27. Mereka datang lagi

6.1K 315 3
                                    

🌸jangan lupa vote+comment🌸
Part kali ini agak panjang~



Sampai kapan sakit ini akan berlanjut?



"Pagi." Sapa sion kepada amanda yang sedang membaca buku di ruang baca.

"Ini sudah siang, sion." Amanda menatap sion kemudian fokus ke bukunya lagi.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?" Sion duduk di depan meja amanda dan menenggelamkan kepalanya di meja.

"Kau terlihat sangat nyenyak." Amanda masih fokus membaca.

Sion tidak bersuara.

"Kau sudah mandi?" Amanda mengelus rambut sion.

"Sudah.." suara sion yang baru bangun tidur tersengar serak.

"Makan?"

Sion diam.

"Kita kebawah." Amanda berdiri dan meletakkan bukunya di lemari seperti semula, ia menarik tangan sion namun laki-laki itu tidak bergerak sama sekali.

"Aku ngantuk." Sion masih saja menutup mata meskipun amanda menariknya.

"Kau harus makan, cepatlah sion jangan seperti anak kecil." Amanda masih berusaha menarik sion.

"Gendong aku ke bawah." Sion duduk tegak menghadap amanda dan merentangkan tangannya, matanya masih terpejam.

"Kau gila ya? Badanmu lebih berat dari aku." Amanda melipat kedua tangannya di depan dada.

"Makan atau tidak?" Amanda menatap sion dengan datar.

"iya iya, ibuku saja tidak peduli denganku sampai seperti ini." Sion berdiri dan berjalan mendahului amanda, sedangkan gadis itu masih berdiri tak beranjak dari tempatnya.

Merasa amanda tidak mengikutinya, sion pun berhenti dan membalikkan badannya.

"Kenapa?" Tanya sion yang sudah berdiri di pintu.

Amanda menundukkan kepalanya, sion menghampiri amanda dan berdiri di depannya.

"Hei, kenapa?" Ucap sion dengan lembut.

"A-aku hanya tidak suka kau mengucapkan itu." Amanda mencengkram kedua tangannya.

"Yang mana?" Tanya sion.

"Ibu-" amanda tidak berani melanjutkan.

Sion tersenyum, ia menggenggam kedua tangan amanda yang membuat gadis itu menatapnya.

"Kenapa kau tidak suka?"

"Jangan mengingat hal yang membuatmu sedih." Suara amanda sangat pelan hampir seperti bisikan, namun sion dapat mendengarnya.

"Kenapa aku tidak boleh sedih?" Sion menangkup wajah amanda agar menatapnya.

"Setiap kali kau bersedih, hati aku sakit." Amanda menyentuh kedua tangan sion yang ada di wajahnya, amanda menahan gugup dengan susah payah, sion tengah menatapnya dengan lekat.

"Iya." Ucap sion.

"Iya? Kamu hanya bilang iya?" Amanda melepaskan tangan sion, ia kesal. Dari tadi amanda berusaha menahan gugupnya tetapi sion hanya merespon seperti itu. Amanda pun berjalan ke arah luar hendak meninggalkan sion, namun langkahnya terhenti ketika tangannya ditarik oleh sion hingga ia masuk ke dalam pelukan hangat sion.

"Aku tidak tau harus membalas apa, terimakasih sudah memikirkanku." Sion memeluk amanda semakin erat, ia mencium puncak kepala amanda.

Amanda membalas pelukan sion tak kalah eratnya, kekesalannya seakan hilang begitu saja. Setelah berpelukan cukup lama, amanda pun melepaskan pelukannya.

Lost✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang