24. Bertemu

6.3K 352 1
                                    

🌸jangan lupa vote,ya!🌸



Cinta adalah sakit yang tertunda.



Jam sudah menunjukan pukul 08.00 pagi, namun amanda masih belum bangun dari tidurnya. Sejak tadi malam, lina selalu menemani amanda hingga ia tertidur, kini ia sedang menyiapkan sarapan untuk di bawa ke kamar amanda. Dengan segelas susu cokelat dan roti telur di atas nampan, ia memasuki kamar amanda dan berniat membangunkan gadis itu, namun sebelum lina melakukannya, gadis itu sudah duduk di atas ranjangnya dengan wajah pucat dan tatapan lemah. Lina berjalan mendekat ke arah amanda dan duduk di hadapannya.

"Non, silahkan diminum." Lina menyodorkan gelas tersebut.

"Sion tidak suka susu.." amanda menatap susu cokelat tersebut dengan senyum tipisnya, hatinya benar-benar sakit.

"No-nona, tuan pasti akan segera pulang, saat ini nona harus menjaga tubuh agar tetap sehat." Lina mengelus pundak lesu amanda.

"Kapan? Kapan sion akan pulang?" Tanya amanda dengan bibir bergetar, ia menahan air mata yang akan keluar.

"Sa-saya tidak tau nona, bersabarlah." Sampai saat ini lina belum mendapat kabar dari james mengenai kepulangan tuannya.

"Aku tidak mau makan jika sion tidak pulang." Amanda menundukan kepalanya.

Kalian tau? Rasa sakit yang menyiksa adalah ketika kau tidak tau apa yang membuat orang yang kau cintai tiba-tiba menghilang, dan kini amanda sedang merasakannya. Ia ingin meminta maaf jika ia membuat sion marah, meskipun ia tidak tau apa yang ia perbuat, ia ingin memeluk sion jika laki-laki itu sedang ada masalah. Namun, itu semua tidak bisa dilakukannya.

"Tidak boleh, nona! Tuan akan khawatir, saya mohon isi perut anda, nona." Hati lina sungguh sakit melihat amanda seperti ini.

"Jika sion khawatir, dia tidak akan meninggalkanku."

Amanda kembali merasakan sakit di kepalanya, ia menidurkan kembali tubuhnya dan memejamkan mata. Rasa lapar tidak dirasakannya sama sekali, hanya satu rasa yang menyiksanya, yaitu kerinduan.

Lina menghela napasnya, ia pun meletakkan nampan tersebut di meja dan keluar dari kamar amanda.

"Jika anda lapar, makanlah nona."

Setelah lina pergi, amanda mulai menangis dalam diam, ia tidak terisak. Kata orang, tangisan yang paling menyakitkan adalah tangis dalam diam. Amanda memeluk tubuhnya, ia benar-benar tidak berdaya.

***

"Ada rapat lain lagi?" Tanya sion sembari mengetik sesuatu di laptopnya, ia sedang berada di ruang kantornya.

"Tidak tuan, tadi adalah meeting terakhir untuk hari ini." James berdiri di depan meja sion.

"Baiklah, kau boleh pulang hari ini." Sion masih fokus dengan dokumen di tangannya.

"Apakah keadaan anda sudah membaik, tuan?"

Tangan sion yang tadinya sedang menulis kini berhenti.

Sion tersenyum tipis dan james tau artinya, keadaan tuannya belum terkendali.

"Jika anda membutuhkan orang, saya akan mencarinya."

Lost✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang