"Woah"
"Diam kau?!" Semprot Irene begitu Oh Sehun melihatnya tepat didepan pintu masuk lift. Manajer muda yang tampan itu mengusap ujung dagunya sesekali sementara seringai kemudian muncul dari ujung bibirnya.
"Tapi sungguh, kalau seperti ini kau benar-benar seperti Bae Irene yang kukenal" Elaknya setelah ia dengan sangat lancangnya meneliti tampilan Irene barusan. Hell yeah, siapa yang bisa menahan diri untuk tidak melirik kearah perempuan ini. Mungkin tingginya tidak seberapa tapi pesona nya luar biasa.
Dan Sehun akui itu. Semakin dewasa pesona Irene semakin membuatnya terkesima.
Dewasa, matang dan cantik yang tidak ada obatnya.
"Memangnya aku seperti apa kemarin?" Tanya Irene lagi, setelah mulai bisa menemukan kembali kenyamanan untuk mengobrol ria dengan lelaki lain selain Mino. Kalau biasanya Mino akan melarang Irene dekat-dekat dengan pria kali ini tidak akan ada lagi yang memberikan larangan itu.
"Seperti janda kesepian" Sahut Oh Sehun dengan lancangnya. Sedetik kemudian ia mengikik begitu melihat wajah Irene yang merah padam. Kalau tidak sedang dikantor mungkin stilleto Irene ini akan dengan senang hati mampir di wajah tampan Manajer Oh Sehun.
"Aku bercanda Noona" Sahut Sehun lagi, kali ini dengan nada suara yang berubah lebih dalam. Deringan suara lift mengusik keduanya, Sehun mengedikkan bahunya mempersilahkan Irene masuk terlebih dahulu kemudian ia mengikutinya dari belakang. Setelah berdiri bersisian pria muda Oh itu mengulurkan satu tangannya memencet tombol angka 3 dan kemudian terdiam.
"Tapi aku senang melihat Noona bangkit seperti ini, selamat memulai hari yang baru Noona" Sambungnya lagi, dengan nada setulus mungkin.
Bae Irene yang mendengarnya hanya mengulum senyuman tipisnya sebelum akhirnya ia mengangguk. Rasanya sedikit risih, mendapatkan pujian dari pria seperti ini tapi Irene sadar ini hanya sebuah selingan dan guyonan semata.
"Sudah siap bertemu dengan Direktur Jung?" Tanya Sehun begitu keduanya keluar dari pintu lift. Beberapa karyawan yang sudah duduk melirik kearah keduanya dengan penuh rasa ingin tahu. Sehun mengabaikan tatapan itu dan memilih mengajak Irene masuk kedalam ruangannya.
"Hari ini Noona bisa mulai bekerja. Kudengar Direktur akan mampir sebentar ke kantor sebelum menghadiri pertemuan antar CEO jadi mungkin pekerjaanmu tidak akan begitu sulit"
Irene yang mendengarnya mengangguk pelan. Ia tidak tahu bagaimana sosok direktur muda itu tapi semoga saja pria itu, pria yang ramah seperti Sehun.
"Noona kau gugup?" Tanya Sehun begitu menyadari kalau sejak tadi Irene hanya mengangguk tanpa menjawab kalimatnya.
Perempuan Bae itu menengadahkan kepalanya menatap Sehun yang kini duduk dikursinya.
"Aku .. Takut" Cicit Irene pelan, namun sanggup membuat ledakan tawa muncul kembali dari bibir Oh Sehun yang sungguh membuat Irene ingin sekali melempar wajah tampannya dengan apapun yang bisa ia pegang.
"Dia tidak akan memakanmu"
"Aku tahu! Tapi ... "
"Kau terlalu banyak menonton drama, ups .. Aku lupa kau kan dirumah terus selama ini--"
"Diam Sehunie!!"
"Kuberi satu rahasia" Seru Sehun dengan senyum menyeringai. Bae Irene yang mendengarnya mendecih, ia sebenarnya tidak ingin mendengar ocehan Sehun tapi karena informasi sekecil apapun mengenai bos nya nanti itu sangat ia butuhkan mau tidak mau Irene menganggukan kepalanya. Oh Sehun menurunkan kepalanya sehingga kedua matanya bisa sejajar dengan manik bulat milik Bae Irene yang mengerjap kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OHANA [ FIN ]
FantasyKeluarga bagaikan cabang-cabang disetiap pohon, kita tumbuh ke arah yang berbeda-beda namun akar kita tetap satu -OHANA- a Minrene and Nomin story ©ziewaldorf