(39). RAJA SAKIT?

3.6K 202 7
                                    

"Maksud lo apa Vin!" bentak Ferdo sambil mencengkram kasar baju Kevin. 

"Jelasin semuanya sama kita," sarkas Ferdo.

Disamping Ferdo sudah ada Deran dan Denis yang membantu Ferdo agar mengendalikan amarahnya. "Sabar Ferdo, kita omongin baik baik," ujar Deran berusaha memberi pengertian.

"Bacot lo!" umpat Ferdo.

"Jelasin anjing," umpat Ferdo lagi sambil mengeratkan cengkraman tangannya.

"Lo dengerin g..Gua du..lu" ujar Kevin dengan tersengal sengal.

Ferdo dengan sengaja langsung melepaskan cengkraman tangannya membuat tubuh Kevin ambruk seketika.

Kevin menarik nafasnya dalam, "Gua pernah c..hat Ratu tapi pake atas nama Raja" jelas Kevin dalam satu tarikkan nafas.

Bugh!

Bugh!

"Berhenti Do!" seru Denis sambil berusaha meleraikan Ferdo dari Kevin.

Sedari tadi Ferdo terus memukul Kevin secara membabi buta membuat lawannya itu terkapar tidak berdaya diatas lantai.

"Bego banget, dia kudu dikasih pelajaran!" seru Ferdo.

Baru saja Ferdo akan kembali memukul Kevin, sebuah suara membuatnya menghentikkan niatnya. "Berhenti!" teriak cewek itu--Ratu.

Ratu menatap sinis kearah Kevin yang masih terkapar diatas lantai dengan wajah yang lebam. "Mana suratnya!" seru Ratu dengan angkuh.

Kevin menahan ringisannya lalu merogoh saku celananya. Ia menyerahkan satu buah kertas yang dilipat pada Ratu.

Ratu menerima kertas tersebut, "Sekali lagi lo bohong sama gua. Mati aja lo!" sinis Ratu. Cewek itupun kemudian kembali berjalan meninggalkan Kevin yang masih menatapnya dengan penuh penyesalan.

***

Ratu memasuki kamar minimalist itu. Cewek itu langsung membanting tubuhnya diatas kasur empuk bergambar keroppi.

Diliriknya satu surat yang tergeletak diatas meja belajarnya, ada rasa ragu dalam diri Ratu untuk membaca isi surat itu. Ratu takut Kevin membohonginya untuk kesekian kalinya.

Walaupun dengan perasaan campur aduk, Ratu tetap bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju meja belajar.

Jemari mungilnya perlahan membuka lipatan demi lipatan kertas, sampai kertas itu kini terpampang lebar didepan matanya.

Mata Ratu menyusuri sedikit demi sedikit tulisan yang ada disana. Khas seperti tulisan Raja.

Hai, ada yang ultah ya? Siapa? Ohiya pacar gua yang lagi ultah. Happy birthday to you, met ultah Ratu pacarnya Raja. Ratu yang paling Raja sayang, dan Ratu si bucinnya Raja.

Karena lo lagi ulang tahun, jangan sampe lo kangen gua. Karena gua tau lo pasti bakal nangis kalo kangen sama gua. Inget jangan kangen sama gua! Biar gua aja yang kangen sama lo, miss you

Hadiah dari yang lain cukup 'kan?

Ratu tersenyum kecil menatap tulisan rapih milik Raja. "Raja punya berapa muka sih? Tadi bikin Ratu nangis, sekarang bikin Ratu ngefly" Ratu menghapus satu bulir air matanya yang mulai jatuh.

  Ratu mulai menarik laci mejanya lalu menaruh surat itu diatas tumpukkan buku buku diary Ratu.

Matanya mulai menerawang ke langit langit kamar. Hari ini Ratu ulang tahun, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Di tahun sebelumnya biasanya ia akan mengadakan party kecil kecilan berdua dengan Raja. Hanya berdua.

Raja untuk Ratu [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang