Pagi hari ini Ayra ingin bersekolah karena dia malas jika di rumah terus tidak melakukan apa-apa. Ayra di antar papanya sampai ke sekolah.
"Ay lo udah sembuh?" tanya Gista saat Ayra di depan pintu kelas.
"Iya Alhamdulillah," jawab Ayra apa adanya dan tidak sengaja tatapannya bertemu dengan Rafa yang juga menatapnya.
Ayra merasa bahwa Rafa masih marah dengannya, dia langsung saja menuju tempat duduknya. Ayra terus saja menatap bangku Rafa di sampingnya berharap Rafa menghampiri dan meminta maaf atau setidaknya menanyai kabarnya. Tapi harapan tinggal harapan semua begitu mustahil untuk di wujudkan karena Rafa tidak bergeming dari tempatnya.
Sampai istirahat tiba Ayra berjalan ke kantin bersama Gista saat di tengah jalan mereka bertemu Kevin dan akhirnya mereka menuju kantin bersama.
Rafa yang melihat itu hanya acuh saja seolah-olah tidak akan terjadi apa apa padahal di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia sedang terbakar api cemburu. Tidak hanya Rafa saja Roni yang melihat Kevin merangkul Gista sembari berjalan ke kantin merasa kesal dan marah.
"Kalian mau pesen apa biar gue aja yang pesen," kata Kevin.
"Gue siomay sama es teh aja," kata Gista sambil melirik Roni di depannya.
"Gue samain aja sama Gista!" kata Ayra yang juga melirik Rafa di depannya.
"Oke," ucap Kevin lalu berjalan ke arah warung mbak ijah.
Keheningan terjadi Ayra maupun Gista sama sama bungkam karena mejanya terletak di depan meja Rafa dan geng nya.
Begitu pula dengan Rafa dan Roni yang sama sama memilih diam bergelut dengan pikirannya masing-masing.
Sampai akhirnya Rio dan Kevin bersamaan mengantarkan pesanan mereka ke meja masing masing. Ayra terus saja menatap Rafa sampai dia jengah dan akhirnya dia memilih menghampiri meja Rafa.
"Gis gue nggak tahan, gue pengen ngomong sama Rafa, gue kesana yaa."
"Jangan Ay gengsi lah masa cewek yang nyamperin dulu sih," kata Gista mencebikkan bibirnya.
"Bomat lah makan tuh gengsi gue itu rindu tau!" manyun Ayra dan langsung menghampiri meja Rafa.
"Aduhh tuh anak nekat banget sih, urat malunya udah putus kali yaa?" pikir Gista.
"Eh Ay mau kemana?" teriak Kevin sedangkan Ayra sudah meluncur ke meja Rafa.
"Udah biarin aja Vin ntar juga balik sendiri nggak usah di kejar!" kata Gista sambil memakan siomaynya.
"Ayra udah lama deket sama geng Rafa yaa?" tanya Kevin.
"Lumayan sih sejak Ayra pindah ke sini katanya dia udah suka sama Rafa anak cupu itu."
"Apa kerennya sih si anak cupu itu!" kesal Kevin.
"Mana gue tau," jawab Gista sambil menggedikan bahunya.
"Hai boleh gabung ngga?" tanya Ayra menyapa.
"Boleh dong buat kamu apa sih yang nggak," kata Rio mengedipkan sebelah matanya.
Rafa yang mendengar itu langsung tersedak "Uhuk uhuk..."
Ayra yang melihat itu langsung menyodorkan minumannya ke Rafa.
"Rafa ngga papa?" tanya Ayra polos.
"Ngga!!" cuek Rafa.
"Biasa Ay si Rafa itu keselek karena tenggorokannya sampai dadanya itu panas!" goda Roni.
"Panas kenapa?" tanya Ayra mengerjapkan matanya lucu.
"Masya Allah manis banget makluk di samping gue ini ya Allah!" batin Rafa tersenyum geli.
![](https://img.wattpad.com/cover/193527854-288-k620789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Cold Hearted [END]✓
Teen FictionFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!!! Ig : reputri_25 JANGAN LUPA UNTUK VOMENT!!! Awas Baper⚠️ Cerita ini bukan menceritakan kisah cewek Cupu vs cowok cool atau sebaliknya yaa guys. Tapi dijamin bikin baper siapin hati dan mental ya soalnya lumayan menguras...