33.Aneh

111 5 0
                                    

Jika rasa lelah sudah melanda
Menyerah adalah jalan satu satunya

Ayra Vexia

Ayra berjalan menuju kamar dengan langkah gontainya sambil menenteng tas ranselnya dan berlalu begitu saja tanpa melihat sekelilingnya.

"Gue benci sama lo Raf! Gue benci!!" teriak Ayra penuh penekanan saat sudah diatas kasur empuknya.

"Kenapa sih harus ada rasa kasian diantara kita!"

"Kenapa lo nolak gue! Gue kurang apa..... Jawab dong....."

"Kesel.....kesel.....kesel......" umpat Ayra sambil meremas kasur yang dijadikan pelampiasannya.

Tok....tok.....

Suara ketukan yang berasal dari luar kamar Ayra membuat Ayra terkejut dan langsung menetralkan ekspresinya sembari menyuruh masuk.

"Ay..... Kamu kenapa nak?" tanya mama Ayra heran.

"Ayra nggak papa ma," jawab Ayra tersenyum tipis.

"Tapi kok lesu banget sih, ada apa cerita dong sama mama siapa tau mama bisa bantu," bujuk mama Ayra dan hanya dibalas gelengan kepala dari Ayra.

"Yakin nggak mau cerita?" tanya mama sekali lagi.

"Ayra beneran nggak papa ma, cuma kecapean aja kok mau istirahat nanti juga sembuh,"

"Ya udah kalau mau istirahat, mama keluar yaa,"

"Iyaa ma..."

Setelah mama menutup pintu kamar Ayra merebahkan tubuhnya diatas kasur dan memejamkan matanya melupakan masalahnya sejenak dan akhirnya dia tertidur pulas.

****

Ayra dan Gista berjalan santai menuju ke kelasnya. Sepanjang jalan Gista terus mengoceh tiada henti membuat Ayra menatap jengah sembari terus berjalan. Tapi saat di perjalanan Ayra tidak sengaja mendengar samar samar pembicaraan Roni dan Rio yang menyebut nama Rafa membuat Ayra penasaran dan langsung menghampiri mereka berdua.

"Haiii!" sapa Ayra membuat dua orang yang disapanya terkejut.

"Astaghfirullah!" reflek Roni.

"Lo bi.....kin....kaget....gue aja Ay," gagap Rio karena terkejut.

"Kalian ngomongin apa, kok bisik bisik gitu?" tanya Ayra penasaran.

"Hah? Enggak kok nggak ngomongin apa apa!" jawab Rio gugup.

"Kalian aneh deh, hayoo ada yang kalian sembunyikan yaa dari gue?" tuduh Ayra.

"Emang keliatan yaa?" tanya Rio polos, sedangkan Roni hanya menepuk jidatnya pelan.

"Hah? Bener yaa? Padahal tadi gue cuma nebak aja sih," jawab Ayra.

"Ehh cuma nebak yaa, gue tadi juga cuma becanda kok," jawab Rio tersenyum kikuk.

"Masaa......" tanya Ayra mengintimidasi.

"Eh Ay nanti aja yaa ngobrolnya lo ditungguin Gista tuh udah manyun aja orangnya, gue titip salam sama dia yaa gue sama Rio pergi dulu by......" sela Roni dan langsung menyeret Rio menjauh dari Ayra.

"Ehh tunguuu...." teriak Ayra memanggil mereka.

"Aneh banget sih mereka, pasti ada yang mereka sembunyikan nihh tapi apa yaa?" pikir Ayra sembari menebak-nebak.

"AYRA....." panggil Gista sedikit berteriak membuat Ayra tersadar dan langsung berlari kecil menghampirinya.

"Lo ngeselin banget sih, main tinggal aja!" sungut Gista.

My Prince Cold Hearted [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang