Part 28

83 8 0
                                    

Aryadi

Kalau aku, Aryadi. Tapi ini hanya panggilan dari Bu Mawang karena melihat namaku di absen. Selain itu, teman-temanku lebih sering memanggilku Didi. Katanya aku teman yang menjengkelkan, tapi menurutku aku laki-laki yang mengesanku. Tampanku tidak jauh berbeda dengan Yardan dan Adhit hanya saja lemakku yang lebih banyak dibanding mereka. Tapi tetap saja aku adalah laki-laki tertampan versi ibuku di rumah.

Tidak perlu terkesima begitu, aku tidak ingin pacaran dulu jadi jangan mengajakku yah. Aku hanya ingin bercerita tentang kawanku yang sulit sekali tersenyum. Iya, Yardan. Sebenarnya kawanku yang satu itu membuat aku terkejut sekali, selama ini kupikir dia menyukai Fazaira bahkan aku pernah ikut-ikutan mendengar obrolan sekelompok teman perempuan yang menggosipi mereka di kantin. Awalnya hanya kalimat pertanyaan, "Mereka pacaran?" sampai akhirnya berubah menjadi kalimat penyataan, "Mereka pacaran."

Aku tak sengaja melihatnya tersenyum saat dia melihat Ayesha dari kejauhan, tapi dia mengelak katanya bukan Ayesha yang membuatnya tersenyum, tapi ada sesuatu yang lucu di depan sana namun sudah menghilang saat aku datang. Dih, apa dia pikir aku anak TK B yang bisa dibohonginya seperti itu. Dia benar-benar tertangkap basah saat sengaja meminjam pulpen dan kertas dari Kang Ucup kemudian memesan jus alpukat tanpa gula untuk Ayesha. Dia boleh diam-diam meletakkan jus serta kertas yang sudah ditulisinya tanpa sepengetahuan Ayesha, tapi aku melihatnya. Dia jelas tak bisa mengelak lagi dan terpaksa harus jujur.

Sebenarnya itu yang membuat aku kagum pada Yardan. Dia berhasil menyimpan rasannya untuk Ayesha begitu apik tanpa diketahui oleh gadis itu. Jika dilihat dengan kasat mata, dia jelas terlihat sangat tak suka pada Ayesha. Aku bahkan sudah lelah sekali mendengar mereka berdebat setiap waktu. Tapi dibalik itu siapa sangka dia adalah orang yang sangat menyayangi Ayesha hanya saja caranya yang sedikit berbeda.

Itulah mengapa, aku tak heran lagi ketika dia panik sekali waktu insiden pagi itu. Dia menyelamatkan Ayesha, tapi dijatuhkan oleh Reza. Manusia satu itu benar-benar brengsek! Tak punya hati! Tapi sudahlah. Sekarang aku hanya perlu menenangkan dua gadis yang sedari tadi menangis sebab Yardan yang tak tahu apakah bisa diselamatkan.

R A S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang