🌸Jangan lupa vote🌸
Rasa ini mulai muncul, kuharap bukan cinta, karena pada akhirnya semua itu akan menyakitkan.
Saat ini amanda sedang berada di bangku taman sambil menikmati udara segar, makin lama ia merasa bosan karena tidak ada yang berbincang dengannya, ia jadi merindukan sela.
Amanda ingin meminta izin ke sion untuk meminjam telepon sebentar. Tak perlu susah-susah mencari, sudah dapat dipastikan sion berada di ruang kerjanya karena sejak tadi amanda tidak melihatnya keluar dari ruangan itu. Langkah amanda membawanya menuju ruangan besar tersebut, ia pun mengetuk pintu perlahan.Tok..tok..tok..
Tidak ada yang menjawab.
Tok..tok..tok..
Masih tidak ada yang menjawab. Dengan langkah pelan amanda berjalan masuk kedalam dan mendapati sion yang sedang duduk di kursi kerjanya sambil mengadahkan kepalanya dan memijit pelipisnya. Amanda berjalan semakin mendekat.
"Kau kenapa?" Tanya amanda khawatir, yang ia lihat sekarang adalah raut wajah sion yang sangat pucat.
"Tidak apa-apa, ada apa kau kesini?" Tanya sion sama sekali tidak mengubah posisinya. Dengan perasaan khawatirnya, amanda memberanikan diri mendekati sion dan menyentuh dahinya untuk merasakan suhu tubuh sion. Tapi sebelum amanda melakukannya, sion terlebih dahulu menahan tangannya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Tenang saja, aku tidak akan macam-macam, cuman ingin mengetahui kau demam atau tidak." Amanda menyingkirkan tangan sion dan menempelkan telapak tangannya, betapa terkejutnya amanda karena suhu sion sangat lah panas. Pantas saja wajahnya pucat dan kulitnya dingin.
"Kau demam! Kau harus istirahat sekarang juga." Ucap amanda dengan wajah paniknya. Amanda langsung menarik sion untuk berbaring di sofa ruang kerjanya dan sion hanya menurut karena ia sudah tak ada tenaga untuk membantah.
"Tunggu sebentar, aku akan mengambil obat." Ucap amanda langsung berlari keluar dengan terburu-buru.
Sion berusaha menutup matanya namun tak bisa, semakin pusing rasanya. Tak lama terdengar suara pintu terbuka, amanda datang membawa nampan yang terdapat gelas beriisi air putih serta obat dan meletakkannya diatas meja.
"Kau tidak u-" belum selesai sion berbicara, amanda sudah berlari keluar dari hadapannya. Menurut sion, saat ini amanda terlihat seperti ibu-ibu yang sedang merawat anak tk.
5 menit kemudian amanda datang membawa wadah berisi air hangat dan handuk kecil."Duduk." Perintah amanda sembari mengambil sebutir obat dan memberikannya kepada sion. Sion menatapnya lekat.
"Minum." Perintahnya lagi yang kemudian dituruti sion.
"Sekarang berbaring." Lagi-lagi sion menurut. Amanda mengambil handuk kecil yang sudah direndam air hangat itu kemudian menguras airnya dan meletakkannya di dahi sion.
"Kau pikir aku anak kecil yang perlu dirawat?" Tanya sion sambil menatap amanda.
"Tentu saja, kau itu tidak peduli dengan kesehatanmu, bahkan tetap bekerja ketika kau pusing." Jawab amanda dengan jengkel yang dibalas sion dengan ekspresi kaget karena ucapan amanda.
"Kau tidak seharusnya berbicara seperti itu kepada tuan rumah, nona." Ucap sion.
"Aku hanya membantumu." Jawab amanda seadanya. Sedari tadi amanda berusaha biasa saja didepan sion karena sejak tadi sion menatapnya terus.
"Dan satu lagi, berhenti menatapku seperti itu." Omel amanda sambil menunjuk wajah sion dengan jari telunjuknya. Dan pada saat itu juga, sion menangkap jarinya dan mengatakan
"Ini mataku, nona. Lagi pula aku hanya menatapmu." Balas sion dengan tenang tanpa melepaskan genggamannya.
"Aku tau aku cantik." Jawab amanda yang tujuannya bercanda untuk mencairkan suasana.
"Ya, kau can-" ucap sion terpotong, sion sendiri terkejut dengan ucapan yang akan dikatakannya. Dengan cepat sion melepaskan genggamannya dan memutar badannya membelakangi amanda. Amanda dibuat bingung, ia penasaran akan apa yang sebenarnya mau dikatakan sion.
"Kamu bilang apa? Aku tidak dengar, coba ulangi.." Namun hal itu tidak digubris oleh sion. Apakah dia tertidur? Pikir amanda.
Dibalik itu, sion mengutuk dirinya sendiri.
Sion pov
Mengapa dia sangat panik? Padahal aku hanya demam biasa, Wajah paniknya sungguh lucu pikirku. Gadis itu merawatku seperti aku sakit parah saja, aku heran mengapa sejak tadi ia bersikap canggung? Aneh. Sebenarnya aku sangat benci ketika ada yang masuk keruang kerjaku, apalagi menyentuhku. Tapi kali ini aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku, mungkin karena demam ini jadi pikiranku berantakan.
Author pov
Setelah amanda selesai merawat sion, ia menyuruhnya agar istirahat di kamarnya.
Saat ini amanda sedang berada di kamarnya sendiri, duduk dikursi sambil menulis diary. Amanda adalah tipe perempuan yang sangat suka menulis cerita pribadinya disebuah buku diary, hal itu sudah dilakukannya sejak masih dibangku SD. Alasannya tidak lain karena saat dirumah, amanda tidak ada tempat untuk menyatakan bagaimana perasaannya.
Isi diary amanda
Hari ini aku berniat menelpon sela, aku ingin menceritakan semua kejadianku kepadanya agar ia tak khawatir. Namun,kejadian hari ini benar-benar diluar dugaanku. Aku bahkan merawat sion yang sedang sakit, jantungku rasanya ingin keluar dari tempatnya. Astaga, ia bahkan menatapku dengan wajah tampannya tapi aku terus berusaha untuk tidak merasa canggung didepannya. Ini pertama kalinya aku merasakan debaran ini. Kuharap ini bukan cinta, aku bahkan baru bertemunya beberapa hari yang lalu. Tahan amanda, tahan!!!
🎐Jangan lupa klik follow untuk update karya selanjutnya🎐
🌸thanks for reading🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost✅ (COMPLETED)
Romance🥇#1 Populer 🥇#1 popular #54 Love "Terimakasih telah mencintai aku yang terbuang ini" Amanda roseline, seorang perempuan berumur 19 tahun yang bahkan tidak diinginkan kelahirannya. semua orang membencinya, rasa ingin menghilang sering muncul d...