6 | Side to side

1.8K 282 70
                                    

Menjadi pihak ketiga dalam sebuah hubungan memang akan jelas-jelas menjadi sebuah kesalahan. Apapun alasannya apapun kejadian yang menjadi latar belakang dibalik setiap peristiwa tetap saja pihak ketiga akan selalu menjadi objek yang salah.

Benar atau tidak tetap saja akhirnya akan menjadi salah.

Kim Jisoo sadar posisinya. Ia memang salah, sudah menjadi duri dalam sebuah hubungan. Hubungan sahabat dekatnya. Ia pernah ingin mengalah tapi perceraian yang kemudian terjadi diantara Mino dan Irene membuatnya tidak kuasa meninggalkan Mino.

Tarikan nafas itu begitu berat, sakit sekali rasanya. Song Jaemin yang mendengarnya hanya mendengus tanpa bisa mengerti apa yang kemudian Jisoo rasakan.

"Nana ... Bibi minta maaf"

Kim Jisoo akhirnya mengalah, ia tahu kalimat maaf nya mungkin tidak akan berpengaruh apapun untuk saat ini tapi Jisoo hanya ingin kedua ayah dan anak ini berhenti untuk saling membenci. Terlebih itu terus menerus terjadi dihadapan kedua matanya.

"Maaf, buat apa?"

"Jaemin..."

Suara kursi ditarik kemudian mengusik atensi Jisoo yang kini mendongak menatap pria muda yang bangkit dari duduknya dan bersiap untuk masuk kembali kedalam kamarnya. Jisoo yang melihatnya hanya bisa menghela nafasnya dengan berat.

"Jaemin, bibi serius. Bibi minta maaf----"

"Ucapkan maaf pada mami Irene, aku tidak ada urusan dengan bibi" Tandasnya yang kemudian berlalu.

🌼

"Semangat Bae!"

Bae Irene mengulas senyuman terbaiknya. Lee Seunghoon sudah melesat dengan mobilnya, meninggalkan Irene yang kemudian mematung tepat didepan lobby sebuah perusahaan. Perempuan Bae itu sejenak meneliti penampilannya, menunduk memeriksa kemeja yang ia pakai. Setelah memastikan tampilannya sempurna perempuan itu melangkahkan kakinya mendekati meja bagian customer service yang sejak tadi bahkan terus memandang kearahnya.

"Anda sudah memiliki janji?"

Irene yang mendengarnya perlahan menganggukan kepalanya, satu tangannya kemudian buru-buru merogoh saku jas nya dan memberikan satu buah card yang kemarin diberikan oleh Seunghoon. Perempuan muda yang menatapnya dibalik layar LCD itu menerimanya dan kemudian menganggukan kepalanya.

"Langsung saja naik ke lantai 3, nanti anda bisa menemui Manajer Oh, kurasa interview nya sebentar lagi dimulai" Sahutnya yang kemudian mengulas senyuman manisnya. Bae Irene yang melihatnya sontak mengulas senyuman, ia membungkukan kepalanya dan berjalan menuju lift yang sepi.

Manajer Oh. Lantai 3. Belum-belum ia sudah gugup.

🌼🌼

Siang ini Hokaido sebetulnya indah untuk sekedar dikunjungi. Beberapa tempat makan dan taman nya merupakan destinasi terbaik yang ada di Jepang. Song Jaemin yang tadinya berniat untuk berkeliling sekedar memotret gambar seketika mengurungkan niatnya setelah pertengkaran yang terjadi dengan papinya tadi pagi. Ia masih memakai pakaian tidurnya dan masih duduk diatas kasurnya dengan tangan memainkan game favoritnya sembari menunggu kabar dari Jeno.

Oh ia bahkan sudah merapihkan beberapa pakaiannya. Dan rasanya Jaemin tidak sabar menunggu kabar dari adik kembarnya itu.

Senyuman Jaemin yang mengembang membayangkan kepulangannya ke Korea yang akan terjadi sebentar lagi menguap begitu pintu kamarnya dibuka secara paksa. Suara deritan pintu yang didorong dengan gerakan kaku itu bahkan seketika membuat kepalanya menoleh dan lagi-lagi membuat Jaemin mendecih.

OHANA [ FIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang