20. Murkanya sion (1)

7.5K 399 2
                                    

🌸jangan lupa vote🌸


Lebih baik aku yang menderita daripada kamu.
-sion

***

Kedua mata amanda terbuka dengan lemas, rasanya ia lebih baik pingsan daripada melihat kedua laki-laki di depannya tertawa menjijikan sembari menikmati birnya, amanda merasa seperti binatang tak berdaya. Jika tahu ini akan terjadi, amanda ingin sekali menghabiskan waktu bersama sion dan mengungkapkan betapa amanda mencintainya.

"Hai cantik, kau sudah bangun ternyata." Laki-laki dengan luka gores di matanya itu melangkah mendekati amanda, ia mengelus paha mulus amanda dengan seringaian di bibirnya, kemudian ia mengambil gunting dan mulai merobek baju amanda.

Amanda tidak bisa berkutik, ia sudah pasrah dengan keadaannya.

"Lihatlah, tadi kau memberontak seperti orang kesetanan, kenapa sekarang menjadi gadis penurut hah?" Laki-laki itu mengambil air putih di baskom lalu menyiramnya ke tubuh amanda, kini tubuh amanda tercetak jelas karena baju putihnya basah.

"Wah, kau menggoda sekali, sayang."

"Apakah lebih baik kita menikmatinya?" Tanya laki-laki lain yang sedang duduk di kursi.

"Ide bagus!" Tawa laki-laki dengan mata tergores.

Mendengar itu tidak membuat amanda menangis, ia hanya diam menatap lantai dengan mata sayunya.

"Menangislah sayang, aku lebih suka bermain kasar."

Melihat amanda tidak merespon, laki-laki itu menjambak rambut amanda sehingga membuat amanda menatapnya, tatapannya benar-benar lemah.

"Menangislah sialan!" Laki-laki itu menampar amanda dengan sangat keras, amanda hanya menahan sakitnya dengan menutup mata.

Sion.. batin amanda.

***

Sudah berjam-jam sion mencari amanda, keinginan untuk membunuh semua orang yang menyakiti gadisnya mulai muncul lagi. Ketika ia melewati sebuah jalanan gelap, entah mengapa nalurinya membawa langkah kakinya menuju suatu bangunan gelap. Sion mulai menyelusuri bangunan gelap ini dengan menggunakan senter hp, bangunan ini memiliki 6 lantai. Banyak sekali botol bekas minuman keras berserakan, kayu-kayu patah, bahkan pisau berkarat.

Ketika ia memasuki koridor lantai 5, ia mendengar suara tawa laki-laki, sion pun mengambil salah satu pisau tajam di lantai dan berjalan dengan perlahan mendekati sumber suara itu. Ketika sion melihat ruangan di dalam lewat jendela, tubuhnya menegang dan amarahnya benar-benar sudah melewati batas, gadisnya.

Dengan kasar ia membuka pintu tersebut hingga kaca jendela pecah, kedua laki-laki di dalam menghentikan kegiatannya menggunting baju amanda. Salah satu dari mereka buru-buru mengambil pisau dan berlari menerjang sion, tanpa kesulitan sion melawan salah satu laki-laki itu dan membantingnya ke lantai hingga tulang rusuknya patah.

"Tutup matamu amanda." Ucap sion sebelum melanjutkan tindakan kejinya, amanda pun menurutinya.

laki-laki itu berusaha bangkit namun dadanya diinjak sion dengan kasar.

"Berani-beraninya bajingan sepertimu menyentuh gadisku." Sion menatapnya tajam dengan suara tenang.

Sion berjongkok di sampingnya dan mengarahkan pisau di tangannya ke pinggang laki-laki itu dan menusuknya pelan berusaha menyiksanya, setelah itu sion memukul wajahnya hingga babak belur, laki-laki itu tak kuasa menahan rasa sakit hingga akhirnya ia pingsan, atau.... mati?

Lost✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang