13.Topeng palsu

132 10 0
                                    

Saat kau bersikap manis padaku aku jadi ragu hatimu terbuat dari batu atau hanya topeng untuk menutupi sifat aslimu?.

Ayra memasuki rumah dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.
Mama Ayra yang sedang menyiapkan makanan terheran melihat tingkah putrinya.

"Kamu kenapa Ay, masuk masuk ngga salam malah senyum senyum ngga jelas," heran mama.

"Ay ngga papa ma," jawab ayra apa adanya.

"Ngga mungkin kemarin aja pulang kaya abis nangis gitu sekarang malah senyum senyum ngga jelas. Tiap hari kamu pulang sekolah bawa ekspresi beda beda yaa."

"Hehehe mama perhatiin juga yaa sikap aku," cengir Ayra.

"Iya kan emang kamu anak satu satunya mama jadi yaa mama perhatiin."

"Terus ada apa?" tanya ulang mama.

"Mama kemal deh alias kepo maksimal, orang aku ngga kenapa kenapa kok."

"Hmm iya udah kalau nggak mau cerita, sana ganti baju terus kamu bantuin mama di sini!"

Ayra langsung menghormat saat ada instruksi dari mamanya "Siap komandan," jawab Ayra seraya berjalan ke arah kamarnya.

Setelah selesai makan Ayra berjalan menuju kamarnya dan membanting tubuhnya di kasur.

"Huft tadi itu kenyataan ngga sih?" pikir Ayra bertanya tanya.

"Yaa kan gue udah pernah bilang kalau Rafa itu cuma nutupin penampilannya aja depan semua orang, gue itu udah bisa nebak!" kata Ayra sembari memikirkan kejadian tadi.

"Aaaaaaa...... senengnya......" teriak Ayra lalu menutup wajahnya menggunakan bantal.

****

Pagi hari ini Ayra sangat bersemangat untuk pergi sekolah dia juga sudah membawakan bekal seperti biasa untuk rafa.

"Semoga kali ini Rafa mau nrima pemberian dari gue, selama ini dia ngga pernah nrima bekal dari gue bahkan ngelirik aja engga!" batin Ayra sembari mengingat kejadian saat itu.

Hari ini Rafa berangkat sekolah seperti biasa. Saat melewati koridor sekolah Rafa di kejutkan dengan kedatangan Ayra tiba tiba.

"Pagi Rafa....." sapa Ayra.

"Astaghfirullah!" kaget Rafa.

"Ishhh Rafa mah di sapa juga," cibir Ayra sembari mencebikkan bibirnya.

"Iyaa pagi," kata Rafa lembut.

"Aku bawain kamu sarapan, kamu mau nrima ngga?" tanya Ayra hati hati karena takut di tolak.

"Boleh, kebetulan gue belum sarapan."

Ayra langsung mengerjabkan matanya lucu "Rafa beneran mau nerima bekal dari Ay?" tanya Ayra sekali lagi takut takut dia salah dengar.

"Iyaa Ay,"

"Beneran nggak boong?"

"Kok boong sih, kalau nggak mau ngasih ya udah!" jutek Rafa kemudian berjalan tapi baru satu langkah tangan Rafa di tahan oleh Ayra.

"Eh tungguin, nihh buat Rafa di makan yaa,"

"Makasih!" kata Rafa singkat tapi tidak menghilangkan senyumnya.

Ayra yang melihat senyum itu langsung di buat meleleh dan dia masih tidak bergeming dari tempatnya walaupun Rafa sudah berjalan dulu hingga suara instruksi dari Rafa menyadarkan Ayra.

"Lo masih mau berdiri di situ sampai kapan?" ucap Rafa lalu berjalan menuju kelasnya.

Ayra langsung reflek menepuk jidatnya "Ehh....  Aduh malu banget gue," seraya menutup wajahnya lalu berjalan menyusul Rafa.

My Prince Cold Hearted [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang