(43). KENANGAN MANIS

3.7K 199 26
                                    

***

Diatas dermaga itu terdapat dua sejoli yang saling menikmati indahnya malam. Melihat bintang yang bertaburan dan juga bulan yang selalu bersinar terang.

"Raja," panggil cewek itu--Ratu.

Raja menundukkan kepalanya untuk melihat Ratu yang kini sedang tiduran diatas pahanya. "Apa," balasnya.

Ratu tidak menjawab, tangannya mulai menari nari diatas langit malam, seolah olah cewek itu sedang menggambar sesuatu. Namun gerakan jarinya terhenti saat Raja memegang tangannya.

"Kenapa?" tanya Raja lagi.

Ratu terkekeh pelan melihat ekspresi serius di wajah Raja. "Manggil doang," jawab Ratu.

Keadaan menjadi hening. Hanya ada deru angin yang seolah mengisi kesunyian diantara mereka berdua.

Raja kembali menundukkan kepalanya saat menyadari ada pergerakan kecil dari Ratu.

"Kenapa dilepas?" tanya Raja.

Ratu mendongakkan kepalanya, bando berbulu yang tadi melekat manis dikepalanya kini sudah terlepas sempurna. "Bando ini hadiah dari papah waktu ulang tahun Ratu kemarin," ujar Ratu.

Tiba tiba saja raut wajah Ratu berubah masam, "Kok Raja gak ngasih Ratu hadiah ulang tahun?" tanya Ratu sambil menatap lekat kearah mata tajam Raja.

Raja tersenyum kecil, tangannya perlahan mengelus surai rambut cokelat milik Ratu. "Nanti aja," balas Raja singkat.

Bibir Ratu semakin maju beberapa senti kedepan mendengar jawaban Raja. "Maunya sekarang!" seru Ratu sambil bersidekap dada. 

  "Yaudah"

"Yaudah apa?" tanya Ratu sambil bangkit untuk duduk disebelah Raja.

Raja perlahan mendekatkan tubuhnya kearah Ratu, kepalanya mulai bersandar di bahu Ratu. "Yaudah nanti," balas Raja sekenanya.

Ratu makin menahan amarahnya pada Raja, segala sumpah serapah ia ucapkan dalam hati. di mata Ratu, Raja itu memang menyebalkan. "Auah males"

Hening. Tangan mulus Ratu mulai mengusap lembut rambut Raja, mereka berdua larut dalam pikirannya. Menyaksikkan keindahan laut dengan duduk diatas dermaga. Indah, dan Ratu kagum karena Raja bisa membawanya ketempat sederhana ini.

   "Ratu," Raja mendongakkan kepalanya untuk melihat lebih jelas wajah Ratu.

Ratu balik menatap Raja dengan kerutan dikeningnya. "Hm?"

Raja menundukkan kepalanya, tangan Raja langsung memegang tangan Ratu yang mengelus rambutnya. "Nanti kalau gua berubah lo jangan marah lagi," ujar Raja dengan serius.

Ratu tertawa kecil, lebih tepatnya tertawa miris. "Raja suka banget yaa berubah kaya bunglon," ujar Ratu, air matanya perlahan mulai lolos.

Raja langsung merubah posisi duduknya, Raja menaikkan dagu Ratu agar menatap tepat kearah matanya.

  "Gak gitu Ratu," ujar Raja sambil menghapus air mata Ratu yang terus meluncur bebas. 

Ratu menghempaskan kasar tangan Raja, "Ratu mau pulang," seru Ratu lalu mulai bangkit dari duduknya.

Raja berlari mengejar Ratu yang sudah berjalan lebih dulu. Tangan Raja langsung menangkap tangan Ratu. "Rat-"

"Lepasin!" seru Ratu sambil berusaha menghempaskan tangan Raja.

"Raja lepas!" seru Ratu lagi.

Raja tak mempedulikan ucapan Ratu. Cowok itu dengan paksa langsung membawa Ratu kedalam pelukannya.

Raja untuk Ratu [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang