23. Rahasianya

6.7K 360 4
                                    

🌸jangan lupa vote ya!🌸






Pelita yang seharusnya menjadi perisainya, kini mengurung diri dan meredupkan cahayanya.




Langkah kaki gontai menyelusuri tangga, hening menyambut telinga, sepi menyelimuti hati. Amanda berjalan menuju taman dan duduk di salah satu bangku, di tatapnya bunga-bunga indah yang menyejukkan namun tetap tidak bisa menghibur hatinya yang luka. Amanda menghela napas, semalam ia tidak bisa tidur nyenyak karena pikirannya selalu di penuhi oleh sion, dari ucapannya yang aneh, dan sikapnya yang kembali dingin.

"Nona, sarapan sudah siap." Ucap lina berdiri di samping amanda.

"Bu lina." Panggil amanda.

"Iya, nona?"

"Apakah aku melakukan kesalahan?" Tanya amanda yang masih menatap bunga-bunga di depannya dengan tatapan kosong.

"Maksud anda?" Lina duduk di sebelah amanda dan menatapnya bingung.

"Apakah aku terlalu bergantung kepada sion? Atau aku terlalu lemah untuknya? Kenapa seakan sion mulai menjauhiku..." Amanda mencengkram tangannya.

"Tuan sangat mencintai anda, nona. Bahkan ia rela berkorban demi anda, karena yang saya tau, tuan sion adalah orang yang tidak peduli dengan sekitarnya." Jawab lina dengan yakin. Amanda hanya tersenyum miris.

"Apakah sion sudah bangun?" Tanya amanda.

"Tu-tuan sudah pergi bekerja, nona." Lina menjawabnya dengan kaku.

"Apa ada yang disembunyikan dariku?" Suara amanda melemah, ia tau ucapan selanjutnya dari lina akan menggores hatinya lagi.

"Tu-tuan pergi ke australia, nona." Lina menunduk.

Amanda tersenyum, Sion bahkan tidak mengabarinya.

"Kapan dia pulang?"

"Saya tidak tau, nona."

Hening...

"Aku ke kamar dulu." Amanda berdiri dan mulai berjalan menjauh.

"Anda harus sarapan dulu nona, tubuh anda masih lemah." Lina berusaha menahan amanda, namun ketika ia melihat wajah amanda yang berlinang air mata, ia hanya bisa diam.

***

"Tuan, untuk apa anda berbohong?" Tanya james yang sedang berada di sebuah apartemen mewah milik sion.

"Kau tau alasannya, james."

"Apakah kambuh lagi?" Wajah james menunjukan kekhawatiran.

Sion tersenyum tipis, ia meneguk wine di tangannya.

"Apakah saya harus membawa orang kesini, tuan? Anda harus segera menghilangkan kehausan anda, jika tidak anda akan melukai diri sendiri."

"Tidak. Aku harus menahannya, amanda tidak akan menyukai apa yang aku lakukan." Sion memijit pelipisnya.

"Tapi tuan, anda tidak akan selalu bisa menahannya." James semakin panik.

Lost✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang