13. Milikku

10K 551 6
                                    

🌸jangan lupa vote🌸


Tidak perlu waktu lama untuk mencintai, asalkan dia adalah orang yang tepat, kenapa tidak?

Amanda sedang bersiap-siap untuk malam ini, setelah mandi ia menggunakan dress yang sudah disiapkan pelayan sion dengan ukuran semata kaki yang menunjukan lekukan tubuhnya yang ramping bewarna putih dan rambutnya dibiarkan tergerai kebelakang. Amanda menatap dirinya didepan kaca, apa yang harusku lakukan ketika berdua dengannya, aku harus bicara apa? Topik apa? Batin amanda, ia sungguh gugup.

Tok..tok..tok..

"Permisi, saya datang untuk menjemput anda, nona amanda." Ucap seorang laki-laki dibalik pintu kamar amanda.

Amanda pun membuka pintunya dan disana berdiri seorang laki-laki sekitar 40 tahun dengan memakai jas.

"Anda siapa ya?" Tanya amanda dengan sopan.

"Saya bawahan tuan sion, tuan menyuruh saya untuk menjemput nona." Jawab laki-laki itu ramah.

"Oh baiklah, tunggu sebentar ya pak, aku ambil tasku dulu." Kemudian amanda masuk kedalam kamarnya untuk mengambil tas kecil bewarna silvernya.

Pukul 20.00

Sesampainya amanda disana, ketika ia ingin turun dari mobil, sion sudah menunggunya di pintu utama, sion sungguh tampan mempesona membuat amanda terpaku. Sion membuka pintu mobil amanda dan mengulurkan tangannya yang kemudian disambut amanda dengan malu yang ditutupinya. Disana terdapat banyak wartawan yang mulai mengajukan banyak sekali pertanyaan, bahkan cahaya flash kamera membuat mata amanda sakit.

"Apakah dia pacar atau istri anda?"

"Sudah berapa lama kalian bersama?"

"Nama wanita disebelah anda siapa?"

"Bagaimana kalian bisa bersama?"

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang diajukan tanpa henti.

Melihat amanda yang panik, sion melingkarkan tangan kanannya ke pinggang amanda. Akibat perlakuan sion sontak membuat amanda menatapnya dan hanya dibalas senyum oleh sion, sungguh manis. Kemudian mereka memasuki restoran yang sangat mewah di dubai yaitu At.mosphere Burj Khalifa. Ketika mereka sampai disalah satu meja, amanda bingung, sangat bingung.
Disana terdapat sepasang suami istri dengan umur yang cukup tua beserta sekertaris mereka yang memakai pakaian formal, dan lebih parahnya lagi james sudah berdiri dan menyambut sion dengan tangannya yang memegang sebuah dokumen. Amanda tau ini bukan dinner romantis berdua melainkan ingin membahas bisnis, ingin sekali ia memukul kepala sion menggunakan heelsnya. Tetapi amanda masih menujukan senyum ramahnya didepan pasangan suami istri itu, sion pun menuntun amanda dan duduk bersamanya.

3 jam pun berlalu

Sejak tadi sion dan laki-laki didepannya membahas mengenai kerja sama antar perusahaan mereka di dubai, dan istrinya bahkan terlihat biasa saja dan bahkan tidak terlihat bosan sama sekali. Berbeda dengan amanda, sejak tadi ia hanya melamun dan menatap pemandangan diluar restoran ini, rencana berdua dengan sion pun hancur.

"Saya sangat berterimakasih karena anda ingin bekerja sama dengan perusahaan saya." Ucap laki-laki tersebut, edbert sambil berjabat tangan dengan sion.

"Tentu saja, semoga kerja sama kita membuahkan hasil." Balas sion.

"Oh ya, apakah dia istrimu?" Tanya istri edbert, misa.

Pertanyaan itu membuat amanda bangun dari lamunannya dan menatap misa, ketika amanda ingin menjawab tidak, sion sudah terlebih dahulu menjawabnya.

"Bukan" jeda sion, amanda sedih mendengarnya.

Lost✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang