26. Dia manis, bukan dingin.

6.6K 343 5
                                    

🌸Jangan lupa vote, dan share ceritanya ya....🌸


Semua orang merasakan sakit, namun yang membedakan adalah tidak semua orang bisa mengalahkan rasa sakit itu.


"Bebaskan istriku dan jessica sekarang juga, dan besok saya akan pergi ke rumah dia."Ucap seorang laki-laki dengan suara beratnya.

"Baik pak."

Laki-laki itu menatap tajam foto di depannya yang menampakan wajah sion dan amanda ketika berada di dubai.

"Dasar tidak tau diri."

***

"Ini bukan begini!"

Amanda kesal.

"Iya, amanda.."

sion lelah.

"ish dibilang bukan begitu kok gak dengerin sih!" Amanda melipatkan kedua tangannya di depan dada, ia mengerucutkan bibirnya.

"Iya amanda, aku dengar, ini sedang ku kerjakan." Sion berusaha sabar.

"Kok kamu marah sih?!" Tanya amanda melempar bantal kecil ke arah sion.

"Aku gak marah amanda, bersabarlah, ini sangat susah." Sion masih fokus dengan apa yang dia kerjakan.

"Aku benci kamu!" Kemudian amanda berlari ke kamarnya.

Sion mengela napas.

"Yang sabar ya tuan." Lina meletakkan secangkir kopi di meja ruang tamu yang sudah di penuhi dengan puzzle.

"Aku tidak mengira perempuan yang sedang datang bulan bisa sampai seperti ini, bayangkan, dia menyuruhku memasang puzzle dengan 500 pecahan dalam 5 menit." Sion mengacak rambutnya.

Lina tersenyum melihat tuannya.

"Nanti saya akan menghibur nona agar tidak marah, tuan."

"Tidak perlu, aku saja." Sion tersenyum tipis kemudian berjalan menyusul amanda.

Sebelum masuk, ia menarik napas dalam-dalam. Tahan, sion.

Ia menghampiri amanda dan duduk di samping ranjangnya, amanda menutup tubuhnya dari atas sampai bawah dengan selimut. Sion menarik selimut itu agar bisa melihat wajah amanda, namun gadis itu menahannya.

"Maaf amanda, nanti akan ku selesaikan puzzlenya." Sion mengelus kepala amanda yang masih tertutup selimut.

Amanda membuka selimutnya turun hingga ke leher.

Amanda menangis.

"Kenapa kau menangis?" Sion terkejut, ia menghapus air mata di pipi amanda dengan pelan.

"Kamu marah." Amanda terisak.

Bersabarlah sion, ini tidak akan lama.

"Aku gak marah, sayang." Sion mengangkat tubuh amanda hingga gadis itu terduduk di pangkuannya, kedua kaki gadis itu melilit pinggang sion.

Lost✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang