34. END

12.4K 416 6
                                    

🌸JANGAN LUPA VOTE, akhirnya tamat juga hwehwe🌸









Tetap bersamaku
Tetap di sini selamanya, aku mohon.






Setelah amanda menyetujui tawaran james, hari-harinya dipenuhi dengan dokumen menumpuk yang membuatnya pusing, belum lagi ia harus menghadiri undangan acara lainnya dan belum lagi banyak wartawan yang selalu menanyakan kapan ia akan menerbitkan buku baru, namun james selalu membantunya, tak lupa juga dengan william. Selain kedua laki-laki itu, sela juga sering menemani amanda bekerja, sela mempunyai toko busana sendiri tetapi ia cukup malas mengurusnya, sela selalu membantu amanda jika ada yang amanda tidak mengerti dalam masalah bisnis, semua perlakuan sela kepada amanda sungguh membuat amanda tidak enak hati, bukan sela namanya kalau tidak ramai, setiap hari gadis itu selalu bertengkar dengan james karena hal sepele.

"Kenapa kau meletakkan pulpen di atas kursi?!" Tanya sela sambil berdecak pinggang.

"Lupa." James masih fokus membaca berkas ditangannya, kini ia dan james sedang berada di ruangan sion, mereka duduk di sofa sedangkan amanda sedang mengurus pekerjaan di meja kerja sion.

"Lupa? Bahkan hal seperti ini saja kau bisa lupa?!" Sela menatap james dengan kesal, james menghela napas.

"Aku sungguh lupa, bodoh. Lagipula apa susahnya jika kau yang pindahkan?" James menatap balik sela tak kalah jengkel.

"Kau sungguh laki-laki yang sangat tidak bertanggung jawab!" Sela duduk di hadapan james dan menatapnya sinis, mendengar ucapan sela tadi, james langsung bangkit berdiri dan memindahkan pulpen yang berada di atas kursi ke meja. Melihat james yang langsung berdiri, amanda menjadi teringat ketika ia mengatakan hal yang sama kepada sion.

James kembali duduk dan menatap sela.

"Sekali lagi kau mengataiku tidak bertanggung jawab, maka aku akan-" sebelum james selesai bicara, sela sudah memotong pembicaraannya dan menatap james dengan galak.

"Kau akan apa hah?!"

Lagi-lagi james menghela napas.

"Tidak jadi." James kembali fokus ke berkasnya.

Semua pemandangan tadi tidak lepas dari mata amanda, ia merasa mereka sangat menggemaskan. Amanda membereskan berkas-berkas yang berantakan di atas meja kemudian memakai mantelnya, ia menghampiri james yang sibuk membaca dan sela yang sibuk menatap james dengan kesal.

"Aku akan pulang duluan, kalian jangan pulang terlalu larut." Ucap amanda dengan senyum tipisnya.

"Apakah anda perlu saya antar, nona?" Tanya james yang langsung berdiri dan menunduk dengan sopan, sela menatap james dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Tidak apa, james, kau antar sela saja, aku kan bawa mobil." Jawab amanda kemudian setelah berpamitan, amanda pun beranjak dari sana.

"Kenapa kau tidak pulang bersama nona?" Tanya james tanpa menatap sela, ia kembali pada pekerjaannya.

"Tidak." Jawab sela tanpa mengalihkan pandangannya dari james.

"Lalu kau akan pulang dengan siapa?" Tanya james lagi.

"Bukan urusanmu."

James melirik sela sebentar kemudian menghela napas.

"Kita pulang." James berdiri dan memakai jasnya namun sela masih duduk sembari menatap james dengan tajam.

"Siapa bilang aku mau pulang bersamamu?" Tanya sela dengan dingin.

"Oh baiklah." James mengambil tasnya kemudian pergi dari hadapan sela. Melihat james yang tidak membujuknya membuat sela geram sendiri, ia pun berlari mengejar james.

Lost✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang