🌸jangan lupa vote ya🌸
Matahari sudah tenggelam, bintang-bintang mulai menampakkan dirinya.
Kini amanda hanya bisa duduk termenung didepan jendela kamarnya yang menunjukan betapa ramainya kota-kota yang bertolak belakang dengan perasaannya sekarang, sepi.
Mungkin saat-saat ini adalah waktu dimana keluarga saling bercengkrama, berbagi cerita, dan makan malam bersama. Tapi hal itu itu bahkan tak bisa didapat amanda, saat amanda masih berumur 2 tahun ia tak pernah diperlakukan selayaknya oleh kedua orang tua kandungnya dan adiknya. Amanda sudah lama kehilangan sosok ayah dan ibu, bahkan pembantu rumahlah yang merawatnya sampai besar. Memikirkan itu membuat hatinya sakit.Amanda bangkit dari duduknya dan jalan menuju lantai paling bawah, ia hanya ingin menyegarkan pikirannya. Rumah mewah ini bahkan terlihat seperti istana, tapi keheningan menyelimuti setiap sudut ruangan, bahkan langkah kaki amanda saja bisa terdengar jelas. Pelayan-pelayan rumah sedang menyiapkan makan malam didapur, sebagian sedang membersihkan rumah. Jam sudah menunjukan 20.00, tapi pemilik rumah masih tak terlihat. Dengan rasa penasarannya, amanda menghampiri salah satu pelayan wanita dan bertanya.
"Permisi bu, apakah sion belum pulang?" Tanya amanda dengan sopan.
"Belum nona, tuan selalu pulang
Kerja larut malam." Jawab pelayan tersebut dengan sopan yang dibalas anggukan serta senyuman dari amanda.Jam menunjukan pukul 21.30
Semua makanan sudah tertata rapi di meja makan, semua makanan lezat ini tampak mewah.
"Nona, silahkan dinikmati." Ucap koki laki-laki rumah tersebut dengan lembut.
"Aku tunggu sion saja, sepertinya tidak sopan ketika tuan rumah tidak ada dirumah tapi aku sudah makan terlebih dahulu, lagian aku juga belum lapar." Amanda berbohong, perutnya dari tadi sudah berbunyi.
"Tidak apa-apa nona, tuan sion sudah berpesan agar tidak perlu menunggunya." Balas koki tersebut yang disambut heran oleh amanda. Bagaimana tidak, makanan didepannya saja tidak sanggup ia makan sendiri. Tapi yasudahlah, amanda juga sudah lapar.
Amanda mulai menyicip makanannya, dan ia terkejut, rasanya sangat nikmat, tak sadar ia malah bertepuk tangan seperti anak kecil.
"Enak sekali, ini seperti makanan surga!" Histeris amanda yang dibalas tawa pelayan serta koki disana.
Ini pertama kalinya ia dapat menikmati makanan yang enak, sedari dulu makanan amanda dan makanan keluarganya selalu dibedakan. Namun untuk saat ini amanda merasa kesepian meskipun banyak pelayan yang berbaris rapi menunggu amanda selesai, kemudian muncullah ide amanda.
"Aku tidak akan bisa menghabiskan semuanya, bagaimana jika kalian membantuku menghabiskannya?" Akibat pertanyaan amanda itu, semua pelayan bingung dan saling melemparkan pandangan. Kemudian salah satu pelayan menjawab.
"Maaf nona, kami hanya pelayan biasa. Tidak diperbolehkan untuk duduk berdampingan, tuan akan tidak senang."
"Sion kan sedang tidak ada, kabulkanlah keinginanku. Lagipula aku tidak akan lama disini." Balas amanda dengan raut wajah sedih.
Setelah berpikir cukup lama, akhirnya mereka setuju.
"Baiklah nona, hanya untuk kali ini." Balas pelayan tersebut sambil duduk disalah satu bangku yang diikuti pelayan lainnya. Merekapun mulai menyantap makanan, suasananya bahkan lebih menyenangkan.
Tak lama setelah mereka mulai menyantap makan malamnya, bunyi pintu utama terbuka. Namun semua pelayan dan amanda tidak mendengarnya karena masih bergurau ria. Langkah kaki sion mulai membawanya ke arah kebisingan itu, kini ia berdiri didepan pintu ruang makan itu dan terdiam. Terlihat olehnya didalam ruangan itu pelayan-pelayan yang seharusnya berdiri rapi dan diam malah duduk dan menyantap makan malam sambil bersenda gurau dengan amanda. keheningan dan kesepian dirumah ini seakan-akan lenyap dan sion tak suka itu. Sion adalah pribadi yang menutup diri, tidak menyukai kebisingan yang menganggunya, sion sudah terbiasa.
Ia mulai memasuki ruangan tersebut dan dalam sekejap ketika ia menampakkan diri didepan para pelayannya, semuanya langsung buru-buru berdiri dengan badan bergetar ketakutan. Amanda masih belum menyadari karena sion berdiri dibelakangnya, ia malah bertanya dengan polos.
"Apa yang kalian lakukan? Apakah ada kecoa dibawah bangku?" Namun sedetik kemudian ia berbalik dan mendapati sion sedang berdiri dibelakangnya dengan tatapan tajam yang menusuk kearahnya.
"O-oh kamu s-sudah pulang." Ucap amanda sambil buru-buru berdiri. Ia takut dengan tatapan sion.
"Kau yang menyuruh mereka kan, jangan pernah kau berlagak seperti pemilik rumah ini." Ucap sion dengan tenang tapi terkesan menyeramkan. Para pelayan tersebut bahkan semakin menundukkan kepala ketika mendengar suaranya.
"Maafkan aku, ini salahku. Aku yang memaksa mereka untuk makan bersamaku." Jawab amanda dengan nada bergetar.
"Ternyata kau paham juga. Kalau begitu, semua piring kotor ini kau yang mencucinya." Balas sion yang
Langsung keluar dari ruangan tanpa menunggu jawaban amanda.Setelah melihat piring kotor dengan jumlah banyak, amanda sama sekali tidak terkejut. Karena sejak dulu ia yang mengerjakan pekerjaan rumah, meski ada pembantu dirumahnya.
🌸thanks for reading🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost✅ (COMPLETED)
Romance🥇#1 Populer 🥇#1 popular #54 Love "Terimakasih telah mencintai aku yang terbuang ini" Amanda roseline, seorang perempuan berumur 19 tahun yang bahkan tidak diinginkan kelahirannya. semua orang membencinya, rasa ingin menghilang sering muncul d...