24.Pulang bareng

99 4 0
                                    

Kevin dan Carissa mempunyai rencana ke dua. Kedua ? Iya kedua karena yang pertama mereka yang membongkar penyamaran Rafa di depan umum, untung saja Kevin cerdas dalam soal membajak akun dan dia juga yang naruh nama Ayra bajakan akun Rafa sehingga seolah olah Ayra yang menyebarkannya. Tapi rencana itu sungguh tidak berhasil buktinya Rafa dan Ayra baik baik saja walaupun ada sedikit cekcok diantara mereka tapi mereka bisa mengatasinya.

Setelah kejadian tadi bumi seakan ikutan diam, merasakan kecanggungan antara perdebatan konflik tadi. Untung saja Kevin tidak sekelas dengan kelas Rafa bila itu terjadi bisa bisa perang dunia ke 3 kalau gini. Keterdiaman mereka berlanjut saat usai pelajaran berhenti. Ayra tentu saja dia tidak bisa menahan diri untuk tidak dekat dekat dengan Rafa menahan untuk tidak melirik saja tidak bisa apalagi menahan untuk tidak berbicara dengannya sungguh mustahil itu bagi Ayra.

"RAFA........." Panggil Ayra setengah berlari saat jam pulang tiba.

Rafa yang merasa dipanggil hanya melirik sekilas lalu meneruskan perjalanannya. Melihat reaksi Rafa seperti itu membuat Ayra mempercepat langkahnya untuk mensejajarkan langkahnya dengan langkah Rafa.

"RAFA......... tung.....guin......" teriak Ayra mempercepat langkahnya.

Rafa hanya memutar bola matanya jengah menghadapi sikap gadis manja itu lalu berhenti menghadap ke belakang menoleh ke arah Ayra. Ayra yang awalnya berlari dengan cepat kini harus mendadak mengerem karena Rafa tiba tiba berhenti begitu saja.

Brukk......

Ayra terjatuh karena kehilangan keseimbangan, dia menutup matanya pasrah jika tubuhnya harus bersentuhan dengan lantai, tetapi tunggu sebentar kenapa dia seakan akan melayang ?, kenapa dari tadi dia tidak menapak lantai ?, Apa putaran waktu berhenti jadi dia terjatuh pun harus terhenti ?

"Woyyy buka mata lo, capek gue !!" suruh Rafa yang saat ini memegangi tubuh Ayra yang ingin jatuh.

Seketika Ayra membuka matanya dan betapa terkejutnya dia saat begitu dekatnya dengan Rafa. Saat nyawa dan raganya mulai kembali dia berpikir normal mengerjabkan matanya berkali kali lalu mengubah posisinya menjadi berdiri tegak.

"Lo ngapain sih lari lari segala " sewot Rafa lalu merapikan rambutnya.

"Kan ngejar Rafa tadi" jawabnya polos.

"Ngapain ngejar gue ?" ketusnya.

"Ngapain yaa tadi ?" jawab Ayra sembari mengetukkan jari telunjuk ke arah dagunya.

Rafa hanya memutar bola matanya malas lalu berniat pergi dari situ tapi sebelum itu Ayra lebih dulu mencekal tangan Rafa agar tidak pergi.

"Tunggu dulu...." cegah Ayra.

"Pulang bareng" mohon Ayra sambil menampilkan ekspresi melasnya.

"Kalau gue nggak mau Lo mau apa ?"

"Paksa Rafa sampai mau lah" jawabnya enteng.

"Males" balas Rafa jutek lalu pergi meninggalkan Ayra.

"Ishh Rafa harus mau pokoknya" teriak Ayra saat Rafa berjalan ke arah parkiran.

"RAFA TUNGGUIN AYRAA......." teriak Ayra lalu berlari mengejar Rafa.

"Rafa hobi banget sih jalan cepet,, bilang aja mau Ayra kejar kan ?" tudingnya ke arah Rafa.

"Pd banget sih Lo" jutek Rafa.

"Ishh ngga usah boong Rafa,, Ay tau kok" balas Ayra tersenyum menunduk.

"Males debat sama lo" jengah Rafa lalu memakai helm nya.

"Makanya bareng....." mohon Ayra dengan menampakkan puppy eyes nya.

"Naik !" titah Rafa.

"Siap boss" jawab Ayra semangat sembari menghormat.

My Prince Cold Hearted [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang