Malam semakin larut. Jarum jam yang sudah menunjuk angka 12 tidak menyurutkan antusiasme seorang gadis berambut sebahu untuk segera tidur dan terlelap. Ia masih saja semangat menatap ponselnya yang menayangkan sebuah drama dari negeri Korea. Gadis itu terus tersenyum, tertawa, bahkan sempat kesal dengan beberapa adegan pada tayangan drama tersebut.
Siapa lagi kalau bukan Aileen. Jangan tanya kenapa dia masih terbangun pada jam 12 malam sedangkan besok ia harus bersekolah. Tentu saja karena menghilangkan kebiasaan selama liburan itu tidak mudah.
Biasanya saat libur panjang, Aileen akan menjelma menjadi kelelawar. Malam hari ia terbangun, sedangkan siang harinya molor tak peduli waktu. Pada saat liburan, jadwal tidurnya adalah jam setengah lima pagi, tepatnya sesudah melaksanakan ibadah subuh. Pola tidur yang sangat berantakan.
Aileen sendiri bukan tipe orang yang pemberani sehingga ia lebih memilih waktu di malam hari untuk menyelami dunia drama korea. Malah Aileen ini termasuk ke dalam golongan orang penakut hantu tingkat dewa.
Ia bahkan menolak memiliki kamar dan rela tidur satu ruangan dengan Shaka, tapi tentu saja di atas kasur yang berbeda. Walau ia tidak suka dengan sang adik, tapi tentu saja Shaka berguna baginya. Karena adiknya itu berperan sebagai alarm Aileen yang paling ampuh.
Satu-satunya alasan Aileen suka menonton drama korea di malam hari adalah feel nya yang lebih dapet. Romantisnya bakalan nyampe banget ke hati Aileen.
Ahay.
Tapi tentu saja malam ini Aileen tidak akan tidur melebihi jam satu. Besok sekolah cuy.
Aileen mulai mengambil tindakan agar ia tak semakin tenggelam oleh sang pujaan hati, Song Jong Ki.
Ia memilih mengakhiri kegiatannya dan meletakkan ponsel di atas nakas. Aileen mulai mengambil posisi tidur lalu menaikkan selimutnya. Tentu saja ia tak langsung terlelap. Pikirannya masih merajalela kemana-mana.
Di tengah lamunannya, tiba-tiba ia teringat pada sang lelaki sapu tangan.
Giandra Chaanakya.
Jujur, Aileen agak 'tertarik' dengan lelaki misterius itu. Ia masih bingung bagaimana bisa Gian memberinya sapu tangan sesaat sesudah dia menangis? Apa lelaki itu tau Aileen menangis?
Lagian kalaupun tau mengapa ia peduli pada Aileen? Entahlah, bisa saja Gian hanya merasa kasihan, karena mungkin pada saat itu Aileen terlihat sangat berantakan.
Tapi, apakah lelaki itu masih ingat Aileen?
Ah, sungguh banyak pertanyaan di pikiran Aileen untuk laki-laki misterius bernama Gian itu. Aileen bingung, haruskah dia mengembalikan sapu tangan itu atau tidak. Karena tentu saja mereka akan bertemu setiap hari di sekolah dan Aileen memiliki banyak peluang untuk mengembalikan sapu tangan tersebut.
Apalagi sekarang ini mereka menjabat sebagai ketua kelas dan wakilnya. Tentu saja mereka akan banyak bekerja sama.
Tapi Aileen adalah Aileen. Standar gengsinya itu sudah melebihi rata-rata. Jadi jelas dia ogah mengembalikan sapu tangan itu tanpa ada angin atau hujan. Nanti Aileen dikira sok kenal lagi.
"Udahlah gue tidur aja. Mimpiin Song Jong Ki oppa ku yang tercinta." Aileen berujar agar ia berhenti memikirkan lelaki bernama Giandra Chaanakya.
Tak sampai lima menit, Aileen mulai terlelap. Harapan yang berbeda dengan kenyataannya.
Bukan Song Jong Ki, melainkan sosok lelaki berwajah datar, Gian, yang masuk ke dalam mimpinya.***
Sekolah sudah mulai ramai oleh para murid yang berniat menuntut ilmu. Aileen pun sudah ada di kelasnya bersama Visha. Keduanya sibuk memainkan ponsel. Hingga suara berat dari seseorang mengalihkan perhatian mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brokenheart Syndrome [END]
Teen FictionAileen Claretta. Seorang gadis yang menderita Brokenheart Syndrome sejak ia berumur empat belas tahun. Tak ada satu pun yang tau tentang itu. Aileen menyimpan semua sendiri. Terkadang, ia hanya membagi hal tersebut pada cahaya bulan yang seringkali...