Lost✅ (COMPLETED)

21. Murkanya sion (2)

🌸jangan lupa vote!!!🌸

Kau hanya bisa mencicipi manisnya cinta untuk sesaat, namun tanpa kau sadari kesengsaraan telah menunggumu tanpa kata-kata.

***

Sudah 2 jam amanda tidak sadarkan diri, dokter pribadi sion mengatakan bahwa amanda mengalami trauma dan serangan mental yang membuat energinya terkuras, dan jangan tanyakan apa yang akan terjadi pada kedua pelaku tersebut, karena sion tidak akan membebaskannya, sion bisa melakukan apa saja yang dia mau.

"Tuan, biar saya yang menjaga nona, anda beristirahatlah sebentar." Ini sudah ajakan ke 5 dari lina, sedari tadi sion sama sekali tidak ingin keluar dari kamar amanda.

"Aku saja." Balas sion dengan singkat.

"Nona amanda tidak akan senang melihat kondisi anda sekarang, tuan. Lebih baik anda mengisi perut anda dan membersihkan diri." Lina menunduk kepalanya takut sion marah karena ia memberi usul namun lina harus melakukannya, ia tak bisa melihat tuannya seperti ini. Sejak kejadian itu sion sama sekali belum makan dan beristirahat, ia hanya terus duduk di kursi samping tempat tidur amanda tanpa melepaskan tatapannya dari gadis itu.

"Baiklah." Sion bangkit dan keluar dari kamar amanda, ia terlihat sangat lemah untuk sekarang.

Setelah sion keluar, lina duduk di samping amanda dan mengelus rambutnya pelan.

"Sadarlah nona, tuan membutuhkan anda."

***

Sion menatap dirinya di kaca kamar mandi, ia benar-benar merasa gagal menjaga gadisnya sampai-sampai ia terluka seperti ini.

"Kau bodoh sion! Kau bodoh!" Sion memukul kaca di depannya sampai pecah, kini tangannya sudah berlinang darah segar yang cukup banyak.

Ia tidak bisa membayangkan apa yang amanda rasakan ketika seseorang yang tidak ia kenal menyentuh tubuhnya dan hendak memperkosanya, dan kini ia tergeletak tak berdaya di kamarnya.

Hatinya tidak tenang, sion tidak bisa pergi dari sisi amanda, dengan cepat ia membersihkan dirinya tanpa mengobati luka di tangannya. Setelah selesai membersihkan diri, ia keluar dan hendak pergi ke kamar amanda namun ketika ia membuka pintu, disana sudah ada james yang berdiri dengan wajah serius.

"Saya sudah mendapat kesaksian dari pelaku tersebut tuan." Ucap james dengan kaku.

"Siapa dalangnya?" Tanya sion dengan tatapan dingin sembari tangannya yang ia masukan ke dalam saku celana.

"Menurut kesaksiannya, mereka di beri perintah oleh nyonya, nona jessica dan mendapatkan dukungan dari keluarga nona amanda sendiri, tuan."

Setelah mendengar ucapan james, sion masih diam di tempat dengan wajah datarnya, tanpa james sadari sion mengepalkan tangannya di dalam saku dengan keras. James dibuat bingung dengan sikap sion.

"Dimana mereka sekarang?" Tanya sion masih dengan nada dingin dan wajah datar.

"Mereka belum pulang, tuan."

Sion turun dengan langkah diam menuju ruang tamu dan duduk
Di salah satu sofa, James merasa amarah sion tidak akan terkendali ketika bertemu dengan anna dan jessica nanti.