(49). BINGUNG

3.9K 202 32
                                    

"Lo mau pulang kemana?" Ratu menolehkan kepalanya kearah kiri.

"Rumah" jawab cewek itu singkat.

Yura mengerutkan keningnya lalu menatap heran kearah Ratu. "Lo gak takut diomelin bokap sama nyokap lo baru pulang jam segini" ujarnya.

Ratu pun langsung menaikkan pergelangan tangannya, melihat ke sebuah arloji cokelat miliknya.

01.30

Ratu mendesah pasrah, sudah pasti ia tidak akan bisa pulang kerumah jika hari saja sudah larut malam.

Rasya pasti akan mengomelinya habis habisan jika tau kelakuan Ratu tadi. "Gua bingung mau kemana,"

Mobil hitam milik Yura tiba tiba menepi dipinggir jalan, "Hp lo mana?" tanya Yura sambil menyodorkan tangannya.

Ratu menggelengkan kepalanya, "Tadi hp gua ketinggalan di tas. Dan sekarang tas gua malah ketinggalan dipinggir jalan tadi."

Yura berdecak kesal lalu mulai mengacak ngacak rambutnya. "Lo makanya jadi orang jangan bego banget sampai lo kerumah Raja tengah malam begini!" kini Yura mulai menaikkan nada suaranya.

"Loh, kok lo malah nyalahin gua!" balas Ratu tak mau kalah.

Yura mencengkram kuat stir mobil, "Lo bisa ngerti sedikit gak sih! Buang jauh jauh kata cinta buat Raja. Dia gak akan pernah anggap lo Ratu!"

"Cukup!"

Ratu menatap sengit kearah Yura. "Gua! Liat gua. Segitu buruknya gua di mata lo sampe lo gak pernah balas cinta gua Rat!"

Ratu memejamkan kedua matanya erat, "Satu hal yang harus lo tahu, cuma ada Raja dihati gua. Cuma Raja Yura!" bentak Ratu.

Tanpa aba aba cewek itupun langsung melepaskan sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil. Ratu berlari memasuki sebuah gang sempit sambil menerobos dinginnya malam.

Yura menggenggam kuat setir mobilnya, "Bego bego!" umpat cowok itu.

Yura menatap lirih kearah gang sempit itu, "Gabisa dibiarin." ucapnya lalu mulai melajukan mobil hitamnya.

***

Ratu berjalan menembus dinginnya malam, cewek itu masih terus menggosok gosokkan kedua tangannya. Berharap rasa dingin itu segera pergi dari tubuhnya.

Cewek itu berjalan dengan lesu, tangannya kini mulai memijit pelipisnya yang pusing. Kepala nya terasa berat, membuat jalan Ratu sedikit oleng.

Tuk!

Ratu refleks menoleh ke belakang saat menyadari ada sesuatu yang menyentuh kepala bagian belakangnya.

Merinding, itulah yang dirasakan Ratu. Cewek itu menelan salivanya susah payah, sambil menengok kekanan dan kekiri.

Perlahan mata Ratu langsung melihat kearah aspal, "Aaa!" Ratu memejamkan matanya erat erat lalu mulai berlari sekencang mungkin menjauhi tempat itu.

Dirinya masih terus memejamkan matanya tidak berani melihat kearah sekitar yang sangat sunyi.

  "Bodoh!" seseorang yang sedari tadi bersembunyi dibalik pohon kini mulai menampakkan tubuhnya.

Teriakkan Ratu semakin menjadi, apalagi saat menyadari kini penglihatannya mulai gelap. "Lo siapa hah!" bentak Ratu sambil terus meronta ronta.

Matanya kini sudah ditutup rapat dengan sehelai kain, tangan yang mulai dicengkram oleh seseorang.

"Lepasin gua!" Ratu menendang nendangkan kakinya ke segala arah.

Raja untuk Ratu [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang