3. Pelitaku tiba

10.8K 618 2
                                    

🌸jangan lupa vote ya🌸


Harapan itu selalu ada, namun abadi atau tidak hanya ia yang tau.





Kini jam sudah menunjukan pukul 00.00 dan tepat pada jam itu, sebuah mobil mewah berhenti di depan amanda, Sontak amanda terbangun dari tidurnya. Langkah kaki pun terdengar, amanda menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang menghampirinya, laki-laki itu masih terlihat samar akibat cahaya dari mobilnya. Namun langkah demi langkah, wajah tampannya kini berhadapan dengan kedua mata indah amanda, tatapan tajam dengan pupil matanya yang bewarna spektrum seolah mengunci tubuh amanda sepenuhnya. Gadis itu terdiam kaku antara takut dan terpesona.

"Si-siapa kau?" Tanya amanda dengan sedikit keberaniannya.

Laki-laki itu hanya berdiri dan menatap amanda dengan datar, kedua tangannya dimasukan ke dalam saku celana. Wajahnya yang tegas, alisnya yang hitam tebal, rahangnya yang kokoh terlihat sangat memabukkan. Badan laki-laki itu tinggi dan kekar yang membuatnya terlihat seperti bukan manusia.

Hening...

"Apa yang kau lakukan disini?" Kalimat pertama yang diucapkan oleh laki-laki itu dengan suara beratnya.

"Bu-bukan urusan mu." Jawab amanda dengan suara bergetar akibat ketakutan bercampur dingin.

"Kurasa dengan keadaanmu yang memprihatinkan ini kau tidak pantas menunjukan sikap jual mahal yang tidak penting." Ucapan tajam laki-laki itu membuat amanda terdiam kaku.

"Kau mau berdiam disini hingga bertemu laki-laki bajingan itu atau ikut denganku?"

"Aku bahkan tidak mengenalmu, wajahmu juga tidak menunjukan kalau kau itu orang baik, dan cara berbicaramu sangat tidak ramah." Ucap amanda panjang lebar melupakan keadaannya sekarang.

"Kau telah menolak kebaikanku nona." Ucap laki-laki itu kemudian berbalik untuk masuk kembali kedalam mobil mewahnya. Namun langkahnya terhenti karena mendengar pekikan seorang perempuan yang tak lain adalah amanda.

"Sakit...." ucap amanda sambil menahan sakit sembari duduk menahan perutnya dengan tangannya. Tiba-tiba sebuah tangan terulur dihadapannya, sontak amanda mengangkat kepalanya menatap laki-laki itu.

"Sekali lagi kau menolak, aku tidak akan membantumu lagi." Ucap laki-laki itu dengan tenang dan tajam.

Amanda berpikir cukup lama.

"Kau tidak akan membahayakanku kan?" Tanya amanda dengan kedua mata menyelidiknya.

"Kau terlalu banyak berbicara nona." Ucap laki-laki itu kemudian tanpa aba-aba ia mengangkat amanda dengan gaya bridal style. Sontak amanda menjerit terkejut.

"Apa yang kau lakukan?! Jangan sentuh aku!" Ucapnya sambil memukul dada laki-laki itu.

"Kau mau berjalan dengan kakimu yang terluka?!"

Akhirnya amanda hanya bisa diam mengikuti laki-laki itu.

***

Suara pintu mobil terbuka, hal itu membuat amanda terbangun dari tidur lelapnya, sedari tadi ia tidur didalam mobil.

"Tadi kau panik setengah mati, dan sekarang malah tidur dengan lelap, kau tidak takut aku akan membawamu ketempat lain?" Ucap laki-laki itu sinis.

"Tapi kau sudah berjanji." Balas amanda dengan tersenyum manis.

"Terserah kau."

Ketika amanda menginjakkan kakinya di lantai, ia langsung meringis kesakitan, ternyata lukanya cukup parah. Laki-laki itu langsung mengangkat amanda dengan gaya ala bridal style, gadis itu hanya bisa pasrah. Disaat amanda memasuki rumah laki-laki itu, ia terpana dengan rumahnya yang mewah dan besar. Bahkan melebihi rumahnya dulu. Ornamen-ornamen klasik, lampu-lampu besar, dan masih banyak hal mengagumkan lagi, tempat ini terlihat seperti istana. Berbagai pelayan dengan seragam yang sama berbaris dan membungkukkan badan ketika laki-laki itu lewat tapi hal itu bahkan tidak digubris oleh laki-laki itu, sungguh tidak sopan batin amanda. Ketika sampai didepan pintu sebuah ruangan, laki- laki itu berdiri diam seperti menunggu sesuatu.

Lost✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang