Fecya yang berada dipelukkan suaminya.
"Kalau aku gendut kamu masih sayang gak?" Tanya Fecya lagi.
"Masih sayang." Lucas menjawab sabar pertanyaan istrinya yang akhir-akhir ini sangat random.
Fecya mengangguk-anggukan kepalanya lucu dengan kumis es krim diatas bibirnya. Lucas terkekeh gemas melihat istrinya lalu tiba-tiba mencium bibir istrinya itu untuk membersihkan bekas es krim.
"Manis, nambah bole?" Lucas mengedipkan sebelah matanya membuat Fecya merona.
Lucas langsung melumat lembut bibir istrinya itu. Tangan Lucas sudah berada dibelakang leher istrinya untuk menahan agar ciuman tidak terlepas.
Tapi sayang kegiatan mereka harus terhenti saat terdengar bunyi bel rumah.
Fecya menghirup oksigen sebanyak mungkin saat Lucas melepaskan tautan bibir mereka.
"Tunggu sini ya." Lucas mengecup pelan bibir istrinya.
Lucas berjalan menuju pintu rumah untuk membukakan pintu. Dan terlihatlah wajah sang mama dan mama mertuanya.
"Mama?" Sapa Lucas sedikit bingung.
"Mengapa? Wajahmu seperti tidak senang mama datang." Ucap Ayu kesal.
"Hah mana mungkin. Tumben aja kesini." Ucap Lucas santai saat mama dan mama mertuanya berjalan memasuki rumahnya.
"Mama mau jenguk Fecya sama cucu mama." Ucap Kinan.
Fecya yang mendengar suara sang mama langsung menolehkan kepala. Matanya berbinar saat melihat ada mama dan mama mertuanya.
Fecya berlari kecil menuju mereka.
"Fecya jangan berlari." Ucap mereka bertiga bersamaan membuat Fecya terkekeh geli.
"Apa kabar menantu mama?" Ayu memeluk Fecya.
"Cucu mama?" Kali ini kinan bersuara.
"Sehat ma. Kok tumben papa gak ikut?" Tanya Fecya pada 2 orang perempuan yang ia hormati dan sayangi itu.
"Papa lagi dikantor, papa dimas juga lagi dikantor." Ucap Kinan dibalas anggukan Fecya.
"Ayo ma duduk." Ajak Fecya.
"Tumben-tumbenan kesini, biasanya nyuruh Fecya yang kesana." Ucap Fecya.
"Kangen sama cucu mama soalnya. Kasian juga kan kalo kamu harus sering-sering pergi ke rumah mama, apalagi kamu lagi hamil." Ucap Ayu.
"Hehehe, iya Fecya sekarang cepet banget capek." Keluh Fecya.
"Wajar sayang, kan lagi hamil." Ucap Kinan.
"Mama mau minum? Fecya ambilin." Tawar Fecya.
"Gausah, suruh aja Lucas. Kita perempuan ngobrol aja disini." Ucap Ayu melirik anaknya yang mendengus.
"Yaudah Lucas ambilin minum dulu." Ucap Lucas lalu bangkit dari duduknya menuju dapur.
"Fecya mau punya anak berapa sayang?" Tanya Ayu.
"Belum tau ma, ini satu aja belum lahir." Ucap Fecya santai.
"Yang banyak ya sayang, biar rumahnya ramai." Ucap Kinan dibalas anggukan semangat oleh Ayu.
"Aku mah nurut gimana kata kak Lucas aja." Ucap Fecya.
Akhirnya hari itu dipenuhi dengan nasehat dan cerita pengalaman kedua mama Fecya saat hamil. Mereka berbagi cerita agar Fecya lebih mengerti lagi untuk menjaga kandungannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me!
RomantizmJangan lupa follow🌈 Fecya Fedora Darmawan, terbiasa dengan hidup yang mewah dan di manja oleh orang sekitarnya. Lucas Abraham, laki-laki dengan wajah tampan dan tubuh kekar memiliki sifat ramah namun tegas. Fecya harus menghadapi sikap dosenya yang...