***
Hari ini yang lumayan terik dan matahari yang tepat berada diatas kepala dua orang cewek.
"Panas banget sih" keluh salah satu cewek dengan tangan yang masih asyik membawa belanjaan, dia Reta.
Ratu tidak menggubris ucapan Reta, matanya terus melirik kekanan dan kiri berharap ada satu taksi yang lewat.
Namun nihil rasanya jalanan ini begitu sepi. Reta yang sudah tidak tahan dengan panas pun langsung berlari berteduh dibawah pohon rindang, sementara Ratu masih berusaha mencari taksi berharap ada yang lewat.
Karena lusa adalah hari sakral bagi Ratu, yaitu ia akan mengikuti lomba musik. Maka hari ini Ratu memutuskan untuk mencari baju yang cocok nanti untuk dipakainya.
Ratu memang sengaja mengajak Reta ikut bersamanya, ia hanya berusaha agar Reta dapat melupakan kejadian disaat Rasya menggunting foto Yura tersebut.
Karena melamun Ratu tidak sadar jika sudah ada mobil yang kini berhenti tepat didepannya. Sampai suara klakson mobil tersebut pun mampu menyadarkan Ratu.
Ratu terkesikap kaget saat sebuah mobil berhenti didepannya, ia menyerenyit bingung. Kepalanya ditolehkan kekanan dan kekiri berharap ada orang lain disini, namun ternyata semuanya sepi hanya ada dirinya dan ..
"Reta, ngapain si?" tegur Ratu saat melihat Reta yang memasuki mobil tadi.
Baru saja Ratu akan menarik tangan Reta, namun sebuah suara yang tak asing dipendengaran Ratu pun terdengar.
"Ratu" sapa suara tersebut.
Ratu menoleh kearah sumber suara, "Tia?"
"Masuk aja" titah Tia.
Ratu mengangguk lalu memasuki mobil tersebut dan diikuti oleh Reta.
"Kalian mau kemana?" tanya Tia setelah mobilnya kini dijalankan oleh supir.
"Sebenernya kita mau mampir makan di cafe depan" jeas Ratu.
Reta terlihat mendengus kesal saat tau tujuan cafe kakaknya, Tia heran saat melihat perubahan raut wajah Reta. Namun sedetik kemudian ia terkekeh pelan saat mobilnya kini telah sampai di cafe yang dimaksud Ratu tadi.
Cafe music
Pantas saja. Pikir Tia.
"Aku boleh ikut kan?" tanya Tia.
Ratu mengangguk antusias berbeda dengan Reta yang sedari tadi menunjukkan wajah masam.
Saat ketiga orang tersebut memasuki cafe, berbagai alunan musik langsung terdengar ke gendang telinga mereka. Dengan perasaan dongkol Reta pun langsung memasangkan earphone ke telinganya, Walaupun tidak terdengar apapun di earphonenya.
Mereka bertiga memilih duduk dipojok jendela, berhadapan langsung dengan parkiran. Karena hanya tempat itu yang tersisa. Jam jam seperti ini memang jadwalnya cafe ini sedang ramai ramainya seperti sekarang.
"Ratu" panggil Tia, menyenggol nyenggolkan lengannya pada Ratu dengan mata melirik Reta.
Ratu menggedikkan bahunya acuh, Reta memang seperti itu jika diajak ke cafe ini. Selalu tertidur dengan telinga menggunakan earphone.
"Kamu pasti saling kenal sama Mauren kan?" tanya Tia.
Belum sempat Ratu menjawab, seorang pelayan tiba tiba datang untuk menawarkan pesanan.
Ratu hanya memesan dua minuman untuk dirinya dan Tia. Sedangkan Reta ia acuhkan, toh adiknya itu sudah tertidur lelap dengan tangan bersidekap dada dan telinga tersumpal earphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja untuk Ratu [COMPLETE]
Teen FictionYang Ratu tau Raja adalah orang yang paling Ratu sayang di dunia ini Dan yang Ratu baru tau adalah Raja orang pertama yang pernah membuat Ratu menangis karena 'cinta' Bukan soal mempertahankan sebuah hubungan tapi ini tentang perihal rasa yang tak p...