2. Luka hati

11.7K 628 1
                                    

🌸jangan lupa vote ya🌸




Hal terpenting di dunia ini adalah sebuah keluarga dan cinta kasih, namun ketika Pengkhianatan itu hadir, Dunia hanya akan mulai melupakan keberadaanmu, bahkan dirimu sendiri.



Setelah melalui perjalanan yang melelahkan, akhirnya amanda sampai dirumahnya. Belum saja masuk kedalam, amanda sudah mendengar suara ibunya yang terdengar marah. Dan amanda tau ketika dia masuk, sesuatu yang buruk akan menimpanya.

"Dimana si anak sial itu?!! Berani-beraninya dia pergi setelah memecahkan vas bungaku!!" Teriak ibu amanda penuh dengan emosi. Sesaat setelah amanda masuk dan bertemu dengan ibunya, saat itu juga ibu amanda menghampirinya dan menarik paksa rambut amanda dengan kasar.

"Sakit ma, lepasin.." mohon amanda sambil menangis parau.

"Anak sialan! Kau benar-benar tidak tau diri!" Kini emosi Nia (ibu amanda) semakin memuncak, ia mendorong amanda yang akhirnya membuat amanda terjatuh diatas pecahan vas. Darah segar mulai bercucuran dari lutut dan telapak kakinya.

"Bukan aku ma, aku tidak akan berani memecahkan barang milik mama, mama tanya saja ke vina ma..." ucap amanda sambil menahan tangan nia agar berhenti menariknya, tubuh amanda semakin melemah karena darah yang mengalir semakin banyak.

"Ohh.. sekarang kamu menuduh anakku vina?! Berani-beraninya kau!"
Dengan segala kebenciannya, nia menampar amanda berkali-kali yang tidak bisa dihindari amanda. Darah mulai mengalir dari bibir amanda, kepalanya terasa pusing, dan pandangannya mulai buram.

Ting tong....
.
.
.
.

Saat mendengar bel rumah, jantung amanda berdegup kencang, dan keringat dingin mulai bercucuran dari dahinya, ia tau kalau ayah dan adiknya sudah pulang.Ketakutan mulai menjalar di tubuh amanda, tidak bisa ia bayangkan akan apa yang terjadi selanjutnya, karena ia tau, dirumah ini tidak akan ada orang yang memihaknya, bahkan pembantu-pembantu dirumah hanya bisa berdiri dan melihatnya disiksa. Ayahnya yang bernama Gerald jalan melewati amanda tanpa menatapnya, menghampiri istrinya dan perkataan yang dilontarkannya membuat amanda semakin takut.

"Jangan mengotori tanganmu sayang, biar aku saja yang menghukumnya." Ucapnya sambil tersenyum kepada istrinya.

"Bener pa, hukum saja dia! Tadi pagi sebelum kesekolah, aku lihat amanda menjatuhkan vas bunga mama dan langsung pergi." Hasut vina adiknya membuat keadaan semakin menegangkan.

"Bukan aku ma, pa.. tolong percaya sama aku..." mohon amanda dengan suaranya yang semakin melemah. Ia bahkan tidak tau apakah hari ini adalah hari kematiannya atau tidak.

Dengan langkah diam, gerald menghampiri amanda.

"Aku tidak akan memukulmu atau bahkan membunuhmu." Gerald menatap amanda dari atas.

"Aku hanya akan melakukan apa yang keluargaku ingin lakukan kepadamu." ucap gerald dengan tatapan dingin.

"Mulai saat ini, kau tak ku anggap sebagai anakku lagi."

Amanda terkejut.

"Maksud papa?" Tanya amanda dengan tubuhnya yang bergetar

"Keluar dari rumah saya."  Ucapnya tanpa belas kasihan.

"Tidak, ku mohon.." tangis amanda semakin pecah.

"Pa, maafin aku pa. Tidak apa-apa kalian menamparku, menendangku, tapi tolong jangan usir aku. Maaf jika aku nakal, maaf jika aku tidak sebaik vina. Tapi tolong...." mohon amanda sembari bersujud didepan kaki ayahnya tanpa memperdulikan luka di kakinya.

"Itu keputusanku." Ucap gerald sambil tersenyum kejam. Detik berikutnya petugas keamanan rumah datang dan menarik amanda agar keluar dari rumahnya. Amanda hanya bisa menjerit dan menangis.

"Pa, ma.. maafin amanda!!!" Jerit amanda.

Nia dan vina hanya tersenyum penuh kemenangan.

***

Disinilah amanda sekarang, duduk di tempat sepi dan gelap sembari terus menangis, bahkan darah yang mengalir dari kakinya sudah mulai mengering. Amanda sudah tidak memiliki apa-apa, uang dan pakaian saja ia tak punya. Ingin rasanya meminta bantuan sela, tapi amanda tau ia sudah cukup merepotkan sahabatnya itu. Sudah 3 jam amanda hanya duduk termenung, kedinginan mulai terasa, rintik hujan mulai turun dari langit gelap seakan mewakili perasaannya.Ia sudah putus asa akan takdir hidupnya.

Namun, ketika kegelapan menyelimutinya, sebuah pelita mulai menunjukan kebesarannya.






Jangan lupa klik follow untuk update karya selanjutnya🎐

🌸Thanks for reading🌸

Lost✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang