"Raf bertahan Raf lo pasti bisa," ucap Roni menyemangati Rafa.
"Gue selama ini udah bertahan, dan gue nggak tau apa yang bakal terjadi setelah ini nanti," jawab Rafa lemah.
"Apa perlu gue kasih tau Ayra tentang ini? Gue nggak tega liat dia Raf, dia nanyain lo terus," bujuk Roni.
"Nggak usah, gue nggak tega liat dia sedih!"
"Dengan kaya gini lo semakin nyiksa dia tau nggak! Dia itu khawatir sama lo!" tegas Roni.
"Iya Raf, mungkin dengan adanya Ayra bisa buat lo jadi lebih semangat lagi," bujuk Rio.
"Enggak! Percuma aja kalau dia tau dia pasti bakal sedih dan gue akan semakin kepikiran sama dia, gue nggak mau ini semua terjadi!" kekeh Rafa.
"Sampai kapan lo bakal sembunyiin ini semua?" tanya Roni.
"Sampai kapanpun, dan mungkin nggak ada yang tau tentang penyakit gue kecuali orang orang tertentu aja!"
"Terserah lo aja Raf," pasrah Roni.
"Oh yaa nanti malam gue bakal ke Singapura, gue berobat kesana dan seandainya gue di nyatakan sembuh nanti mungkin gue nggak bisa secepatnya kembali ke Indonesia karena gue sama orang tua gue akan menetap di Canada," jeda Rafa.
"Dan juga seandainya gue udah nggak ada gue titip Ayra sama lo berdua jagain dia sampai dia benar-benar dapet seseorang yang bisa gantiin gue!" lanjutnya.
"Raf lo serius?" tanya Roni tak percaya.
"Gue serius!" tegas Rafa penuh keyakinan.
"Ya udah gimana baiknya lo aja deh Raf," putus Rio.
Malam ini Ayra dirundung gelisah pasalnya dia kepikiran terus dengan Rafa, lelah dengan semua pikirannya akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke rumah Rafa, tapi sebelum itu dia menelfon Gista tapi tidak juga diangkat akhirnya dia mengirimkan pesan untuk mencari Rafa kerumahnya.
Ayra kesana dengan menaiki taksi, dia tau alamat rumah Rafa dari sekertaris kelasnya yang bertugas mencatat identitas setiap siswa dikelasnya. Saat sampai di rumah Rafa Ayra langsung mengetuk pintunya, tidak lama kemudian keluarlah seseorang paruh baya yang sepertinya pembantu dirumah ini.
"Assalamualaikum," salam Ayra tersenyum sopan.
"Waalaikumsalam, iya cari siapa non?"
"Apa bener ini rumah Rafa?" tanya Ayra hati-hati takut salah rumah.
"Ohh iya bener ini rumah den Rafa, ada yang bisa saya bantu?"
"Emmm Rafa nya ada nggak bi?"
"Lhoh non belum tau yaa?"
"Tau apa bi?"
"Den Rafa baru aja ke luar negeri,"
"Hah? Ke luar negeri? Ngapain bi?" tanya Ayra bertubi-tubi.
"Den Rafa sakit non, dia dibawa sama orangtuanya ke Singapura,"
"Sa.....kit.....apa.....bi?" tanya Ayra terbata-bata pasalnya dia sangat syok mengetahui kebenaran ini.
"Leukimia dan sekarang sedang menjalani perawatan medis non," terang bibi.
"APA........" terkejut Ayra.
"Iya non, ehh non..... Non nggak papa?" panik bibi saat tubuh Ayra tidak seimbang.
"Saya nggak papa bi," jawab Ayra menyeimbangkan tubuhnya.
"Kira-kira Rafa kapan pulangnya bi?" tanya Ayra.
"Aduh non saya nggak tau kalau itu, tapi dengar-dengar katanya kalau den Rafa udah sembuh dia bakal menetap di Canada sama orang tuanya" jelas bibi panjang lebar.
![](https://img.wattpad.com/cover/193527854-288-k620789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Cold Hearted [END]✓
Teen FictionFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!!! Ig : reputri_25 JANGAN LUPA UNTUK VOMENT!!! Awas Baper⚠️ Cerita ini bukan menceritakan kisah cewek Cupu vs cowok cool atau sebaliknya yaa guys. Tapi dijamin bikin baper siapin hati dan mental ya soalnya lumayan menguras...