16.Seleksi

108 7 0
                                    

"Raf......." panggil Roni dan Rio.

"Hemmm" dehem Rafa.

"Busett jutek amat bang..... pantes kagak laku," sindir Rio.

"Sebelum ngomong lebih baik lo ngaca deh, noh di sana ada cermin," sambil menunjuk toilet pria.

"Selain jutek, pedes juga yaa omongan lo ngalahin cabe siomay mbak ijah," asal Rio.

"Udah udah kenapa jadi panjang gini sih, sampai bawa bawa siomay segala jadi laper kan gue," lerai Roni.

"Ya udah kantin yuk, ntar aja ngomongnya sambil makan," ajak Rio.

"Ya udah ayoo!" setuju Roni.

"Gue ikut?" tanya Rafa.

"Kagak, mending lo ke kali aja Raf," gemas Rio.

"Ngapain?" tanya Rafa polos.

"Nyemplung bareng sama bebek!" kesal Rio.

"Lo yang contohin yaa, terus lo yang nyemplung duluan gue liatin aja!" sarkas Rafa.

"Astaghfirullah gue gedek juga lama lama sama lo Raf," greget Rio.

"Udah ayooo!" lerai Roni lalu merangkul ke dua sahabatnya.

"Jadi lo mau ngomongin apa tadi?" tanya Rafa saat sudah sampai di kantin.

"Oh iya jadi gini Raf, gue sama Rio udah daftarin lo ke lomba seleksi acara duta sekolah!" ucap Roni santai.

Rafa yang sedang minum kaget, tiba tiba menyemburkan minumannya tepat ke wajah Rio karena memang Rio ada di depan Rafa.

"Terus sin aja Raf!" pasrah Rio memasang muka jeleknya.

"So.... sorry gue nggak sengaja tadi!" kata Rafa sambil mencari tisu.

"Di pikir gue kesurupan kali yaa pakek di sembur segala kaya lo Mbah dukun aja!" kesal Rio lalu pergi menuju ke toilet.

"Hayooo ngambek tuhh Raf," kata Roni cekikikan.

"Apaan sih lo paling ntar baikan lagi kaya cewek aja ngambekkan."

"Well lo selalu menang deh."

"Eh iya gimana bisa lo daftarin gue ke acara itu?"

"Gue sama Rio kan tau kalau lo pernah ikut organisasi, aktif, terus juga kan lo pinter presentasi gitu jadi yaa gue daftarin aja."

"Lo lupa atau emang pikun sih, gue kan lagi nyamar dan gue udah lama banget ngga ikut kaya gitu terakhir yaa pas SMP."

"Yaa gimana udah terlanjur juga," jawab Roni tenang dan santai.

"Gue nggak mau pokoknya!"

"Terlanjur Raf, lo nggak bisa nolak lagi."

"Makanya kalau kalian nggak tau apa apa ngga usah sok ikut campur urusan gue, gedek gue lama lama sotoy semua sih."

"Iya iya sorry Raf, gue nggak tau kalau lo bakal nolak tapi kali ini aja yaa please ikutin saran gue cepat atau lambat semua akan tau Raf dan acara ini semoga bisa ngrubah lo buat berpikir optimis dan ngelupain masa lalu lo," nasehat Roni.

"Serah lo deh," pasrah Rafa.

"Nahh gitu dong ntar gue temenin deh."

"Emang acaranya kapan?"

"Besok seleksinya, di ruang aula"

"Gue pergi dulu!" pamit Rafa tiba tiba mengabaikan panggilan Roni.

"Nasib gue gini amat yaa ditinggal mulu perasaan, ngga temen ngga doi sama aja!" ucap Roni menunjukkan ekspresi sedihnya.

Hari yang dinanti pun tiba, pemilihan seleksi acara duta sekolah akan di adakan sekitar 10 menit lagi. Semua siswa antusias menyambutnya kecuali Rafa dan Ayra yang memang terpaksa mengikuti karena paksaan.

My Prince Cold Hearted [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang