***Ratu menghentikkan langkahnya saat tangan Ratu yang seperti dipegang seseorang, kevin. Cowok itu sedang tersenyum manis kearah Ratu namun Ratu hanya membalasnya dengan tatapan tajam.
"Mungkin Raja punya alasan lain" ujar Kevin menenangkan Ratu.
"Alasan apaa hah?" sentak Ratu sambil menghempaskan tangan kevin kasar.
Kevin menghela nafasnya berusaha sabar menghadapi sikap Ratu, "Ini udah malem biar gua anterin lo balik" ujar Kevin.
Ratu membuang pandangannya kearah lain, "Buat apa lo peduli" ucapan Ratu berhasil membuat Kevin terdiam seketika, wajahnya menegang.
"Ratu" tidak itu bukan suara Kevin melainkan suara seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan kearah mereka.
Wajahnya yang khas seperti orang bangun tidur, tapi tidak mengurangi kadar kecantikan wanita paruh baya itu.
"Tante Fera?" ujar Ratu.
"Maaf kalo suara aku ganggu waktu tidur tante" lanjut Ratu dengan nada merasa tidak enak.
Fera mendekati mereka berdua lalu tersenyum lembut kearah Ratu seolah mengatakan ia tidak apa apa.
"Kevin kamu gak sama yang lain diatas?" tanya Fera pada Kevin yang justru malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ratu kamu mau kemana, kan tanggung dikit lagi mau mulai" kata Fera sambil matanya menelisik kearah jam dinding.
Ratu mengerutkan keningnya tidak mengerti, "Maksudnya tante?" tanya Ratu.
Fera memandang wajah Ratu dengan kerutan didahinya, "Kamu gatau?" tanya Fera.
Ratu menggeleng pelan, terlihat Fera yang berkecak pinggang sambil memandang kearah Kevin.
Kevin menggedikkan bahu nya, tanda ia tidak tau apa apa. Fera kemudian kembali menatap Ratu, "Hari ini Deran ulang tahun dan mereka semua mau ngerayain ulang tahun Deran tepat jam 00.01, dan mereka emang sengaja mau ngerayain disini, kamu coba tanya aja sama Raja" jelas Fera.
Pandangan Ratu berubah menjadi sendu, Deran ulang tahun? Dan mereka semua mau merayakan ulang tahun Deran.
Ratu tidak keberatan jika mereka memang mau merayakan ulang tahun Deran tanpa Ratu, tapi tidak jika ada cewek lain yang ikut. Cewek lain saja diundang sedangkan Ratu yang notebandnya adalah pacar Raja tidak diundang.
Ratu berusaha memaksakkan senyumnya kearah Fera walaupun sakit, "Yaudah deh tante, kayaknya udah malem banget aku pulang aja" balas Ratu.
"Loh ken .."
"Assalamualakum tante" belum sempat Fera menyelesaikan ucapannya Ratupun langsung menyalimi tangan Fera dan berlalu pergi, ia tidak mau jika Fera terus terusan memaksanya untuk gabung dengan yang lain, toh dia sendiri tidak diundang.
Ratu berjalan dengan sedikit dipercepat, ia bahkan tidak peduli saat tante Fera yang sedari tadi memanggilnya. Pikirannya kosong, apa alasan Raja mengundang Mauren dan bukan dirinya?
Ratu memberikan senyum tipis nya pada pak satpam yang menyapa di depan gerbang rumah Raja, si satpam terlihat ngilu melihat senyum Ratu.
Ratu memang tersenyum tapi air matanya selalu tumpah, hal itu membuat satpam merasa kasihan dengan Ratu. "Neng mau saya anterin pulang gitu, neng pacarnya den Raja kan?"
Ratu tidak menanggapi ucapan si satpam ia lebih memilih untuk berdiri didepan pagar rumah Raja, "Neng serius gamau dianterin pulang?" tanya pak satpam lagi. Ratu menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja untuk Ratu [COMPLETE]
Подростковая литератураYang Ratu tau Raja adalah orang yang paling Ratu sayang di dunia ini Dan yang Ratu baru tau adalah Raja orang pertama yang pernah membuat Ratu menangis karena 'cinta' Bukan soal mempertahankan sebuah hubungan tapi ini tentang perihal rasa yang tak p...