Setiap manusia pasti pernah memiliki kesalahan, setiap manusia pasti pernah mempunyai kekeliruan.
Dalam hal apapun.
Dan setiap manusia yang sudah menjadi orang tua nyata nya sering kali melakukan kesalahan dalam hidupnya. Figur yang diharapkan menjadi panutan nyata nya sering kali menunjukan sifat nyata manusia yang penuh dengan khilaf dan dosa.
Anak? Tentu akan mencontoh apa yang orang tuanya lakukan. Walaupun tidak semuanya.
Tapi setiap kesalahan yang orang tua lakukan nyata nya bisa dengan mudah dimaafkan oleh setiap anak dimuka bumi. Bagaimana kalau anak yang melakukan kesalahan? Apa orang tua bisa semudah itu memberikan maaf?.
Let them answer this question.
Hari ini tepat dua minggu setelah Jaemin sadar dari koma. Mino fikir semuanya akan baik-baik saja. Ia begitu bahagia begitu melihat bagaimana kondisi Jaemin ternyata lebih baik dari perkiraan dokter.
Tidak ada amnesia dan hal-hal mengerikan lainnya.
Sungguh Mino bahagia. Kehidupannya kembali, separuh jiwa nya seolah kembali bangun dari tidur panjang.
Tapi Tuhan nyata nya tidak semudah itu memberikan kebahagiaan padanya. Ujiannya belum selesai. Cobaan hidupnya belum berakhir.
Berdiri berdampingan dengan Jisoo yang menangis Mino bahkan hanya berjongkok dengan kedua tangan menutupi wajah.
Frustasi.
Detik demi detik yang berlalu seolah siksaan paling pedih baginya.
"No ... Nana baik-baik aja kan?" Tanya Jisoo disela isak tangisnya. Song Mino yang mendengarnya hanya mendongak dan membuka kedua tangannya yang sejak tadi menutupi wajah.
"Aku ga tau"
"Mino, aku minta maaf"
"Soo ... Udahlah" Jawab Mino frustasi, ia sendiri tidak tahu bagaimana keadaan Jaemin jadi dengan penjelasan seperti apa ia harus menjawab pertanyaan Jisoo barusan?.
"No, kamu bener-bener benci sama aku?" Tanya Jisoo akhirnya, ia tidak sabar juga membuka rasa penasaran yang menggerogoti kepala. Tadinya Jisoo tidak ingin dulu menganggu Mino terlebih dengan kondisi keluarga nya yang seperti ini tapi dengan sikap Mino yang semakin dingin mau tidak mau ia terpancing juga akhirnya.
"Jisoo, aku fikir ini bukan saat yang tepat untuk membahas hal-hal seperti itu" Balas Mino dengan tajam. Sungguh ia sendiri kalut dan bagaimana bisa Kim Jisoo malah membicarakan masalah seperti ini sekarang?.
Demi Tuhan, dimana otak perempuan ini.
"Aku tahu maaf, tapi aku rasa kau juga harus menyelesaikan semua urusan diantara kita No"
"Soo .. Kamu, sadar kita ada dimana? Come on Soo, ini dirumah sakit dan Nana ... Putraku sedang diperiksa didalam"
"Mino??"
"Kamu mau apa? Penjelasan apa yang kamu tunggu?" Seru Mino yang akhirnya malah terpancing dengan semua rengekan Jisoo. Emosinya bahkan terhambur naik seketika, seiring dengan kepanikan luar biasa yang kini menggerogoti kepalanya.
"Mino, jangan berteriak!"
"Kamu yang mancing aku Soo .. Tidak bisa kah kamu bersikap bijak sekali aja Soo--"
"No, aku selalu berusaha mengerti posisiku! Aku, aku selalu mengalah. Aku berusaha menekan perasaan aku demi keluargamu .."
"Demi Tuhan Kim Jisoo!" Seru Mino dengan suara meninggi. Yang sontak menimbulkan reaksi mengejutkan dari wajah perempuan Kim itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OHANA [ FIN ]
FantasyKeluarga bagaikan cabang-cabang disetiap pohon, kita tumbuh ke arah yang berbeda-beda namun akar kita tetap satu -OHANA- a Minrene and Nomin story ©ziewaldorf