🌸JANGAN LUPA VOTE!🌸
Bertahanlah meskipun tidak pasti, berharaplah jika itu bisa membuatmu tenang, lepaskanlah jika sudah tak sanggup.
Kini amanda sedang berada di rumah, ia beristirahat setelah beminggu-minggu bolak-balik ke rumah sakit, awalnya amanda tidak mau namun lina dan james bersikeras dan akhirnya amanda turuti, ia sudah tidak memerlukan kursi roda lagi karena keadaanya sudah pulih total. Meskipun ia sedang jauh dari sion tapi pikirannya selalu dipenuhi oleh laki-laki itu, membayangkan dirinya yang terdiam kaku di ruangan itu tanpa bisa bangkit. Amanda mengambil segelas air putih dari kulkas kemudian ia duduk di ruang tamu, ia menggenggam gelas itu tanpa meminumnya sambil menatap layar televisi yang memantulkan wajahnya, suasana hening ini membuatnya kembali mengingat laki-laki itu.
"Nona." Panggil seorang pelayan yang membuat amanda bangun dari lamunannya.
"Iya?"
"Ada pak james yang mencari anda." Pelayan itu membungkuk sopan.
"Dimana dia?"
"Ia sedang menunggu anda di luar, nona."
"Baiklah, terimakasih ya." Ucap amanda kemudian ia beranjak menghampiri james yang sedang menunggunya di luar.
"Ada apa james?" Tanya amanda ketika menghampiri james yang tengah memainkan ponselnya, pakaian laki-laki itu tidak ada yang berbeda, selalu memakai jas formal. Seketika james langsung menyambut amanda dengan membungkukkan badannya dengan sopan, bisa ia lihat tubuh amanda semakin kurus, wajahnya terlihaya pucat, dan ekspresinya terlihat bahwa dirinya sedang dalam keadaan penuh tekanan.
"Saya hanya ingin menunjukan sesuatu
kepada anda, nona.""Silahkan."
"Tidak disini, nona, saya akan membawa anda ke suatu tempat."
"Tapi james, aku sedang tidak bersemangat untuk keluar." Amanda merasa tidak enak hati namun ia tetap tidak bisa membohongi dirinya.
"Ini tentang tuan, nona."
Ucapan james membuat keputusan amanda berubah seketika.
"Baiklah, tunggu aku." Amanda berlari ke dalam rumah dan membawa tas serta mantelnya, setelah itu ia turun dan pergi dengan james.
Setelah melewati perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka sampai di sebuah gedung besar namun terlihat sepi. Amanda dan james turun dari mobil dan masuk ke dalam, ketika menginjakkan kaki ke pintu utama, disana banyak orang yang memakai pakaian formal seperti orang yang bekerja disana, namun yang membuat amanda heran adalah semua orang disana berbaris rapi dan membungkukkan badannya ketika ia dan james lewat.
"James, ternyata kau terkenal ya." Bisik amanda, mendengar itu membuat james tertawa pelan.
"Mereka menyambut anda, bukan saya, nona."
"Apa? Aku saja tidak pernah kesini, bagaimana mereka mengenalku."
"Nanti anda akan tau alasannya."
Mereka memasuki lift untuk naik ke lantai 5, lagi-lagi ketika 3 orang memasuki lift dan mendapati amanda di dalam, mereka membungkukkan badan dengan hormat, amanda hanya bisa tersenyum kikuk. Lift terbuka, james dan amanda keluar dari sana, bisa dilihat koridor tampak lumayan ramai, banyak remaja yang tampaknya baru pulang sekolah, dan orang kuliahan bahkan lansia yang sedang berlalu lalang, mereka semua berbisikan ketika melihat amanda. James membawa amanda masuk ke suatu ruangan yang sangat luas, banyak security yang berjaga di depan, ketika james menunjukan sebuah kartunya, mereka pun membiarkan mereka masuk. Ketika memasuki lorong gelap, susana hening terasa, tidak ada suara hingga langkah kaki bisa terdengar jelas, sesampainya di tempat utama, disana terdapat sangat banyak lukisan dari yang berukuran kecil hingga besar, orang-orang sedang menikmati lukisan-lukisan disana dengan tenang. Ruangan tersebut berbeda dengan lorong tadi, lebih terang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost✅ (COMPLETED)
Romantik🥇#1 Populer 🥇#1 popular #54 Love "Terimakasih telah mencintai aku yang terbuang ini" Amanda roseline, seorang perempuan berumur 19 tahun yang bahkan tidak diinginkan kelahirannya. semua orang membencinya, rasa ingin menghilang sering muncul d...