22.Gara gara cendol

112 9 0
                                    

Sesampainya di rumah Ayra, Rafa di suguhi pemandangan yang sangat menyesakkan dada, dia melihat Kevin ada di rumah Ayra dan sedang mengobrol santai dengan keluarga Ayra. Di situ juga ada Ayra yang sedang menyimak obrolan dan sesekali tertawa menanggapi,tercetak jelas raut ekspresi Ayra yang nampak bahagia, 180 derajat berubah dari yang terakhir dilihatnya tadi seperti tidak ada masalah apapun yang menimpanya.

Rafa terus saja mengumpat dari balik pagar rumah Ayra sesekali mengintip mereka yang sedang mengobrol santai di teras.

"Ngapain sih gue ke sini ? Percuma juga nggak ada gunanya, kalah cepat Lo Raf" pikir Rafa bermonolog sendiri.

"Mending gue pulang aja" saat akan berbalik Rafa di kejutkan dengan suara teriakan tukang cendol yang biasa lewat.

"Cendol manis dingin seger"teriak Abang tukang cendolnya"

"Cendolnya mas ?" tawar bang Kasmin.

"Eh elah Lo lagi Lo lagi" ucap Rafa jengah sembari menghembuskan nafas kasar.

"Yaa elah mas lagi mas lagi..." kata bang Kasmin menirukan gaya Rafa.

"Inget yaa bang gue nggak pengen cendol"peringatan dari Rafa sembari menatap tajam.

"Enak Lo mas,, seger lagi mumpung lagi panas kaya gini enaknya minum cendol"

"Gue nggak suka cendol"ketus Rafa.

"Di coba aja dulu mas..."

"Enggak"kekeh Rafa.

"Mas kan lagi patah hati,,nahh untuk mengurangi rasa sakit itu lebih baik minum cendol saya aja mas"

"Kok Abang tau saya patah hati" beo Rafa.

"Bener tah mas ? Saya cuma nebak aja sih"jawab bang Kasmin polos.

Ingin rasanya Rafa menjitak kepala bang Kasmin sekarang ini,kalau bukan dia sudah tua udah kena pukul sama si Rafa. Rafa dari tadi menahan geram, moodnya sudah hancur saat melihat Ayra tadi dan sekarang di tambah dengan datangnya tukang cendol yang tak di undang.
Oke abaikan !

"Jadi nggak mas ini cendolnya ?"tanya bang Kasmin.

"Sejak kapan saya bilang iya ? Balas Rafa sinis.

"Lhah itu bilang iya nuu" jawab bang Kasmin lagi lagi menampilkan ekspresi polosnya.

"Tau ah bang saya pusing sendiri ngomong sama Abang" pasrah Rafa mendengus sebal.

"Ya udah kalau gitu beli cendol saya yaa biar itung itung penglaris gituu"

"Enggak!!" ketus Rafa.

Saat bang Kasmin akan menimpali omongan Rafa terdengar bunyi dari pagar rumah Ayra. Ayra membuka pintu pagarnya dan dia sangat terkejut di depannya ada Rafa yang berdiri mematung di samping gerobak tukang cendol.

"RAFA......"pekik Ayra kaget.

Rafa hanya menampilkan cengirannya dan melihatkan deretan giginya sedangkan Kevin menatap Rafa tajam menyiratkan kebencian.

"Ngapain Lo ke sini ?" ketus Kevin.

Rafa yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas seraya menjawab "suka suka gue dong, apa urusannya sama Lo ?"

"Apapun yang berhubungan dengan Ayra itu jadi urusan gue ngerti !!!"

"Emang Lo siapa nya ?" telak Rafa.

Seketika Kevin bungkam dan suasana menjadi hening tidak lama setelah itu Ayra menyuruh Kevin untuk pulang memang niat awalnya tadi Kevin ingin pulang.

"Emmm Vin katanya tadi mau pulang silahkan kalau mau pulang"ucap Ayra hati hati takut menyinggung perasaan Kevin.

Rafa menatap Kevin dengan tersenyum angkuh menandakan dia menang sedangkan Kevin memberenggut kesal lalu menatap Ayra dan pamit kepadanya.

My Prince Cold Hearted [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang